Internasional

Wah! Ada Anjing Dilatih Deteksi Virus Corona

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
27 March 2020 12:38
Sejulah badan amal tengah melatih anjing untuk mendeteksi pasien corona.
Foto: Anjing German Shepherd/Retamal/AFP
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah badan amal Medical Detection Dogs bekerja sama dengan para ilmuwan dari London School of Hygiene and Tropical Medicine (LSHTM) serta Universitas Durham di tengah menguji apakah anjing dapat membantu mendeteksi penyakit COVID-19 melalui indra penciuman.

"Pada prinsipnya, kami yakin anjing dapat mendeteksi COVID-19," kata Claire Guest, pendiri dan kepala eksekutif Medical Detection Dogs, dikutip dari AFP.

Hal ini dilakukan guna mengikuti penelitian sebelumnya tentang kemampuan anjing yang dapat mengendus penyakit malaria. Kepala pengendalian penyakit di LSHTM mengatakan anjing dapat mendeteksi malaria dengan akurasi yang sangat tinggi.

Apalagi penyakit pernapasan biasanya dapat mengubah bau badan. "Ada peluang yang sangat tinggi ... juga dapat bekerja dengan COVID-19," ujarnya lagi.

Organisasi-organisasi itu mengatakan mereka telah memulai persiapan untuk melatih anjing dalam enam minggu. Termasuk untuk membantu menyediakan diagnosis yang cepat.

Sebelumnya, badan amal itu telah melatih anjing untuk mendeteksi penyakit seperti kanker, parkinson, dan infeksi bakteri dengan mengendus sampel yang diambil dari pasien. Mereka juga dapat mendeteksi perubahan pada suhu kulit, yang berpotensi mendeteksi apakah seseorang mengalami demam.

"Kami sekarang mencari cara bagaimana kami dapat dengan aman menangkap bau virus dari pasien dan menyajikannya kepada anjing," papar Claire.

"Tujuannya adalah agar anjing dapat menyaring siapa pun, termasuk mereka yang tidak menunjukkan gejala, dan memberi tahu kami apakah mereka perlu diuji."

Menurut Steve Lindsay dari Durham University, anjing pendeteksi nantinya dapat dikerahkan di bandara. Mereka akan mengidentifikasi dengan cepat orang yang membawa virus.

Hingga kini, penyakit COVID-19 sudah menjangkit 199 negara dan wilayah di seluruh dunia, serta 1 alat angkut internasional, yakni kapal pesiar Diamond Princess berlabuh di Yokohama, Jepang.

Sudah ada 532.119 kasus infeksi virus corona, dengan 24.083 kasus kematian, dan 124.326 kasus berhasil sembuh, menurut data Worldometers. Namun jumlah infeksi aktual diyakini lebih tinggi karena banyak negara hanya menguji kasus parah atau pasien yang memerlukan rawat inap.

[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article Anjing Cuma Bisa Lihat Warna Hitam Putih, Benarkah?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular