Tiga Pelajaran Utama dari Jack Ma Untuk Bisa Sukses

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
15 September 2019 08:00
Tiga Pelajaran Utama dari Jack Ma Untuk Bisa Sukses
Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri Alibaba Jack Ma berulang tahun yang ke-55 tahun pada hari Selasa (10/9/19). Pada hari itu juga Ma mengundurkan diri dari jabatannya sebagai chief executive raksasa e-commerce yang sudah ia dirikan dan pimpin selama 20 tahun terakhir.

Peran Ma sebagai chief executive akan digantikan oleh Daniel Zhang.

Menurut laporan World Economic Forum (WEF), Ma yang dulunya bekerja sebagai guru bahasa Inggris itu mendirikan Alibaba pada tahun 1999 di apartemen satu kamarnya di kota Hangzhou, China. Perusahaan kecil itu kini tumbuh menjadi perusahaan internasional dan memiliki valuasi senilai US$ 480 miliar.


Pengunduran diri Ma ini telah diumumkan sejak tepat setahun lalu. Saat itu, dalam sepucuk surat kepada karyawannya, Ma mengatakan dia ingin kembali mengajar.

"Saya masih memiliki banyak impian untuk dikejar... Saya ingin kembali ke pendidikan, yang menggairahkan saya dengan begitu banyak berkah karena inilah yang Saya suka untuk lakukan." Katanya.


Saat itu, Ma juga menyampaikan beberapa hal penting yang membantunya membangun kesuksesannya saat ini. Berikut adalah beberapa pelajaran penting dari Ma.

Pekerjaan Pertama Adalah yang Paling Penting

Ma menyebut pekerjaan pertama adalah sesuatu yang sangat penting sehingga harus ditekuni. Ia mengatakan seseorang harus mengambil pelajaran dari pekerjaan pertamanya agar bisa berkembang dan sukses.

"Ketika Anda lulus dan sedang mencari pekerjaan, pekerjaan pertama adalah yang paling penting. Bukan berarti harus bekerja di perusahaan yang memiliki nama besar. Anda justru harus menemukan bos yang baik yang dapat mengajari Anda cara menjadi manusia, cara melakukan hal-hal yang benar dan bekerja untuk setidaknya selama tiga tahun." katanya di Forum Ekonomi Dunia di Davos awal tahun ini.

BERLANJUT KE HAL 2..
Mengajari Anak-Anak Soft Skill

Ma mengatakan mengajari anak-anak hal-hal dasar adalah sesuatu yang penting untuk dilakukan. Sebab, beberapa hal dasar seperti kerja tim, kepedulian pada orang lain, serta keterampilan seperti olahraga, bermain musik, melukis, merupakan hal-hal yang tidak bisa didapatkan di mesin atau kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Hal itu membedakan manusia dari mesin dan tidak bisa tergantikan.

"Jika kita tidak mengubah cara kita mengajar, dalam 30 tahun kita akan berada dalam masalah. Kita mengajar anak-anak kita hal-hal dari 200 tahun terakhir, itu berbasis pengetahuan, dan kita tidak bisa mengajar anak-anak kita untuk bersaing dengan mesin yang akan lebih pintar.

"Kita harus mengajari anak-anak kita sesuatu yang unik, sehingga sebuah mesin tidak akan pernah bisa mengejar kita. Misalnya nilai-nilai, kepercayaan, pemikiran mandiri, kerja tim, peduli pada orang lain, dan keterampilan dasar seperti olahraga, musik, melukis, seni, untuk memastikan manusia berbeda dari mesin." Katanya saat berbicara di Davos pada tahun 2018.

Tidak Boleh Ragu

Ma, yang dikenal suka menjajal banyak tantangan, ternyata pernah merasa ragu dan ketakutan saat pertama kali mendirikan Alibaba. Hal itu ia beberkan saat ditanyai oleh komunitas Global Shapers. Namun, Ma mengatakan ia tidak pernah meragukan kemampuannya untuk berhasil.

Ia juga mengatakan bahwa di dunia ini tidak ada satu orang pun yang mengetahui hari esok dengan pasti. Oleh karenanya ia menyarankan kepada audien untuk tidak pernah ragu dalam mencoba.

"Itu terjadi pada tahun 1999, hari-hari awal kemunculan internet. Setiap orang memiliki kesempatan yang adil, tidak ada ahli pada waktu itu. Bahkan hari ini, tidak ada ahli masa depan." Jelasnya.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular