Arab Larang Umroh, Bagaimana Nasib Penerbangan Maskapai RI?

Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
27 February 2020 12:43
Salah satu maskapai nasional menyatakan masih menerbangkan jamaah umroh sampai hari ini
Foto: Lion Air JT-610 (Istimewa Lion Air)
Jakarta, CNBC Indonesia- Arab Saudi mengejutkan publik dengan pengumumannya terkait pelarangan umroh hari ini. Pelarangan dilakukan terkait wabah corona yang dinilai makin berbahaya.

Lantas bagaimana nasib penerbangan ke Arab Saudi yang sudah dipesan oleh warga Indonesia?

Salah satu maskapai nasional, Lion Air Group menyatakan pihaknya masih mengoperasikan layanan penerbangan umroh sampai hari ini. "Belum mengalami pembatalan," kata Corporate Communication Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/2/2020).

Lion Air masih berkoordinasi dengan otoritas penerbangan setempat di Arab Saudi (kota tujuan) serta akan terus mengumpulkan data dan berbagai keterangan.


 
Operasional Lion Air di Arab Saudi meliputi Madinah - Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz (MED) dan Jeddah - Bandar Udara Internasional King Abdulaziz (JED).
 
Danang menyebut pihaknya akan menyampaikan pemberitahuan kepada para tamu jamaah dan mitra sesuai perkembangan lebih lanjut.
 
Lion Air mengoperasikan rata-rata 4-5 kali penerbangan umroh per hari dari Indonesia, dengan kota asal melalui bandar udara sebagai berikut:

1.       Banda Aceh - Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh (BTJ).
2.       Medan - Bandar Udara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara (KNO).
3.       Pekanbaru - Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Riau (PKU).
4.       Batam - Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batu Besar, Kepulauan Riau (BTH).
5.       Palembang - Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Talang Betutu, Sukarami, Sumatera Selatan (PLM).
6.       Jakarta - Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten (CGK).
7.       Solo - Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo, Jawa Tengah (SOC).
8.       Surabaya - Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur (SUB).
9.       Banjarmasin - Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (BDJ).
10.   Balikpapan - Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Kalimantan Timur (BPN).
11.   Makassar - Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin di Maros, Sulawesi Selatan (UPG).
12.   Mataram - Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Majid, Lombok Praya, Nusa Tenggara Barat (LOP).

[Gambas:Video CNBC]




(gus/gus) Next Article Begini Kondisi Kasus Covid di Indonesia setelah PPKM Dicabut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular