Industri Film Dunia Hadapi Musibah Terbesar Gegara Corona

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
16 March 2020 11:45
Industri perfilman dunia hadapi bencana terbesar gegara coro
Foto: Liu Yifei - Mulan (Instagram/disneystudios)
Jakarta, CNBC Indonesia - Lupakan target-target bombastis box office tahun ini, bisa bertahan dan setidaknya setara dengan tahun lalu saja sudah sangat bersyukur untuk industri perfilman dunia.

Setidaknya ini tampak di industri perfilman Hollywood di Amerika Serikat. Sejumlah film-film yang digadang-gadang bakal menjadi box office dan meraup duit dari penonton terpaksa ditunda peluncurannya, terkait dengan makin mewabahnya virus corona di beberapa negara.

Sebut saja film Mulan, yang semula direncanakan tayang pada Maret ini ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.

Corona yang sudah berlangsung hampir 3 bulan di 2020 ini, diproyeksi sudah menjadi bencana finansial terbesar di industri sinematik.



"Ini adalah bencana sistematik terbesar bagi industri sinema, babak belur secara finansial dalam jangka pendek," ujar Eric Schiffer, CEO dari firma ekuitas Patriarch Organization dan chairman dari Reputation Management Consultants.

Situasi yang dialami saat ini bisa jadi sejarah tersendiri bagi industri perfilman, karena tidak ada pembanding momen sebelumnya.

Apalagi, sampai saat ini tidak bisa dipastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menahan penyebaran virus. Dan begitu wabah telah berhenti, akan butuh waktu lebih lama untuk membujuk orang kembali ke kebiasaan mereka yang lama. Termasuk nonton bioskop.   


Hasil box office akhir pekan ini sudah mulai menunjukkan tanda-tanda apa yang akan terjadi di masa depan. Jelas, konsekuensi keuangan ini kemungkinan akan dirasakan oleh studio, pembuat film dan pemilik teater selama bertahun-tahun yang akan datang.

Pada tahun 2018, penerimaan box office mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar US$ 11,9 miliar di Amerika .  Tetapi bahkan sebelum virus corona, analis memperkirakan penjualan tiket pada tahun 2020 akan lebih rendah dari 2019.


Sementara ini, penjualan box office Amerika Utara masih naik 3,7% dari tahun lalu, dari 1 Januari hingga 1 Maret, menurut data Comscore.  Namun, perkiraan terbaru dari analis Wedbush Michael Pachter memproyeksikan penjualan tiket tahun ini akan turun 2,6% menjadi US$ 11,1 miliar.


Ketika Pachter menulis catatan itu, ada lebih dari 100 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di AS. Pada hari Minggu, jumlahnya telah meningkat menjadi lebih dari 2.952.


Harapannya industri tadinya ada di film-film seperti "Mulan," "Black Widow" dan "Wonder Woman 1984". Namun, ketika virus corona menyebar dan menjadi pandemi, studio mulai bereaksi dengan menunda tanggal rilis.  


Bahkan hampir selusin film lain yang ditetapkan akan dirilis pada bulan Maret atau April juga telah ditunda untuk debutnya.

 "Saya hanya berpikir itu semacam bencana untuk kuartal kedua. Itu akan mengerikan," kata Doug Stone, presiden Box Office Analyst.

[Gambas:Video CNBC]





(gus/gus) Next Article Begini Kondisi Kasus Covid di Indonesia setelah PPKM Dicabut

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular