
Hebat, 2 Siswi RI Ini Sukses Ciptakan Obat Kanker Payudara!
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
12 August 2019 16:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Baru-baru ini publik dihebohkan oleh prestasi 2 siswi yang sukses meneliti herba tradisional Suku Dayak untuk obati kanker payudara.
Kedua remaja yang bersekolah di SMAN 2 Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah ini bernama Aysa Aurealya Maharani dan Anggina Rafitri. Mereka sukses memperkenalkan obat tradisional yang mampu menyembuhkan penyakit tumor ganas, yaitu kanker payudara, di kompetisi internasional.
Seperti dilansir dari detikHealth, dua putri dari tanah Dayak tersebut mengikuti lomba Youth National Science Fair 2019 (YNSF) di Universitas Pendidikan Bandung (UPI). Setelah lolos menjadi salah satu pemenang di perlombaan YNSF, keduanya dikirim sebagai perwakilan dari Indonesia untuk mengikuti World Invention Creativity (WICO) di Seoul, Korea Selatan pada 25-27 Juli 2019 lalu.
Mereka pun berhasil meraih Gold Medals dalam ajang WICO melalui obat kanker yang dihasilkan dari tanaman alami. Tamanan yang mereka perkenalkan berasal dari Akar Bajakah Tunggal yang berasal dari tanah Kalimantan Tengah.
Kendati berita ini tersiar, baik Aysa maupun Anggina masih belum berkenan untuk diwawancara. Demikian juga dengan guru pembimbing mereka, Helita yang mengaku belum memiliki waktu untuk menjawab pertanyaan seputar prestasi kedua siswi bimbingannya tersebut.
"Maaf, untuk sementara ini kami lagi padat, Mbak," kata Helita.

(gus) Next Article Tren Streetwear Milenial RI, Rogoh Ratusan Juta Demi Busana
Kedua remaja yang bersekolah di SMAN 2 Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah ini bernama Aysa Aurealya Maharani dan Anggina Rafitri. Mereka sukses memperkenalkan obat tradisional yang mampu menyembuhkan penyakit tumor ganas, yaitu kanker payudara, di kompetisi internasional.
Mereka pun berhasil meraih Gold Medals dalam ajang WICO melalui obat kanker yang dihasilkan dari tanaman alami. Tamanan yang mereka perkenalkan berasal dari Akar Bajakah Tunggal yang berasal dari tanah Kalimantan Tengah.
Kendati berita ini tersiar, baik Aysa maupun Anggina masih belum berkenan untuk diwawancara. Demikian juga dengan guru pembimbing mereka, Helita yang mengaku belum memiliki waktu untuk menjawab pertanyaan seputar prestasi kedua siswi bimbingannya tersebut.
"Maaf, untuk sementara ini kami lagi padat, Mbak," kata Helita.

(gus) Next Article Tren Streetwear Milenial RI, Rogoh Ratusan Juta Demi Busana
Most Popular