Plangi, Blok M, Pasaraya & Riwayatmu Kini

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
05 March 2019 09:59
Namun kini, mal-mal tersebut bagaikan sebuah pulau yang ditinggal oleh penduduknya.
Foto: Suasana ritel Pasaraya Blok M, Jakarta (CNBC Indonesia/Lynda Hasibuan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Anda mungkin pernah menjadi salah satu anak muda yang pernah nongkrong di pusat perbelanjaan seperti Plaza Semanggi, Pasaraya, hingga Blok M.

Harus diakui mal-mal yang disebutkan di atas pernah menjadi tempat anak gaul bersosialisasi atau ingin dianggap sebagai sosialita. Namun kini, mal-mal tersebut bagaikan sebuah pulau yang ditinggal oleh penduduknya.

Bak jatuh tertimpa tangga, mal pun tak hanya ditinggal pengunjung melainkan juga oleh penyewa. Tak ayal, beberapa mal akhirnya beralih fungsi menjadi sebuah pusat kajian.

Direktur Head of Research and Consultancy Savills Anton Sitorus tak memungkiri, tingkat hunian pusat perbelanjaan di Jakarta anjlok dalam beberapa tahun terakhir yang sempat mencapai 92%.

"Sekarang ini sekitar 78%, jadi masih lumayan kalau kita bandingkan dengan sektor perkantortan yang sekarang 65%," kata Anton.

Pusat perbelanjaan yang mulai sepi disebabkan berbagai faktor. Misalnya, dari sisi perubahan gaya hidup sebagian masyarakat, sampai dengan makin menjamur-nya peredaran toko online.

Belum lagi, toko-toko ritel yang tidak mampu berinovasi dengan cepat serta beradaptasi dengan perubahan digital, harga yang tidak bersahabat, hingga pergeseran budaya menjadi penyebab sepi-nya pengunjung mal.

"Sekarang masyarakat cenderung ingin praktis dan lebih gemar menyisihkan uang mereka untuk kesehatan atau menghibur diri dengan olahraga atau liburan," jelas Anton.

Sepi-nya penjualan ritel tak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di negara-negara di berbagai belahan dunia. Salah satunya, adalah negeri adi daya Amerika Serikat.

Merek ritel besar seperti GAP, Payless, hingga Victoria's Secret belakangan ini menutup gerainya secara serentak yang dimulai sejak 2018 dan diperkirakan akan berlanjut hingga tahun ini.

Dilansir dari Business Insider, sekitar 4.300 gerai ritel di negeri Pamam Sam akan ditutup pada tahun ini. Bahkan, sekitar 155 meter persegi lahan akan ditutup secara global karena gerai ritel yang gulung tikar.

"Tahun ini kami memperkirakan banyak hal yang sama di ruang ritel," kata Drew Myers, Konsultan Senior CoStar.

Terlepas dari itu, masih ada beberapa mal yang belum beroperasi secara penuh dan siap meramaikan pusat perbelanjaan di Ibu Kota. Sebanyak 5 mal yang sudah dibangun sejak 2011, siap hadir di Jakarta.

Menurut firma riset properti Jones Lang Lasalle (JLL), kelima mal tersebut akan menambah pasokan ruang ritel baru di Jakarta sebanyak 222.000 meter persegi (m2) pada kurun waktu 2019 hingga 2021.

Dua mal diperkirakan beroperasi pada tahun ini yakni Pondok Indah Mall (PIM) 3 dan LRT City Urban Signature. Dua mall lagi akan beroperasi tahun depan yakni AEON Mall Southgate dan Holland Village. Keduanya menambah pasokan ruang ritel sebanyak 92.0000.

Satu lagi mall yakni Puri Indah Mall 2 menawarkan ruang ritel baru seluas 70.000 m2 pada 2021.

5 Mal di Jakarta Ini Hidup Segan Tutup Tak Mau
[Gambas:Video CNBC]

Kelima proyek tersebut diteken perizinannya oleh Gubernur Fauzi Bowo di ujung masa jabatannya sebelum moratorium izin mall diimplementasikan. Pembatasan mall baru itu terkait dengan upaya alih-fungsi lahan menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan resapan air di Jakarta.

PIM 3 di Jakarta Selatan berdiri di atas lahan seluas 6 hektar, dikembangkan oleh emiten properti PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI). Sementara itu, PT Adhi Commuter Properti (ACP) membangun LRT City Urban Signature di atas lahan 6,2 hektare (ha).

AEON Mall Southgate yang berlokasi di Lenteng Agung Jakarta Selatan berdiri di atas lahan seluas 3,5 hektar. Sinarmas menjadi pengembangnya dengan menggandeng peritel global AEON yang berbasis di Jepang.

Holland Village dibangun di atas lahan seluas 4 hektar oleh emiten grup Lippo yakni PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Sementara itu, Puri Indah Mall 2 dikerjakan oleh PT Antilope Madju Puri Indah (AMPI) di atas lahan seluas 5 ha.
(hps/hps) Next Article Ritel Lesu, 5 Mal di Jakarta Ini Hidup Segan Tutup Tak Mau

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular