
Milenial, Ini 9 Kebiasaan yang Bikin Boros dan Susah Kaya!
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
30 January 2019 20:13

Jakarta, CNBC Indonesia- Perasaan pengeluaran tidak banyak, tapi kok uang cepat habis bulan ini?
Pernah alami hal seperti di atas? Nah, coba dihitung-hitung lagi karena urusan boros perlu cek dan ricek. Tidak bisa cuma andalkan perasaan saja. Dilansir dari Business Insider yang mewawancari sejumlah pakar keuangan, penyebab boros ternyata tidak cuma dari pembelanjaan skala besar. Tapi justru hal-hal kecil yang ternyata jika sering dilakukan bisa jadi beban keuangan signifikan.
Dilansir dari Business Insider, CEO Coastal Wealth Jeremy Straub memberi satu tips sebelum Anda membeli barang tertentu. Yakni ajukan pertanyaan ke diri Anda, "Bisakah saya belanjakan uang ini untuk pengalaman yang bisa dinikmati seumur hidup?"
Nah, berikut adalah daftar belanja yang kebanyakan dihabiskan orang-orang;
Paket Data Tidak Terbatas
Paket data tak terbatas terlihat menarik di luar, dengan iming-iming lebih hemat, tetapi menurut riset rata-rata orang menggunakan sekitar 2,8 GB per bulan pada 2017.
"Orang-orang harus berhenti membayar data yang tidak mereka gunakan," kata Rob Webber, pendiri dan CEO MoneySavingPro.
Satu hal penting untuk diingat adalah bahwa data tidak terbatas tidak berarti data LTE atau 4G tidak terbatas, kata Webber. "Uang ini dapat dialokasikan di tempat lain dalam anggaran mereka," tambah Webber.
Kopi Gourmet
Perbedaan antara kopi gourmet dan kopi yang Anda buat di rumah adalah harga dan tempat konsumsi. Meskipun banyak orang lebih suka kopi kelas atas, ini bisa menjadi jebakan terutama ketika Anda membayar kopi yang dibuat di depan Anda.
Pergi ke Starbucks sekali sehari, misalnya, dan membelanjakan US$ 3 hingga US$ 5 (atau kisaran Rp 40 ribu hingga Rp 70 ribu) untuk latte bisa membuat Anda habiskan per bulan jutaan rupiah bahkan puluhan juta rupiah per tahun.
"Anda dapat membuatnya sendiri di rumah dengan harga yang jauh lebih murah," kata Megan Luke, wakil presiden senior di PNC Bank.
Barang Bermerek
Membeli tas tangan atau sepatu designer mewah bisa sebanding dengan uang yang dihabiskan jika barang-barang itu benar digunakan. Bukan cuma jadi pasangan di lemari.
Mengisi seluruh lemari pakaian Anda dengan barang-barang bermerek bukanlah investasi. "Kuncinya adalah mix dan match dalam penampilan Anda, investasilah dalam barang yang bisa Anda kenakan," kata Straub.
Gonta-ganti Ponsel Pintar
Sebelum ke Apple Store terdekat atau membeli ponsel Android baru, sebaiknya pertimbangkan terlebih dahulu.
"Pertimbangkan ini: Anda dapat membayar US$ 550 + untuk iPhone 7, atau Anda dapat membayar US$ 1.000 + untuk iPhone X. Satu-satunya perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa iPhone X dapat mengisi daya secara nirkabel dan membuka kunci ponsel Anda dengan wajah Anda.
Bisakah Anda hidup tanpa fitur-fitur itu? Pasti. Bisakah Anda menemukan penggunaan yang lebih baik untuk US$ 450 yang Anda hemat dengan mendapatkan iPhone 7? Benar! Saran saya, beli model yang sedikit lebih tua dengan setengah harga," kata Webber.
Jam Tangan Mewah
Sementara banyak yang melihat arloji berkilau, baru, dan bermerek sebagai simbol status, itu bukan keharusan untuk dimiliki.
"Jam tangan pintar telah mengubah permainan, jadi Anda tidak perlu Rolex untuk menunjukkan status Anda lagi. Semakin banyak orang kaya memilih untuk memakai iWatch daripada IWC," kata Straub.
Paket TV kabel
Netflix dan lebih hemat? Sudah tak zamannya lagi berlangganan tivi kabel ketika ada begitu banyak layanan streaming yang bisa dinikmati.
Furnitur berat
Orang cenderung menghabiskan banyak uang untuk furnitur besar, berat, dan mahal agar sesuai visi untuk memiliki rumah yang sempurna.
Tetapi bagi mereka yang dinamis atau hobi berganti selera, itu bukan investasi terbaik, menurut Straub.
"Anda tidak ingin terjebak dengan barang yang harus Anda jual dengan harga kecil dari harga pembelian Anda," katanya.
Makan malam yang mahal
Kencan yang sempurna atau jalan-jalan bersama kawan biasanya diakhiri dengan makan malam mewah di restoran mahal.
Wah, sebaiknya mulai ganti lokasi ke restoran lebih murah tapi memiliki catatan atau rekomendasi makanan yang tak kalah hebat. Anda bisa nikmati makanan lezat tanpa harus rogoh kocek dalam-dalam. Atau, lebih baik lagi jika bikin di rumah sendiri.
Pinjamkan uang kepada anggota keluarga
Meminjamkan uang kepada anggota keluarga adalah hal biasa. Namun sebaiknya hal ini dihindari.
"Klien kami biasanya kesulitan menagih uang mereka yang dipinjamkan ke keluarganya. Kalau bisa memang hindari jenis pinjaman ini," kata Straub.
(gus) Next Article Survey: Milenial Bisa Habiskan Rp11 Juta/Bulan Demi Lifestyle
Pernah alami hal seperti di atas? Nah, coba dihitung-hitung lagi karena urusan boros perlu cek dan ricek. Tidak bisa cuma andalkan perasaan saja. Dilansir dari Business Insider yang mewawancari sejumlah pakar keuangan, penyebab boros ternyata tidak cuma dari pembelanjaan skala besar. Tapi justru hal-hal kecil yang ternyata jika sering dilakukan bisa jadi beban keuangan signifikan.
Dilansir dari Business Insider, CEO Coastal Wealth Jeremy Straub memberi satu tips sebelum Anda membeli barang tertentu. Yakni ajukan pertanyaan ke diri Anda, "Bisakah saya belanjakan uang ini untuk pengalaman yang bisa dinikmati seumur hidup?"
Nah, berikut adalah daftar belanja yang kebanyakan dihabiskan orang-orang;
Paket Data Tidak Terbatas
Paket data tak terbatas terlihat menarik di luar, dengan iming-iming lebih hemat, tetapi menurut riset rata-rata orang menggunakan sekitar 2,8 GB per bulan pada 2017.
"Orang-orang harus berhenti membayar data yang tidak mereka gunakan," kata Rob Webber, pendiri dan CEO MoneySavingPro.
Satu hal penting untuk diingat adalah bahwa data tidak terbatas tidak berarti data LTE atau 4G tidak terbatas, kata Webber. "Uang ini dapat dialokasikan di tempat lain dalam anggaran mereka," tambah Webber.
Kopi Gourmet
Perbedaan antara kopi gourmet dan kopi yang Anda buat di rumah adalah harga dan tempat konsumsi. Meskipun banyak orang lebih suka kopi kelas atas, ini bisa menjadi jebakan terutama ketika Anda membayar kopi yang dibuat di depan Anda.
Pergi ke Starbucks sekali sehari, misalnya, dan membelanjakan US$ 3 hingga US$ 5 (atau kisaran Rp 40 ribu hingga Rp 70 ribu) untuk latte bisa membuat Anda habiskan per bulan jutaan rupiah bahkan puluhan juta rupiah per tahun.
"Anda dapat membuatnya sendiri di rumah dengan harga yang jauh lebih murah," kata Megan Luke, wakil presiden senior di PNC Bank.
Barang Bermerek
Membeli tas tangan atau sepatu designer mewah bisa sebanding dengan uang yang dihabiskan jika barang-barang itu benar digunakan. Bukan cuma jadi pasangan di lemari.
Mengisi seluruh lemari pakaian Anda dengan barang-barang bermerek bukanlah investasi. "Kuncinya adalah mix dan match dalam penampilan Anda, investasilah dalam barang yang bisa Anda kenakan," kata Straub.
Gonta-ganti Ponsel Pintar
Sebelum ke Apple Store terdekat atau membeli ponsel Android baru, sebaiknya pertimbangkan terlebih dahulu.
"Pertimbangkan ini: Anda dapat membayar US$ 550 + untuk iPhone 7, atau Anda dapat membayar US$ 1.000 + untuk iPhone X. Satu-satunya perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa iPhone X dapat mengisi daya secara nirkabel dan membuka kunci ponsel Anda dengan wajah Anda.
Bisakah Anda hidup tanpa fitur-fitur itu? Pasti. Bisakah Anda menemukan penggunaan yang lebih baik untuk US$ 450 yang Anda hemat dengan mendapatkan iPhone 7? Benar! Saran saya, beli model yang sedikit lebih tua dengan setengah harga," kata Webber.
Jam Tangan Mewah
Sementara banyak yang melihat arloji berkilau, baru, dan bermerek sebagai simbol status, itu bukan keharusan untuk dimiliki.
"Jam tangan pintar telah mengubah permainan, jadi Anda tidak perlu Rolex untuk menunjukkan status Anda lagi. Semakin banyak orang kaya memilih untuk memakai iWatch daripada IWC," kata Straub.
Paket TV kabel
Netflix dan lebih hemat? Sudah tak zamannya lagi berlangganan tivi kabel ketika ada begitu banyak layanan streaming yang bisa dinikmati.
Furnitur berat
Orang cenderung menghabiskan banyak uang untuk furnitur besar, berat, dan mahal agar sesuai visi untuk memiliki rumah yang sempurna.
Tetapi bagi mereka yang dinamis atau hobi berganti selera, itu bukan investasi terbaik, menurut Straub.
"Anda tidak ingin terjebak dengan barang yang harus Anda jual dengan harga kecil dari harga pembelian Anda," katanya.
Makan malam yang mahal
Kencan yang sempurna atau jalan-jalan bersama kawan biasanya diakhiri dengan makan malam mewah di restoran mahal.
Wah, sebaiknya mulai ganti lokasi ke restoran lebih murah tapi memiliki catatan atau rekomendasi makanan yang tak kalah hebat. Anda bisa nikmati makanan lezat tanpa harus rogoh kocek dalam-dalam. Atau, lebih baik lagi jika bikin di rumah sendiri.
Pinjamkan uang kepada anggota keluarga
Meminjamkan uang kepada anggota keluarga adalah hal biasa. Namun sebaiknya hal ini dihindari.
"Klien kami biasanya kesulitan menagih uang mereka yang dipinjamkan ke keluarganya. Kalau bisa memang hindari jenis pinjaman ini," kata Straub.
(gus) Next Article Survey: Milenial Bisa Habiskan Rp11 Juta/Bulan Demi Lifestyle
Most Popular