Victoria F(x) Tulis Pesan ke Netizen yang Hobi Komentar Jahat
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
18 October 2019 10:35
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah memposting pesan perpisahan kepada Sulli lewat akun Instagram-nya, anggota girlband f(x) Victoria Song menulis pesan untuk netizen di akun Weibo-nya mengenai komentar jahat.
"Sejak kapan Weibo, WeChat, dan Instagram menjadi penguasa? Penguasa mengukur etika, hubungan orang, emosi, apa pun yang ingin diukur orang. Platform publik adalah tempat di mana kamu dapat berbagi hal dengan orang lain. Kapan itu menjadi tempat untuk mengadakan pertunjukan? Kamu bisa memposting sesuatu yang kamu suka. Kamu juga tidak harus memposting yang tidak kamu suka. Tidak ada empati, hanya dirimu sendiri.
Jika kamu ingin melihat pertunjukan, maka berteriaklah. Jika kamu ingin membuat rumor, teruskan. Saya bukan orang luar biasa. Saya hanya ingin menjalani hidup saya yang lebih nyata daripada orang-orang yang meninggalkan komentar jahat." ungkap Victoria dalam laman weibo-nya.
Perempuan kelairah 2 Februari 1987 ini juga melanjutkan tulisan mengenai komentar yang selalu menyertakan frasa seperti, "Saya mendengar dari seseorang," "Kemungkinan besar," dan "Saya pikir.".
"Jangan berspekulasi. Jika kamu punya waktu untuk membuat cerita, kenapa tidak menghabiskan waktu dengan sesuatu yang lebih bermakna? Tolong jangan biarkan media sosial menjadi hidupmu. Kamu tidak dapat menemukan identitas di dunia maya yang penuh kepalsuan. Orang perlu berjalan melalui realitas. Tolong jangan buang waktumu," lanjutnya.
"Tolong jangan beri tahu orang lain apa yang harus mereka lakukan dengan hidup mereka. Bahkan saran yang bermaksud baik memiliki batas. Jangan melangkahi. Apa hakmu untuk memberi tahu orang asing untuk melakukan ini, atau tidak melakukannya, ketika hidupmu sendiri saja tidak jelas? Kehidupan setiap orang berbeda dan unik. Siapa yang berhak memberi tahu orang lain bagaimana hidup?
Fokuslah pada hidup Anda sendiri. Hiduplah di masa sekarang. Jika kamu hidup dengan hati yang baik, itu sudah cukup." tutup Victoria.
Choi Jin-ri atau Sulli ditemukan tewas di kediamannya di kawasan Seongnam, Provinsi Gyeonggi, Seoul selatan, Senin (14/10). Dilansir dari Yonhap News Agency, perempuan berusia 25 tahun itu ditemukan tewas akibat bunuh diri oleh manajernya sekitar pukul 15:21 waktu setempat.
Sulli dikabarkan menderita sindrom popularitas ekstrem, gangguan panik dan juga fobia sosial. Hal itu ia paparkan dalam salah satu program acara 'Truth Store' pada Oktober ini. Ia mengaku kesulitan saat menjalani masa lalunya.
Walaupun begitu, semasa hidupnya, Sulli merupakan selebritis yang terkenal blak-blakan dalam bersuara. Ia memiliki pandangan sendiri tentang politik, hak-hak perempuan, dan seksualitas.
Bagi masyarakat Korea Selatan yang sangat konservatif, Sulli cukup 'kontroversi'. Sejatinya, Sulli yang blak-blakan, meninggalkan industri ini pada saat para idol K-pop, terutama perempuan, masih tidak dapat sepenuhnya dan secara bebas mengekspresikan diri mereka sendiri tanpa risiko serangan balik yang besar dari publik yang konservatif.
(gus) Next Article Diet Ekstrim & Bunuh Diri, Ini 10 Fakta Kelam Industri Kpop
"Sejak kapan Weibo, WeChat, dan Instagram menjadi penguasa? Penguasa mengukur etika, hubungan orang, emosi, apa pun yang ingin diukur orang. Platform publik adalah tempat di mana kamu dapat berbagi hal dengan orang lain. Kapan itu menjadi tempat untuk mengadakan pertunjukan? Kamu bisa memposting sesuatu yang kamu suka. Kamu juga tidak harus memposting yang tidak kamu suka. Tidak ada empati, hanya dirimu sendiri.
Jika kamu ingin melihat pertunjukan, maka berteriaklah. Jika kamu ingin membuat rumor, teruskan. Saya bukan orang luar biasa. Saya hanya ingin menjalani hidup saya yang lebih nyata daripada orang-orang yang meninggalkan komentar jahat." ungkap Victoria dalam laman weibo-nya.
"Jangan berspekulasi. Jika kamu punya waktu untuk membuat cerita, kenapa tidak menghabiskan waktu dengan sesuatu yang lebih bermakna? Tolong jangan biarkan media sosial menjadi hidupmu. Kamu tidak dapat menemukan identitas di dunia maya yang penuh kepalsuan. Orang perlu berjalan melalui realitas. Tolong jangan buang waktumu," lanjutnya.
"Tolong jangan beri tahu orang lain apa yang harus mereka lakukan dengan hidup mereka. Bahkan saran yang bermaksud baik memiliki batas. Jangan melangkahi. Apa hakmu untuk memberi tahu orang asing untuk melakukan ini, atau tidak melakukannya, ketika hidupmu sendiri saja tidak jelas? Kehidupan setiap orang berbeda dan unik. Siapa yang berhak memberi tahu orang lain bagaimana hidup?
Fokuslah pada hidup Anda sendiri. Hiduplah di masa sekarang. Jika kamu hidup dengan hati yang baik, itu sudah cukup." tutup Victoria.
Choi Jin-ri atau Sulli ditemukan tewas di kediamannya di kawasan Seongnam, Provinsi Gyeonggi, Seoul selatan, Senin (14/10). Dilansir dari Yonhap News Agency, perempuan berusia 25 tahun itu ditemukan tewas akibat bunuh diri oleh manajernya sekitar pukul 15:21 waktu setempat.
Sulli dikabarkan menderita sindrom popularitas ekstrem, gangguan panik dan juga fobia sosial. Hal itu ia paparkan dalam salah satu program acara 'Truth Store' pada Oktober ini. Ia mengaku kesulitan saat menjalani masa lalunya.
Walaupun begitu, semasa hidupnya, Sulli merupakan selebritis yang terkenal blak-blakan dalam bersuara. Ia memiliki pandangan sendiri tentang politik, hak-hak perempuan, dan seksualitas.
Bagi masyarakat Korea Selatan yang sangat konservatif, Sulli cukup 'kontroversi'. Sejatinya, Sulli yang blak-blakan, meninggalkan industri ini pada saat para idol K-pop, terutama perempuan, masih tidak dapat sepenuhnya dan secara bebas mengekspresikan diri mereka sendiri tanpa risiko serangan balik yang besar dari publik yang konservatif.
 Foto: Infografis/Data dan Fakta Sulli F(X)/Edward Ricardo |
(gus) Next Article Diet Ekstrim & Bunuh Diri, Ini 10 Fakta Kelam Industri Kpop
Most Popular