Internasional
Negeri KPOP Kritis karena Corona, Korban Nyaris 3 Ribu Orang
Yuni Dwi Astutik, CNBC Indonesia
29 February 2020 12:03
Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Selatan mengkonfirmasi lebih dari 594 orang positif terserang virus corona pada Sabtu (29/2/2020). Mengutip AFP, angka itu adalah kenaikan yang terbesar dalam satu hari di negara ginseng tersebut, sehingga total kasus kini menjadi 2.931 orang.
Selain itu, saat ini ada 16 orang meninggal karena corona di negeri itu. Per Sabtu ini, ada tiga korban baru yang meninggal.
Lebih dari 90 persen kasus baru terjadi di Daegu, kota di mana asal corona virus bermula. Kasus di Korsel diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan tes yang masih dilakukan ke 210 orang anggota Gereja Shincheonji of Jesus, sumber penyebaran pertama.
Kelompok Shincheonji ini merupakan sebuah entitas rahasia yang sering dituduh sebagai aliran sesat terkait di Korsel. Penularan terjadi ketika seorang wanita berusia 60 tahun yang tak tahu terkena corona datang ke pelayanan.
Sementara itu, jalanan di Daegu kini tampak sepi. Meskipun masih ada antrian pembelian masker di beberapa toko. Otoritas setempat mendesak masyarakat untuk berhati-hati dan siapa saja yang menderita demam atau gejala pernapasan untuk tetap tinggal di rumah.
Meski demikian, pejabat setempat tidak mempertimbangkan karantina di seluruh kota, dengan cara isolasi seperti yang diterapkan di Wuhan, tempat di mana virus corona bermula.
"Tolong jangan mengadakan pertemuan besar di luar ruangan atau pertemuan keagamaan di dalam ruangan," ungkap Perdana Menteri Chung Sye-kyun.
(sef/sef) Next Article Begini Kondisi Kasus Covid di Indonesia setelah PPKM Dicabut
Selain itu, saat ini ada 16 orang meninggal karena corona di negeri itu. Per Sabtu ini, ada tiga korban baru yang meninggal.
Kelompok Shincheonji ini merupakan sebuah entitas rahasia yang sering dituduh sebagai aliran sesat terkait di Korsel. Penularan terjadi ketika seorang wanita berusia 60 tahun yang tak tahu terkena corona datang ke pelayanan.
Sementara itu, jalanan di Daegu kini tampak sepi. Meskipun masih ada antrian pembelian masker di beberapa toko. Otoritas setempat mendesak masyarakat untuk berhati-hati dan siapa saja yang menderita demam atau gejala pernapasan untuk tetap tinggal di rumah.
Meski demikian, pejabat setempat tidak mempertimbangkan karantina di seluruh kota, dengan cara isolasi seperti yang diterapkan di Wuhan, tempat di mana virus corona bermula.
"Tolong jangan mengadakan pertemuan besar di luar ruangan atau pertemuan keagamaan di dalam ruangan," ungkap Perdana Menteri Chung Sye-kyun.
(sef/sef) Next Article Begini Kondisi Kasus Covid di Indonesia setelah PPKM Dicabut
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular