
Wah, Orang Terkaya di Dunia Ternyata Pelit Dalam Beramal
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
30 January 2019 12:28

Jakarta, CNBC Indonesia- Beberapa orang terkaya di dunia menemukan kepuasan dalam beramal dan menemukan kesenangan dalam membantu korban.
Ini pula yang dilakukan Pendiri dan CEO Amazon Jeff Bezos yang memberikan sebagian dari kekayaannya sebesar US$ 160 miliar (Rp 2,2 kuadriliun) untuk tujuan filantropis.
Dilansir dari New York Post, meski hobi beramal jumlah uang yang disisihkan Jeff Bezos untuk aksi sosial masih jauh dibanding miliuner lain seperti Bill dan Melinda Gates dan mantan Walikota New York Michael Bloomberg.
Meskipun Bezos, dan istrinya yang baru saja diceraikan, MacKenzie, baru-baru ini menjanjikan US$ 2 miliar (Rp 28 triliun) untuk amal, jumlah sumbangan mereka sebelumnya hanya berkisar US$ 145 juta (Rp 2 triliun) atau 0,090 persen, tak sampai 1 persen atau dari kekayaan bersih mereka. Ibarat dari US$ 100.000 hanya menghabiskan US$ 90,06 untuk amal.
Mari bandingkan dengan Donald Trump dengan kekayaan US$ 102 juta, dia bahkan menyumbang lebih dari 3% kekayaannya.
"Jejak rekam untuk Amazon dan Jeff Bezos selama ini mengungkap bahwa mereka adalah tipe pengambil, bukan pemberi. Ketika mereka berjanji akan lebih dermawan lagi ke depaannya, lihat saja ke belakang untuk tahu apa saja yang sudah mereka lakukan," kata Anggota Dewan Kota Queens Jimmy Van Bramer, yang distriknya termasuk Long Island City, di mana Amazon berencana untuk mendirikan kantor pusat perusahaan, dikutip New York Post, Rabu (30/1/2019).
Selama hampir dua dekade, Jeff Bezos memberikan sumbangan minim kepada Bezos Family Foundation, sebuah badan amal yang dimulai oleh orang tuanya di negara bagian Washington pada bulan September 2000, menurut laporan lembaga negara.
Antara tahun 2000 dan 2017, Bezos menyumbang hanya di bawah US$ 6 juta untuk kelompok yang diinisiasi oleh Jacklyn dan Miguel Bezos.
Pada tahun 2004, Bezos, yang telah mengumpulkan kekayaan bersih lebih dari US$ 2 miliar, mulai bergabung dengan lembaga nirlaba orangtuanya. Tapi tetap saja orangtuanya yang masih membiayai lembaga tersebut. Di 2017 orang tua Bezos mampu menyumbang hingga mencapai US$ 30 juta, dari data dokumen publik.
Saat kekayaan Bezos mencapai US$ 18 miliar di 2011, dia diketahui hanya menyumbang US$ 90 ribu dolar ke yayasan milik keluarganya itu.
Ketika kekayaannya naik, Bezos terus mempertahankan uangnya dengan ketat, setidaknya ketika itu untuk amal keluarganya. Pada 2015, tahun kekayaannya melonjak hampir US$ 30 miliar dan kekayaan bersihnya melonjak hingga US$ 58,4 miliar, yayasan keluarga itu menerima total US$ 5.002.590 saham Amazon dari Jeff dan MacKenzie, catatan publik menunjukkan.
Di hitung-hitung, sumbangannya selama 17 tahun terakhir hanya US$ 5,9 juta atau Bezos hanya menyumbang US$ 350 ribu setahun, setara dengan Rp 4,9 miliar per tahun.
Bezos memang dikenal pelit oleh karyawannya di Amazon. Menurut buku Brad Stone 2013 "The Everything Store," makanan di kafetaria perusahaan tidak disubsidi untuk para pekerja dan karyawan baru bahkan tas ransel dengan bahan orientasi dan berbagai peralatan, termasuk adaptor listrik juga diminta untuk dikembalikan pada saat pengunduran diri.
Tetapi pada tahun lalu, Bezos tampaknya telah sedikit terbuka jiwa filantropisnya. Dia menulis di twitter dan meminta 700.000 pengikutnya memberi saran tentang donasi yang bisa ia lakukan. Baru-baru ini, ia menyumbang US$ 33 juta untuk beasiswa kaum imigran.
Setelah mengumumkan pembentukan Bezos Day One Fund, sebuah inisiatif untuk memerangi tuna wisma dan mendukung pendidikan anak usia dini dengan penciptaan sekolah montessori di lingkungan yang membutuhkan pada bulan September, Bezos mengalokasikan US$ 97,5 juta (Rp 1,3 triliun) untuk tunawisma di seluruh negeri.
Namun, jumlah total pemberian Bezos sekitar US$ 146.443.128 jauh di bawah para dermawan besar kaya lainnya.
Pendiri Microsoft Bill Gates adalah orang paling dermawan di AS, menurut survei oleh "The Chronicle of Philanthropy," sebuah kelompok yang berbasis di Washington yang melacak pemberian.
Gates telah memberikan US$ 35,8 miliar atau lebih dari sepertiga kekayaan bersihnya saat ini US$ 96 miliar , donasi ini dikucurkan untuk proyek-proyek kesehatan, pendidikan dan bantuan global dari Bill and Melinda Gates Foundation sejak 2000.
Pada 2018, pasangan itu membagikan kontribusi hampir US$ 5 miliar, setara dengan 5 persen dari kekayaan mereka, dalam satu tahun.
(gus) Next Article Pusing sama Matematika, Jeff Bezos Malah Jadi Orang Terkaya
Ini pula yang dilakukan Pendiri dan CEO Amazon Jeff Bezos yang memberikan sebagian dari kekayaannya sebesar US$ 160 miliar (Rp 2,2 kuadriliun) untuk tujuan filantropis.
Dilansir dari New York Post, meski hobi beramal jumlah uang yang disisihkan Jeff Bezos untuk aksi sosial masih jauh dibanding miliuner lain seperti Bill dan Melinda Gates dan mantan Walikota New York Michael Bloomberg.
Meskipun Bezos, dan istrinya yang baru saja diceraikan, MacKenzie, baru-baru ini menjanjikan US$ 2 miliar (Rp 28 triliun) untuk amal, jumlah sumbangan mereka sebelumnya hanya berkisar US$ 145 juta (Rp 2 triliun) atau 0,090 persen, tak sampai 1 persen atau dari kekayaan bersih mereka. Ibarat dari US$ 100.000 hanya menghabiskan US$ 90,06 untuk amal.
Mari bandingkan dengan Donald Trump dengan kekayaan US$ 102 juta, dia bahkan menyumbang lebih dari 3% kekayaannya.
"Jejak rekam untuk Amazon dan Jeff Bezos selama ini mengungkap bahwa mereka adalah tipe pengambil, bukan pemberi. Ketika mereka berjanji akan lebih dermawan lagi ke depaannya, lihat saja ke belakang untuk tahu apa saja yang sudah mereka lakukan," kata Anggota Dewan Kota Queens Jimmy Van Bramer, yang distriknya termasuk Long Island City, di mana Amazon berencana untuk mendirikan kantor pusat perusahaan, dikutip New York Post, Rabu (30/1/2019).
![]() |
Selama hampir dua dekade, Jeff Bezos memberikan sumbangan minim kepada Bezos Family Foundation, sebuah badan amal yang dimulai oleh orang tuanya di negara bagian Washington pada bulan September 2000, menurut laporan lembaga negara.
Antara tahun 2000 dan 2017, Bezos menyumbang hanya di bawah US$ 6 juta untuk kelompok yang diinisiasi oleh Jacklyn dan Miguel Bezos.
Pada tahun 2004, Bezos, yang telah mengumpulkan kekayaan bersih lebih dari US$ 2 miliar, mulai bergabung dengan lembaga nirlaba orangtuanya. Tapi tetap saja orangtuanya yang masih membiayai lembaga tersebut. Di 2017 orang tua Bezos mampu menyumbang hingga mencapai US$ 30 juta, dari data dokumen publik.
Saat kekayaan Bezos mencapai US$ 18 miliar di 2011, dia diketahui hanya menyumbang US$ 90 ribu dolar ke yayasan milik keluarganya itu.
Ketika kekayaannya naik, Bezos terus mempertahankan uangnya dengan ketat, setidaknya ketika itu untuk amal keluarganya. Pada 2015, tahun kekayaannya melonjak hampir US$ 30 miliar dan kekayaan bersihnya melonjak hingga US$ 58,4 miliar, yayasan keluarga itu menerima total US$ 5.002.590 saham Amazon dari Jeff dan MacKenzie, catatan publik menunjukkan.
Di hitung-hitung, sumbangannya selama 17 tahun terakhir hanya US$ 5,9 juta atau Bezos hanya menyumbang US$ 350 ribu setahun, setara dengan Rp 4,9 miliar per tahun.
![]() |
Bezos memang dikenal pelit oleh karyawannya di Amazon. Menurut buku Brad Stone 2013 "The Everything Store," makanan di kafetaria perusahaan tidak disubsidi untuk para pekerja dan karyawan baru bahkan tas ransel dengan bahan orientasi dan berbagai peralatan, termasuk adaptor listrik juga diminta untuk dikembalikan pada saat pengunduran diri.
Tetapi pada tahun lalu, Bezos tampaknya telah sedikit terbuka jiwa filantropisnya. Dia menulis di twitter dan meminta 700.000 pengikutnya memberi saran tentang donasi yang bisa ia lakukan. Baru-baru ini, ia menyumbang US$ 33 juta untuk beasiswa kaum imigran.
Setelah mengumumkan pembentukan Bezos Day One Fund, sebuah inisiatif untuk memerangi tuna wisma dan mendukung pendidikan anak usia dini dengan penciptaan sekolah montessori di lingkungan yang membutuhkan pada bulan September, Bezos mengalokasikan US$ 97,5 juta (Rp 1,3 triliun) untuk tunawisma di seluruh negeri.
Namun, jumlah total pemberian Bezos sekitar US$ 146.443.128 jauh di bawah para dermawan besar kaya lainnya.
Pendiri Microsoft Bill Gates adalah orang paling dermawan di AS, menurut survei oleh "The Chronicle of Philanthropy," sebuah kelompok yang berbasis di Washington yang melacak pemberian.
Gates telah memberikan US$ 35,8 miliar atau lebih dari sepertiga kekayaan bersihnya saat ini US$ 96 miliar , donasi ini dikucurkan untuk proyek-proyek kesehatan, pendidikan dan bantuan global dari Bill and Melinda Gates Foundation sejak 2000.
Pada 2018, pasangan itu membagikan kontribusi hampir US$ 5 miliar, setara dengan 5 persen dari kekayaan mereka, dalam satu tahun.
(gus) Next Article Pusing sama Matematika, Jeff Bezos Malah Jadi Orang Terkaya
Most Popular