Avengers Endgame: Mahakarya 11 Tahun Perjalanan Sinema Marvel
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
26 April 2019 10:31

Jakarta, CNBC Indonesia- Totalitas, adalah kata yang pertama terlintas usai menonton aksi tim adijawara Avengers berdurasi 3 jam 2 menit karya Marvel Cinematic Universe ini.
Avengers: Endgame bukan sekadar film. Bos Marvel Studios sekaligus sang produser, Kevin Feige, menyiapkan skenario besar dan peta perjalanan para jagoan idola ini sejak ia melahirkan 'Iron Man' pada 2008 lalu.
Kecintaannya terhadap komik, mendorongnya menciptakan ide gila. Yakni, bagaimana jika membuat rangkaian film superhero secara berantai dalam jangka panjang, namun berujung dalam satu mahakarya. Mungkin bukan yang terakhir, tapi harus sangat fantastis.
Biasanya, film superhero atau fiksi waralaba terbagi atas trilogi, tetralogi, atau paling panjang heptalogi (tujuh karya, seperti Harry Potter).
Tapi tidak untuk waralaba yang juga telah berada di tangan Disney ini. Memproduksi 21 film dalam satu dekade, dan mengantongi omzet setidaknya US$ 18 miliar secara keseluruhan adalah bukti ide gila bukan sesuatu yang mustahil diwujudkan.
Endgame adalah film ke-22 di tahun ke-11, pamuncak dari tiga fase yang disusun oleh Marvel Cinematic Universe.
Marvel tahu benar, perjalanan panjang memang dibutuhkan jika karyanya ingin dikenang sepanjang masa. Mereka tak hanya sajikan aksi dan visual efek yang memikat, tapi juga emosi yang mengikat.
Mungkin dulu Anda masih mengenakan seragam sekolah saat menikmati Iron Man, dan sekarang sudah menjadi pekerja atau bos di perusahaan sendiri. Tak terasa, Marvel membuat Anda menua bersama dengan jagoan idola.
Tak heran jika penjualan tiket meledak dan habis dimana-mana, semua ingin tahu nasib para superhero tercintanya. Terutama setelah kalah di perang badar melawan raksasa alien gila dari planet Titan, Thanos, di Avengers: Infinity War tahun lalu.
Ronde terakhir Perang Badar Superhero dan Thanos
Tentu saja ulasan panjang lebar di atas kami tulis karena kami tidak bisa - dan tidak ingin- membocorkan cerita atau apapun yang terjadi di Endgame.
Namun, karya ini tetap harus diapresiasi karena memiliki unsur yang komplit untuk dinikmati. Mulai dari visual efek, skoring musik, alur cerita, emosi, aksi memukau-super tegang, dan skenario yang pas.
Pas dalam artian berimbang antara unsur adegan komedi dan adegan yang cukup membuat emosi penonton terlarut. Kadang sangat dalam.
Endgame menceritakan kelanjutan hidup para pahlawan super, setelah mengalami kekalahan untuk pertama kalinya. Di awal film, kita diingatkan kembali rasa terpukul yang luar biasa usai apa yang terjadi di Infinity War.
Kita akan melihat sisi lain para pahlawan ini jika melepas jubah dan senjata andalan mereka. Yah, tentu saja kecuali Tony Stark yang saat kostum Iron Man-nya dicopot masih melekat status; jenius, miliuner, playboy, dan filantropis.
Tapi bukan cuma itu, bagaimana jadinya jika superhero ini harus menanggalkan kostumnya dan kehilangan orang yang berarti di hidup mereka? Apakah mereka akan melanjutkan hidup, atau tetap terbebani masa lalu karena tak bisa menunaikan tugas mereka sebagai 'pelindung' bumi?
Avengers bukan sekadar tim superhero, mereka adalah individu unik yang bertemu (dicomblangi oleh Nick Fury tepatnya) lalu bersaudara.
Tony Stark-Iron Man adalah miliuner jenius yang tak percaya siapapun kecuali diri sendiri, Natasha Romanoff - Black Widow adalah mata-mata yang tak bisa dipercaya siapapun.
Steve Rogers-Captain America adalah pahlawan hasil uji coba genetik yang hidup di salah zaman, Bruce Banner - The Hulk adalah ilmuwan yang mencelakai diri sendiri dan khawatir mencelakai banyak orang, dan Thor sang dewa petir yang terus diuji sebagai calon pemimpin bangsanya.
Dengan segala super kelebihan dan kejanggalan yang sulit diterima manusia biasa, justru di grup ini mereka akhirnya menemukan 'rumah'.
Dalam 11 tahun perjalanan film Marvel, bagi pengikutnya, sangat terlihat bagaimana para karakter ini berkembang dalam setiap film.
Seiring karakter dan cerita yang berkembang, keluarga Avengers juga bertambah. Lalu musnah separuh begitu saja, dengan satu jentikan jari Thanos.
Avengers yang tersisa memiliki tekad dan dendam begitu besar mengalahkan Thanos. Bukan cuma untuk menyelamatkan bumi kali ini, tapi juga meluapkan amarah mereka pada sang raksasa.
Amarah yang timbul karena kehilangan orang yang dicinta, sekaligus didorong rasa bersalah karena kegagalan luar biasa.
Para pahlawan kini di titik nadir. Sebelum berperang dengan Thanos, mereka sibuk berperang dengan diri sendiri. Menjawab pertanyaan, masih layakkah gelar pahlawan yang melekat di dirinya?
Di sinilah Russo bersaudara berhasil membungkusnya. Kakak-adik ini menunjukkan bahwa mereka tak hanya andal dalam menyusun cerita penuh aksi, tapi juga sarat dengan emosi.
Menonton Avengers: Endgame bagai menikmati arung jeram. Kita akan dibawa ke alur yang ringan, menyentuh, tenang, beriak, terjungkal, hanyut, basah, deras, secara berulang namun tetap bisa membuat tersenyum lega di akhirnya.
Ini adalah film yang lengkap. Karya pamuncak yang layak Anda berikan tepukan tangan saat menikmati adegan-adegan yang menakjubkan.
Selamat Marvel Cinematic Universe, kami menantikan karya-karya selanjutnya!
[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article Bocoran Avengers Endgame: Kostum dan Deretan Jagoan Baru
Avengers: Endgame bukan sekadar film. Bos Marvel Studios sekaligus sang produser, Kevin Feige, menyiapkan skenario besar dan peta perjalanan para jagoan idola ini sejak ia melahirkan 'Iron Man' pada 2008 lalu.
Kecintaannya terhadap komik, mendorongnya menciptakan ide gila. Yakni, bagaimana jika membuat rangkaian film superhero secara berantai dalam jangka panjang, namun berujung dalam satu mahakarya. Mungkin bukan yang terakhir, tapi harus sangat fantastis.
Biasanya, film superhero atau fiksi waralaba terbagi atas trilogi, tetralogi, atau paling panjang heptalogi (tujuh karya, seperti Harry Potter).
Tapi tidak untuk waralaba yang juga telah berada di tangan Disney ini. Memproduksi 21 film dalam satu dekade, dan mengantongi omzet setidaknya US$ 18 miliar secara keseluruhan adalah bukti ide gila bukan sesuatu yang mustahil diwujudkan.
Endgame adalah film ke-22 di tahun ke-11, pamuncak dari tiga fase yang disusun oleh Marvel Cinematic Universe.
Marvel tahu benar, perjalanan panjang memang dibutuhkan jika karyanya ingin dikenang sepanjang masa. Mereka tak hanya sajikan aksi dan visual efek yang memikat, tapi juga emosi yang mengikat.
Mungkin dulu Anda masih mengenakan seragam sekolah saat menikmati Iron Man, dan sekarang sudah menjadi pekerja atau bos di perusahaan sendiri. Tak terasa, Marvel membuat Anda menua bersama dengan jagoan idola.
Tak heran jika penjualan tiket meledak dan habis dimana-mana, semua ingin tahu nasib para superhero tercintanya. Terutama setelah kalah di perang badar melawan raksasa alien gila dari planet Titan, Thanos, di Avengers: Infinity War tahun lalu.
Tentu saja ulasan panjang lebar di atas kami tulis karena kami tidak bisa - dan tidak ingin- membocorkan cerita atau apapun yang terjadi di Endgame.
Namun, karya ini tetap harus diapresiasi karena memiliki unsur yang komplit untuk dinikmati. Mulai dari visual efek, skoring musik, alur cerita, emosi, aksi memukau-super tegang, dan skenario yang pas.
Pas dalam artian berimbang antara unsur adegan komedi dan adegan yang cukup membuat emosi penonton terlarut. Kadang sangat dalam.
Endgame menceritakan kelanjutan hidup para pahlawan super, setelah mengalami kekalahan untuk pertama kalinya. Di awal film, kita diingatkan kembali rasa terpukul yang luar biasa usai apa yang terjadi di Infinity War.
![]() |
Kita akan melihat sisi lain para pahlawan ini jika melepas jubah dan senjata andalan mereka. Yah, tentu saja kecuali Tony Stark yang saat kostum Iron Man-nya dicopot masih melekat status; jenius, miliuner, playboy, dan filantropis.
Tapi bukan cuma itu, bagaimana jadinya jika superhero ini harus menanggalkan kostumnya dan kehilangan orang yang berarti di hidup mereka? Apakah mereka akan melanjutkan hidup, atau tetap terbebani masa lalu karena tak bisa menunaikan tugas mereka sebagai 'pelindung' bumi?
Avengers bukan sekadar tim superhero, mereka adalah individu unik yang bertemu (dicomblangi oleh Nick Fury tepatnya) lalu bersaudara.
Tony Stark-Iron Man adalah miliuner jenius yang tak percaya siapapun kecuali diri sendiri, Natasha Romanoff - Black Widow adalah mata-mata yang tak bisa dipercaya siapapun.
![]() |
Steve Rogers-Captain America adalah pahlawan hasil uji coba genetik yang hidup di salah zaman, Bruce Banner - The Hulk adalah ilmuwan yang mencelakai diri sendiri dan khawatir mencelakai banyak orang, dan Thor sang dewa petir yang terus diuji sebagai calon pemimpin bangsanya.
Dengan segala super kelebihan dan kejanggalan yang sulit diterima manusia biasa, justru di grup ini mereka akhirnya menemukan 'rumah'.
Dalam 11 tahun perjalanan film Marvel, bagi pengikutnya, sangat terlihat bagaimana para karakter ini berkembang dalam setiap film.
Seiring karakter dan cerita yang berkembang, keluarga Avengers juga bertambah. Lalu musnah separuh begitu saja, dengan satu jentikan jari Thanos.
Avengers yang tersisa memiliki tekad dan dendam begitu besar mengalahkan Thanos. Bukan cuma untuk menyelamatkan bumi kali ini, tapi juga meluapkan amarah mereka pada sang raksasa.
Amarah yang timbul karena kehilangan orang yang dicinta, sekaligus didorong rasa bersalah karena kegagalan luar biasa.
Para pahlawan kini di titik nadir. Sebelum berperang dengan Thanos, mereka sibuk berperang dengan diri sendiri. Menjawab pertanyaan, masih layakkah gelar pahlawan yang melekat di dirinya?
Di sinilah Russo bersaudara berhasil membungkusnya. Kakak-adik ini menunjukkan bahwa mereka tak hanya andal dalam menyusun cerita penuh aksi, tapi juga sarat dengan emosi.
Menonton Avengers: Endgame bagai menikmati arung jeram. Kita akan dibawa ke alur yang ringan, menyentuh, tenang, beriak, terjungkal, hanyut, basah, deras, secara berulang namun tetap bisa membuat tersenyum lega di akhirnya.
Ini adalah film yang lengkap. Karya pamuncak yang layak Anda berikan tepukan tangan saat menikmati adegan-adegan yang menakjubkan.
Selamat Marvel Cinematic Universe, kami menantikan karya-karya selanjutnya!
[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article Bocoran Avengers Endgame: Kostum dan Deretan Jagoan Baru
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular