
Ini Tantangan Film Pramoedya di Mata 2 Aktor Indonesia
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
06 July 2019 21:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Jagat perfilman Tanah Air, akan diramaikan dengan hadirnya film Bumi Manusia dan Perburuan, yang diadaptasi dari karya novel sastrawan besar, Pramoedya Ananta Toer. Keduanya akan dirilis bersamaan pada 15 Agustus 2019 mendatang di bioskop nasional.
Dalam kedua film baru itu, muncul dua aktor utama yang ditunjuk rumah produksi film Falcon Pictures, yaitu Iqbaal Ramadhan di film Bumi Manusia, dan Adipati Dolken di film Perburuan.
Iqbaal akan beradu peran bersama Mawar Eva De Jongh, Annelies di film berlatar belakang sejarah kolonial awal abad 20 tersebut. Pemuda kelahiran Surabaya 28 Desember 1999 itu sebetulnya sudah lebih dulu berkiprah di layar lebar dalam film Laskar Pelangi, yang diadaptasi dari novel yang sama karya Andrea Hirata yang disutradari Riri Riza pada 2008 silam, Iqbaal berperan sebagai Trapani.
Berlanjut di sana, pada 2011, Iqbal kemudian berperan sebagai Rusdi Badruddin di film Lima Elang. Mantan punggawa Coboy Junior itu juga, memerankan Dilan 1990 yang dirilis pada 2018 lalu, dan melambungkan namanya di jagat perfilman Tanah Air. Film ini meraup jutaan penonton.
Satu nama lainnya yakni Adipati Dolken. Dalam film Perburuan, Adipati sebagai aktor utama dalam film yang disutradarai Richard Oh itu. Film ini mengisahkan kisah Hardo, bekas komandan pleton dalam pasukan Pembela Tanah Air (PETA) yang kemudian melakukan perlawanan terhadap Jepang. Pada akhirnya, ia diburu karena dianggap sebagai musuh negara.
Aktor kelahiran 19 Agustus 1991 itu memulai debut karier pada 2009 dalam film Putih Abu-Abu dan Sepatu Kets. Lalu memerankan Keenan, di 2012 dalam film yang diadaptasi dari novel karya Dee Lestari (Perahu Kertas) dan membintangi sejumlah film lainnya.
Karya Multatuli hingga Sulit Hafal Dialog
Iqbaal dan Adipati mengaku memiliki tantangan yang sulit untuk mendalami perannya di kedua film tersebut. Hanung Bramantyo, sutradara film Bumi Manusia, menyarankan Iqbaal menyelami kehidupan pribumi seperti makan di lantai dan mencuci bajunya sendiri.
Selain itu, ia juga merekomendasikan sejumlah buku bacaan seperti buku karya Multatuli, Max Havelaar dan membaca pemikiran feminisme Kartini.
Iqbaal juga mengaku sempat kesulitan mendapat karakter ini, karena tidak ada orang yang dapat memberikan referensi lebih dalam mengenai karakternya. Ia mengaku telah melakukan banyak riset melalui buku-buku dan video.
"Itu yang paling susah, karena enggak ada yang diajak ngobrol. Yang dikasih Mas Hanung, Mas Hanung bilang 'kamu itu 'Minke', seorang minoritas yang menuntut ilmu. Satu sisi kamu punya rasa nasionalisme, seorang laki-laki independen'. Tidak ada cara lain selain nonton video dan baca buku," papar Iqbaal, melansir Detik.com, saat peluncuran poster film 'Bumi Manusia' di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (18/6/2019).
Menanggapi terpilihnya Iqbaal, Susilo Toer, adik Pramoedya Ananta Toer mencermati, Iqbaal bukan karakter yang tepat memerankan Minke.
Menurut Susilo Toer, Minke adalah nama samaran yang meruji pada Tirto Adhi Soerjo, tokoh pers dan kebangkitan nasional Indonesia. Minke sendiri adalah nama samaran yang dilontarkan bangsa Belanda.
"Itu yang memerankan Minke, itu siapa itu Ramadhan ya. Itu kan katanya terlalu muda, suaranya cempreng, atau apalah, tidak sesuai dengan wataknya Tirto," jelasnya, melansir Detik.com.
Sementara itu, Adipati mengaku kesulitan menghafal dialog sastra. Dalam salah satu adegan, dia pun mendapat dialog sepanjang 13 halaman. "Menghafal dialognya pusing," tutur pria yang akrab disapa Dodot ini, melansir pemberitaan CNN Indonesia, Kamis, 27 Juni 2019.
(tas) Next Article Dilan 1991, Untung Besar dari Romantisme Cinta
Dalam kedua film baru itu, muncul dua aktor utama yang ditunjuk rumah produksi film Falcon Pictures, yaitu Iqbaal Ramadhan di film Bumi Manusia, dan Adipati Dolken di film Perburuan.
Iqbaal akan beradu peran bersama Mawar Eva De Jongh, Annelies di film berlatar belakang sejarah kolonial awal abad 20 tersebut. Pemuda kelahiran Surabaya 28 Desember 1999 itu sebetulnya sudah lebih dulu berkiprah di layar lebar dalam film Laskar Pelangi, yang diadaptasi dari novel yang sama karya Andrea Hirata yang disutradari Riri Riza pada 2008 silam, Iqbaal berperan sebagai Trapani.
Berlanjut di sana, pada 2011, Iqbal kemudian berperan sebagai Rusdi Badruddin di film Lima Elang. Mantan punggawa Coboy Junior itu juga, memerankan Dilan 1990 yang dirilis pada 2018 lalu, dan melambungkan namanya di jagat perfilman Tanah Air. Film ini meraup jutaan penonton.
![]() |
Satu nama lainnya yakni Adipati Dolken. Dalam film Perburuan, Adipati sebagai aktor utama dalam film yang disutradarai Richard Oh itu. Film ini mengisahkan kisah Hardo, bekas komandan pleton dalam pasukan Pembela Tanah Air (PETA) yang kemudian melakukan perlawanan terhadap Jepang. Pada akhirnya, ia diburu karena dianggap sebagai musuh negara.
Aktor kelahiran 19 Agustus 1991 itu memulai debut karier pada 2009 dalam film Putih Abu-Abu dan Sepatu Kets. Lalu memerankan Keenan, di 2012 dalam film yang diadaptasi dari novel karya Dee Lestari (Perahu Kertas) dan membintangi sejumlah film lainnya.
Karya Multatuli hingga Sulit Hafal Dialog
Iqbaal dan Adipati mengaku memiliki tantangan yang sulit untuk mendalami perannya di kedua film tersebut. Hanung Bramantyo, sutradara film Bumi Manusia, menyarankan Iqbaal menyelami kehidupan pribumi seperti makan di lantai dan mencuci bajunya sendiri.
Iqbaal juga mengaku sempat kesulitan mendapat karakter ini, karena tidak ada orang yang dapat memberikan referensi lebih dalam mengenai karakternya. Ia mengaku telah melakukan banyak riset melalui buku-buku dan video.
"Itu yang paling susah, karena enggak ada yang diajak ngobrol. Yang dikasih Mas Hanung, Mas Hanung bilang 'kamu itu 'Minke', seorang minoritas yang menuntut ilmu. Satu sisi kamu punya rasa nasionalisme, seorang laki-laki independen'. Tidak ada cara lain selain nonton video dan baca buku," papar Iqbaal, melansir Detik.com, saat peluncuran poster film 'Bumi Manusia' di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (18/6/2019).
Menanggapi terpilihnya Iqbaal, Susilo Toer, adik Pramoedya Ananta Toer mencermati, Iqbaal bukan karakter yang tepat memerankan Minke.
Menurut Susilo Toer, Minke adalah nama samaran yang meruji pada Tirto Adhi Soerjo, tokoh pers dan kebangkitan nasional Indonesia. Minke sendiri adalah nama samaran yang dilontarkan bangsa Belanda.
"Itu yang memerankan Minke, itu siapa itu Ramadhan ya. Itu kan katanya terlalu muda, suaranya cempreng, atau apalah, tidak sesuai dengan wataknya Tirto," jelasnya, melansir Detik.com.
Sementara itu, Adipati mengaku kesulitan menghafal dialog sastra. Dalam salah satu adegan, dia pun mendapat dialog sepanjang 13 halaman. "Menghafal dialognya pusing," tutur pria yang akrab disapa Dodot ini, melansir pemberitaan CNN Indonesia, Kamis, 27 Juni 2019.
![]() |
(tas) Next Article Dilan 1991, Untung Besar dari Romantisme Cinta
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular