
PM Finlandia Usul Warga Cuma Kerja 6 Jam & 4 Hari Sepekan
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 January 2020 07:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Jika di Indonesia memiliki waktu kerja 8 jam dari hari Senin hingga Jumat, berbeda dengan negara Finlandia. Perdana Menteri Finlandia yang baru berusia 34 tahun, Sanna Marin mengusulkan pekerja untuk hanya bekerja selama 4 hari dalam seminggu, dan tiap harinya hanya perlu bekerja 6 jam.
"Saya percaya orang layak untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga mereka, orang-orang terkasih, hobi dan aspek kehidupan lainnya, seperti budaya. Ini bisa menjadi langkah selanjutnya bagi kita dalam kehidupan kerja," kata Marin, dikutip dai CNBC Internasional.
Finlandia memang sudah lama menjadi pendukung jadwal kerja yang fleksibel. Pada tahun 1996, pemerintah memberlakukan undang-undang yang memberi karyawan hak untuk mengalihkan jam kerja mereka hingga tiga jam lebih awal atau lebih lambat dari persyaratan khas perusahaan mereka.
Sejak menjabat dan menjadi perdana menteri termuda di dunia pada bulan Desember lalu, Marin telah memajukan agenda itu. Marin duduk di pucuk pimpinan Partai Demokrat Sosial Finlandia dan memimpin pemerintah koalisi kiri-tengah yang terdiri dari lima partai, yang semuanya perempuan.
Pada 2015 silam, negara tetangga Swedia menguji enam jam kerja seminggu di Göteborg, menganggapnya bermanfaat bagi tingkat kebahagiaan tetapi menjadi beban bagi kas umum. Sementara Perancis mengurangi standar kerja minggu menjadi 35 jam dari sebelumnya 39 jam pada tahun 2000 lalu.
Gagasan berkurangnya pekan kerja juga mendapat dukungan dari dunia usaha. Pada November 2019, Microsoft Jepang mengungkapkan bahwa uji coba selama empat hari kerja telah meningkatkan produktivitas sebesar 40%.
Pada tahun 2018, sebuah perusahaan Selandia Baru menjuluki uji coba dua hari kerja empat hari dalam seminggu sebagai keberhasilan dalam meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja.
(gus/gus) Next Article 16 Tahun Hidup Bersama, PM Finlandia Akhirnya Menikah
"Saya percaya orang layak untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga mereka, orang-orang terkasih, hobi dan aspek kehidupan lainnya, seperti budaya. Ini bisa menjadi langkah selanjutnya bagi kita dalam kehidupan kerja," kata Marin, dikutip dai CNBC Internasional.
Finlandia memang sudah lama menjadi pendukung jadwal kerja yang fleksibel. Pada tahun 1996, pemerintah memberlakukan undang-undang yang memberi karyawan hak untuk mengalihkan jam kerja mereka hingga tiga jam lebih awal atau lebih lambat dari persyaratan khas perusahaan mereka.
Pada 2015 silam, negara tetangga Swedia menguji enam jam kerja seminggu di Göteborg, menganggapnya bermanfaat bagi tingkat kebahagiaan tetapi menjadi beban bagi kas umum. Sementara Perancis mengurangi standar kerja minggu menjadi 35 jam dari sebelumnya 39 jam pada tahun 2000 lalu.
Gagasan berkurangnya pekan kerja juga mendapat dukungan dari dunia usaha. Pada November 2019, Microsoft Jepang mengungkapkan bahwa uji coba selama empat hari kerja telah meningkatkan produktivitas sebesar 40%.
Pada tahun 2018, sebuah perusahaan Selandia Baru menjuluki uji coba dua hari kerja empat hari dalam seminggu sebagai keberhasilan dalam meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja.
(gus/gus) Next Article 16 Tahun Hidup Bersama, PM Finlandia Akhirnya Menikah
Most Popular