
Internasional
Selain Forever 21, 17 Perusahaan Ritel Ini Bangkrut di 2019
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
30 September 2019 13:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Ritel mode Forever 21 Inc mengajukan kebangkrutan pada Minggu (29/9/2019). Perusahaan kalah bersaing, terutama dengan gempuran e-commerce yang masuk ke bisnis ini.
Dalam pengajuan pailit ke pengadilan setempat, perusahaan ini mendaftarkan aset dan kewajiban dalam kisaran US$ 1 miliar hingga US$ 10 miliar.
Dari total 815 gerai yang dimiliki, Forever 21 akan mulai menutup 178 gerai di AS. Lalu disusul gerai Eropa dan Asia.
Perusahaan mengklaim kebangkrutan terjadi karena tidak sanggup bersaing dengan e-commerce, salah satunya ritel online Amazon.
Forever 21 bukan ritel pertama yang bangkrut di 2019. Sebagaimana dilansir dalam Business Insider, setidaknya ada 17 perusahaan ritel yang bangkrut tahun ini.
Beauty Brands
Beauty Brands mengajukan bangkrut pada Januari 2019. Perusahaan yang berdiri tahun 1995 ini merupakan ritel salon dan spa yang berada di bawah naunggan Bernsteun-Rein.
Perusahaan bermarkas di Kansas, AS. Saat bangkrut, ia memiliki 23 toko dengan 873 pekerja.
Innovative Mattress Solutions
Perusahaan matras asal Ketucky ini dimiliki Matress Warehouse, Matress King dan Sleep Outfitters. Perusahaan ini mengajukan bangkrut 14 Januari 2019.
Padahal Innovative Mattress Solutions sudah berdiri selama 35 tahun. "Industri, tekanan pasar dan ekspektasi consumer berubah, dan kami pun ingin merubah posisi kami di masa depan," ujar pernyataan perusahaan.
BERLANJUT KE HAL 2 >>>>
Shopko
Shopko adalah perusahaan ritel berbasis di Wisconsin, AS. Sama seperti beauty Brands dan Innovative Mattress Solutions, perusahaan ini mengajukan bankrut di 16 Januaru 2019.
Saat tutup, perusahaan ini memiliki 363 toko. Shopko termasuk ritel tua di AS, yang berdiri lebih dari 50 tahun.
Gymboree
Gymboree adalah perusahaan pakaian yang juga menjalankan toko merk Janie & Jack dan Crazy 8. Perusahaan ini mengajukan bangkrut 17 januari 2019.
Setidaknya lebih dari 800 toko ditutup. Saat ditutup perusahaan memiliki 9500 pekerja, dengan 3.400 pekerja tetap.
FullBeauty Brands
FullBeauty Brands juga merupakan perusahaan ritel yang bangkrut di Februari 2019. Perusahaan ini menjual pakaian ukuran besar untuk perempuan dan laki-laki.
Meski bangkrut perusahaan merubah alur bisnisnya menjadi toko online. FullBeauty Brands berdiri tahun 1901.
Things Remembered
Things Remembered mengajukan pailit 6 Februari 2019. Bukan hanya di AS, perusahaan ini juga besar di Kanada.
Perusahaan ini fokus pada barang-barang unik dan ukiran. Things Remembered sudah berdiri sejak 1967.
Payless ShoeSource
Payless mengajukan bangkrut pada Februari 2018. Rencananya semua toko akan ditutup.
Sugarfina
The Wall Street Journal melaporkan bahwa rantai toko permen Sugarfina mengajukan kebangkrutan pada 6 September. Perusahaan itu dilaporkan sedang berusaha menjual bisnisnya dan menutup setidaknya enam dari tokonya.
Diesel
Perusahaan jeans Diesel USA mengajukan kebangkrutan pada 5 Maret. Menurut laporan Reuters, Diesel mengajukan kebangkrutan karena mengalami kerugian yang besar, penurunan penjualan, sewa yang mahal dan penipuan cyber.
Z Gallerie
Peritel home furnishing yang berbasis di Los Angeles ini mengajukan kebangkrutan pada 11 Maret. Perusahaan mengatakan akan menutup 17 tokonya.
BERLANJUT KE HAL 4 >>>> Roberto Cavalli
Semua toko Roberto Cavalli yang berbasis di AS telah tutup, dan pengecer telah mengajukan kebangkrutan Chapter 7, menurut Retail Dive. Perusahaan mode ini beroperasi di Amerika Utara sebagai Art Fashion Corp.
Kona Grill
Rumah makan Sushi dan koktail Kona Grill mengajukan kebangkrutan pada 30 April, Restaurant Business melaporkan. Restoran ini akan menutup 15 tokonya.
Penutupan tersebut dilakukan di tengah-tengah kasus hukum dengan mantan CEO-nya karena masalah pesangon yang belum dibayarkan.
Perkins & Marie Callender's
Barneys New York
Barneys New York mengajukan kebangkrutan pada 6 Agustus dan menjual bisnisnya untuk pembiayaan kembali di tengah tingginya sewa dan penurunan penjualan. Pengecer tersebut telah mendapatkan pendanaan dari Hilco Global dan Gordon Brothers Group untuk tetap mempertahankan bisnis dan menentukan langkah selanjutnya.
A'gaci
Fred's
Market Watch melaporkan bahwa rantai ritel yang berbasis di Memphis ini mengajukan kebangkrutan Chapter 11 pada 9 September. Perusahaan yang sudah berusia 72 tahun itu akan menutup toko-toko yang tersisa.
(sef/sef) Next Article Bangkrut, Forever 21 Tutup Ratusan Gerai di Asia & Eropa
Dalam pengajuan pailit ke pengadilan setempat, perusahaan ini mendaftarkan aset dan kewajiban dalam kisaran US$ 1 miliar hingga US$ 10 miliar.
Dari total 815 gerai yang dimiliki, Forever 21 akan mulai menutup 178 gerai di AS. Lalu disusul gerai Eropa dan Asia.
Perusahaan mengklaim kebangkrutan terjadi karena tidak sanggup bersaing dengan e-commerce, salah satunya ritel online Amazon.
Forever 21 bukan ritel pertama yang bangkrut di 2019. Sebagaimana dilansir dalam Business Insider, setidaknya ada 17 perusahaan ritel yang bangkrut tahun ini.
Beauty Brands
Beauty Brands mengajukan bangkrut pada Januari 2019. Perusahaan yang berdiri tahun 1995 ini merupakan ritel salon dan spa yang berada di bawah naunggan Bernsteun-Rein.
Perusahaan bermarkas di Kansas, AS. Saat bangkrut, ia memiliki 23 toko dengan 873 pekerja.
![]() |
Innovative Mattress Solutions
Perusahaan matras asal Ketucky ini dimiliki Matress Warehouse, Matress King dan Sleep Outfitters. Perusahaan ini mengajukan bangkrut 14 Januari 2019.
Padahal Innovative Mattress Solutions sudah berdiri selama 35 tahun. "Industri, tekanan pasar dan ekspektasi consumer berubah, dan kami pun ingin merubah posisi kami di masa depan," ujar pernyataan perusahaan.
![]() |
BERLANJUT KE HAL 2 >>>>
Shopko
Shopko adalah perusahaan ritel berbasis di Wisconsin, AS. Sama seperti beauty Brands dan Innovative Mattress Solutions, perusahaan ini mengajukan bankrut di 16 Januaru 2019.
Saat tutup, perusahaan ini memiliki 363 toko. Shopko termasuk ritel tua di AS, yang berdiri lebih dari 50 tahun.
![]() |
Gymboree
Gymboree adalah perusahaan pakaian yang juga menjalankan toko merk Janie & Jack dan Crazy 8. Perusahaan ini mengajukan bangkrut 17 januari 2019.
Setidaknya lebih dari 800 toko ditutup. Saat ditutup perusahaan memiliki 9500 pekerja, dengan 3.400 pekerja tetap.
![]() |
FullBeauty Brands
FullBeauty Brands juga merupakan perusahaan ritel yang bangkrut di Februari 2019. Perusahaan ini menjual pakaian ukuran besar untuk perempuan dan laki-laki.
Meski bangkrut perusahaan merubah alur bisnisnya menjadi toko online. FullBeauty Brands berdiri tahun 1901.
![]() |
Charlotte Russe
Perusahaan ini bangkrut pada 4 Februari dan menutup semua toko 6 Maret 2016. Charlotte Russe merupakan perusahaan ritel yang menjual pakaian, alas kaki dan aksesoris.
Saat mengajukan bangkrut perusahaan berencana menutup 94 toko, dari total 500 toko. Semua karyawan pun di PHK.
Perusahaan ini bangkrut pada 4 Februari dan menutup semua toko 6 Maret 2016. Charlotte Russe merupakan perusahaan ritel yang menjual pakaian, alas kaki dan aksesoris.
Saat mengajukan bangkrut perusahaan berencana menutup 94 toko, dari total 500 toko. Semua karyawan pun di PHK.
![]() |
BERLANJUT KE HAL 3 >>>>
Things Remembered
Things Remembered mengajukan pailit 6 Februari 2019. Bukan hanya di AS, perusahaan ini juga besar di Kanada.
Perusahaan ini fokus pada barang-barang unik dan ukiran. Things Remembered sudah berdiri sejak 1967.
![]() |
Payless ShoeSource
Payless mengajukan bangkrut pada Februari 2018. Rencananya semua toko akan ditutup.
![]() |
Sugarfina
The Wall Street Journal melaporkan bahwa rantai toko permen Sugarfina mengajukan kebangkrutan pada 6 September. Perusahaan itu dilaporkan sedang berusaha menjual bisnisnya dan menutup setidaknya enam dari tokonya.
Diesel
Perusahaan jeans Diesel USA mengajukan kebangkrutan pada 5 Maret. Menurut laporan Reuters, Diesel mengajukan kebangkrutan karena mengalami kerugian yang besar, penurunan penjualan, sewa yang mahal dan penipuan cyber.
![]() |
Z Gallerie
Peritel home furnishing yang berbasis di Los Angeles ini mengajukan kebangkrutan pada 11 Maret. Perusahaan mengatakan akan menutup 17 tokonya.
![]() |
BERLANJUT KE HAL 4 >>>> Roberto Cavalli
Semua toko Roberto Cavalli yang berbasis di AS telah tutup, dan pengecer telah mengajukan kebangkrutan Chapter 7, menurut Retail Dive. Perusahaan mode ini beroperasi di Amerika Utara sebagai Art Fashion Corp.
![]() |
Kona Grill
Rumah makan Sushi dan koktail Kona Grill mengajukan kebangkrutan pada 30 April, Restaurant Business melaporkan. Restoran ini akan menutup 15 tokonya.
Penutupan tersebut dilakukan di tengah-tengah kasus hukum dengan mantan CEO-nya karena masalah pesangon yang belum dibayarkan.
![]() |
Perkins & Marie Callender's
Perkins & Marie Callender's mengajukan kebangkrutan pada 5 Agustus, sehari setelah menutup 29 lokasi bisnisnya, yaitu 10 restoran Perkins dan 19 Marie Callender. Penutupan ini dilakukan dalam upaya merestrukturisasi bisnis. Langkah ini pada akhirnya akan berdampak pada pemberhentian sekitar 1.190 karyawan, USA Today melaporkan.
![]() |
Barneys New York
Barneys New York mengajukan kebangkrutan pada 6 Agustus dan menjual bisnisnya untuk pembiayaan kembali di tengah tingginya sewa dan penurunan penjualan. Pengecer tersebut telah mendapatkan pendanaan dari Hilco Global dan Gordon Brothers Group untuk tetap mempertahankan bisnis dan menentukan langkah selanjutnya.
![]() |
A'gaci
Pengecer busana A'gaci mengumumkan menutup 54 tokonya di AS sebagai bagian dari pengajuan kebangkrutan Chapter 11. Perusahaan akan menjual produk yang ada dengan diskon besar di semua tokonya, kata juru bicara perusahaan.
Fred's
Market Watch melaporkan bahwa rantai ritel yang berbasis di Memphis ini mengajukan kebangkrutan Chapter 11 pada 9 September. Perusahaan yang sudah berusia 72 tahun itu akan menutup toko-toko yang tersisa.
(sef/sef) Next Article Bangkrut, Forever 21 Tutup Ratusan Gerai di Asia & Eropa
Most Popular