Terbukti, Orang Indonesia Paling Doyan Belanja di ASEAN

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
02 December 2019 17:21
Terbukti, Orang Indonesia Paling Doyan Belanja di ASEAN
Foto: Thamrin City (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Orang Indonesia memang doyan belanja. Hal ini dibuktikan oleh studi terbaru DBS Group. DBS memperkirakan konsumsi rumah tangga orang Indonesia pada 2030 akan naik dua kali lipat dari 2018.

Pada Oktober 2019 lalu,DBS Group merilis laporan yang berjudul Indonesia's Consumer Market (1 Country, 18.000 Islands and 260m baskets).Dalam riset tersebutDBS memprediksi total pengeluaran rumah tangga orang Indonesia mencapai US$ 1,2 triliun pada 2030 atau tepatnya dua kali lipat dari tahun 2018.
Benarkah Orang Indonesia Doyan Belanja? Ini Buktinya
Total konsumsi rumah tangga orang Indonesia mencapai 42% dari total konsumsi rumah tangga ASEAN. DBS memperkirakan kontribusi konsumsi orang Indonesia akan naik menjadi 44% pada 2030.

Dalam Laporan tersebut DBS menyebut konsumsi pribadi per kapita orang Indonesia berada di US$ 2.400 pada 2018 dan diproyeksikan mencapai US$ 4.000 pada 2030. Artinya konsumsi per kapita orang Indonesia tumbuh rata-rata 4% per tahun (CAGR).

Pada 2010 konsumsi bahan pokok makanan berkontribusi sebesar 51,4% dari total konsumsi rumah tangga. Namun jumlah tersebut turun menjadi 49,5% pada 2018 dan diperkirakan akan terus turun hingga mencapai 46,7% pada 2030.

Seiring dengan meningkatnya pendapatan orang Indonesia, pola konsumsi akan berubah dari yang dulunya fokus membeli bahan makanan pokok menjadi membeli barang kebutuhan lain seperti rumah serta barang dan jasa lainnya.

Terdapat perbedaan dalam pola pengeluaran antara penduduk pedesaan dengan penduduk kota. Pada 2010, penduduk kota rata-rata menghabiskan Rp 627.000 per bulan atau 1,69x lebih banyak dari pedesaan. Rasio tersebut cenderung turun menjadi 1-1,58x dibanding tahun 2010.

Orang kota lebih banyak membelanjakan uangnya untuk barang-barang bukan makanan. Sebanyak 54% dari total pengeluaran orang kota dihabiskan untuk belanja bukan makanan. Berbeda dengan penduduk kota, 56,3% dari total konsumsi penduduk pedesaan masih dialokasikan untuk makan.
Ternyata orang Indonesia akan lebih banyak membeli produk makanan dan minuman dalam kemasan. Apalagi pada tahun 2030 nanti.

“Kami memperkirakan pengeluaran untuk konsumsi [makanan dan minuman dalam kemasan] di tahun 2030 lebih dari dua kali lipat tahun 2018 mencapai US$ 232 miliar atau setara dengan ~Rp 3.250 triliun dengan asumsi kurs 14.000/USD dari sebelumnya US$ 107 miliar. Rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) 6,7%” tulis laporan tersebut.

Lonjakan konsumsi makanan dan minuman dalam kemasan diakibatkan oleh pertumbuhan pendapatan, urbanisasi yang tinggi dan juga dampak substitusi bahan makanan dari sebelumnya berupa biji-bijian. 

Orang Indonesia juga diramalkan bakal membeli lebih banyak produk protein hewani yang mencakup ikan, telur, susu, daging, seafood dan produk ternak unggas. 

Pengeluaran orang Indonesia untuk produk protein hewani mencapai US$ 105 miliar atau setara dengan Rp 1.470 triliun. Jumlah tersebut hampir dua kali lipat dibandingkan pada 2018 yang mencapai US$ 56 miliar. Itu artinya konsumsi protein hewani orang Indonesia tiap tahunnya tumbuh 5,4%.
Benarkah Orang Indonesia Doyan Belanja? Ini BuktinSumber : DBS Group
Ke depan pengeluaran orang Indonesia yang dibelanjakan untuk makanan pokok dari biji-bijian porsinya akan turun menjadi 3,3% pada 2030. Begitu juga dengan porsi belanjaan orang Indonesia untuk pakaian yang turun 2,3% pada periode yang sama. 

Benarkah Orang Indonesia Doyan Belanja? Ini Buktin


TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular