Rusak & Tutup Akibat Demo 22 Mei, Sarinah Merugi Rp 1 M
Fikri Muhammad, CNBC Indonesia
23 May 2019 13:03

Jakarta, CNBC Indonesia- Lokasinya yang strategis dan berada tepat di hadapan Bawaslu, pusat perbelanjaan Sarinah menjadi salah satu titik konsentrasi massa dan berdampak pada aktivitas bisnisnya. s
Departement Store yang berdiri 1962 dan pertama di Indonesia ini diproyeksi merugi hingga Rp 1 miliar akibat kerusuhan yang terjadi kemarin. Hal ini diungkap oleh Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa.
Ngurah menjelaskan kalau sehari-hari di bulan biasa omset pusat belanja tertua ini bisa mencapai Rp 300 juta - Rp 500 juta sehari. Nah, di bulan Ramadan bisa sampai dua kali lipat.
"Ya, memang kita sadar penuh sebagau bisnis retail bahwa Bulan Ramadhan bulan penuh berkah dan penuh rejeki. Dua kali lipat kami mendapatkan sales di Bulan Ramadhan," ucap Ngurah di Studio CNBC Indonesia (23/5/2019).
"Belajar dari kodisi tahun sebelumnya, Sarinah di Ramadhan mendapat 25-35 persen dari budget Tahunan. Kalau budget retail sekitar 500 miliar, di Bulan Ramadhan bisa mendapat omset cukup signifikan," tambahnya.
Artinya, Sarinah kehilangan omzet Rp 1 miliar kemarin. Ini belum termasuk dengan kerusakan yang terjadi di gedung mereka, seperti diketahui sejumlah bangunannya rusak parah akibat kerusuhan kemarin.
Pada tahun ini retail sarinah mengalami peningkatan 20% dengan bisnis retail yang mempunyai ciri barang khas Indonesia yang dominan. Seperti misalnya handy craft, home decore, makanan, dan fashion.
Ngurah juga mengatakan bahwa Sarinah mempunyai pelanggan yang spesifik, sehingga tidak terpengaruh pada situasi yang terjadi pasca-pemilu.
Walaupun data dari Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahwa pada April lalu penjualan retail ada perlambatan tak memutus harapan Sarinah untuk memiliki pendapatan dua kali lipat pada Bulan Ramadhan.
Sementara itu, Sarinah memproyeksi penjualan tahun ini dengan topline mencapai 900 miliar dan bottom line di atas 25 persen.
[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article Demo 22 Mei, Pusat Belanja Sarinah Thamrin Tutup
Departement Store yang berdiri 1962 dan pertama di Indonesia ini diproyeksi merugi hingga Rp 1 miliar akibat kerusuhan yang terjadi kemarin. Hal ini diungkap oleh Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa.
![]() |
Ngurah menjelaskan kalau sehari-hari di bulan biasa omset pusat belanja tertua ini bisa mencapai Rp 300 juta - Rp 500 juta sehari. Nah, di bulan Ramadan bisa sampai dua kali lipat.
"Ya, memang kita sadar penuh sebagau bisnis retail bahwa Bulan Ramadhan bulan penuh berkah dan penuh rejeki. Dua kali lipat kami mendapatkan sales di Bulan Ramadhan," ucap Ngurah di Studio CNBC Indonesia (23/5/2019).
"Belajar dari kodisi tahun sebelumnya, Sarinah di Ramadhan mendapat 25-35 persen dari budget Tahunan. Kalau budget retail sekitar 500 miliar, di Bulan Ramadhan bisa mendapat omset cukup signifikan," tambahnya.
Artinya, Sarinah kehilangan omzet Rp 1 miliar kemarin. Ini belum termasuk dengan kerusakan yang terjadi di gedung mereka, seperti diketahui sejumlah bangunannya rusak parah akibat kerusuhan kemarin.
Pada tahun ini retail sarinah mengalami peningkatan 20% dengan bisnis retail yang mempunyai ciri barang khas Indonesia yang dominan. Seperti misalnya handy craft, home decore, makanan, dan fashion.
Ngurah juga mengatakan bahwa Sarinah mempunyai pelanggan yang spesifik, sehingga tidak terpengaruh pada situasi yang terjadi pasca-pemilu.
Walaupun data dari Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahwa pada April lalu penjualan retail ada perlambatan tak memutus harapan Sarinah untuk memiliki pendapatan dua kali lipat pada Bulan Ramadhan.
Sementara itu, Sarinah memproyeksi penjualan tahun ini dengan topline mencapai 900 miliar dan bottom line di atas 25 persen.
[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article Demo 22 Mei, Pusat Belanja Sarinah Thamrin Tutup
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular