
Gaya Eksperimental Kate Spade Hadir di New York Fashion Week
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
08 September 2018 14:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Seluruh label koleksi Kate Spade tampil memesona di New York Fashion Week pada hari Jumat lalu (8/9). Karya terbaru nya ini disinyalir untuk memberi penghormatan terakhir pada pendiri merek, Kate Spade yang meninggal secara tragis.
Tidaklah heran, pertunjukan ini terlihat luar biasa dengan menyisipkan gaya dua tahunan, setelah sebelumnya memilih untuk presentasi sendiri di tempat yang Instagramable. Dan kali ini, Kate Spade melenggang di sekitar Perpustakaan Publik New York yang ikonik.
Direktur kreatif, Nicola Glass mengerjakan koleksi debutnya dengan memadukan warna-warna gemerlap menggambarkan semangat mendiang Kate Spade semasa hidup. Terlihat jelas, label fesyen yang didirikan pada tahun 1993 ini sontak mencuri perhatian sejumlah penonton.
"Dia meninggalkan sedikit kilauan ke mana pun dia pergi. kata sebuah catatan merah muda yang tertinggal di kursi setiap tamu. Dalam memori penuh cinta 1962-2018.
Meskipun dia belum berada di sini selama lebih dari 10 tahun, semangatnya pasti masih ada di perusahaan ini," kata Glass.
Koleksi ini berakar pada DNA merek, meliputi, warna, kegembiraan, keceriaan bagi wanita berjiwa, canggih dan feminin, namun dapat dikenakan dari siang hingga malam.
Kate Spade musim semi / musim panas 2019 menghadirkan salah satu warna pucat lilac, hot pink, hijau gelap, grafik, motif bunga dan print, dengan sandal bertumit dan sepatu bot setinggi lutut, dan penggunaan simbol sekop secara bebas.
"Rasanya lebih modern, kurang retro, ada lebih mudah dipoles untuk itu dan print, mereka telah berevolusi dengan cara di mana mereka sedikit lebih grafis dengan detail yang tidak terduga," kata Glass kepada AFP.
Beberapa item ikonik yang ditampilkan, seperti gaun, atasan, celana dan rok. Bahkan tak hanya item fesyen, beberapa aksesori juga melengkapi pagelaran itu seperti scraf, kacamata dan dompet.
"Dia wanita yang, menurutku, jatuh cinta pada kehidupan dan memiliki rasa memiliki tujuan. Ini lebih merupakan pola pikir daripada demografi," kata Glass.
Glass sendiri tidak pernah bertemu Spade secara pribadi, tetapi dia menyebut Spade sebagai wanita teladan, wirausahawan dan desainer.
"Saya pikir dia benar-benar mendorong wanita untuk bersenang-senang dengan fashion, dan itu tidak mengintimidasi, bahwa mereka dapat mengekspresikan diri," kata Glass.
Sama seperti produsen tas lainnya, Kate Spade tengah berjuang menghadapi tantangan kompetisi yang berat di pasar. Untuk itu produsen tas, Coach telah mengakuisisi Kate Spade senilai US$ 2,4 miliar atau sekitar Rp 31,9 triliun.
Pada tahun 1999, Spade menyerahkan saham mayoritasnya dan menjual saham terakhirnya pada pertengahan tahun 2000-an m $ 59 juta.
Spade sendiri ditemukan tewas gantung diri di Apartemen Upper East Side, Manhattan, Amerika Serikat, Selasa (5/6/2018). Diketahui wanita 55 tahun itu berjuang untuk masalah depresi nya meskipun memiliki karir yang baik.
(hps) Next Article Kate Spade Ubah Bisnis Tas Kecil-kecilan Jadi Usaha Miliaran
Tidaklah heran, pertunjukan ini terlihat luar biasa dengan menyisipkan gaya dua tahunan, setelah sebelumnya memilih untuk presentasi sendiri di tempat yang Instagramable. Dan kali ini, Kate Spade melenggang di sekitar Perpustakaan Publik New York yang ikonik.
Direktur kreatif, Nicola Glass mengerjakan koleksi debutnya dengan memadukan warna-warna gemerlap menggambarkan semangat mendiang Kate Spade semasa hidup. Terlihat jelas, label fesyen yang didirikan pada tahun 1993 ini sontak mencuri perhatian sejumlah penonton.
Meskipun dia belum berada di sini selama lebih dari 10 tahun, semangatnya pasti masih ada di perusahaan ini," kata Glass.
Koleksi ini berakar pada DNA merek, meliputi, warna, kegembiraan, keceriaan bagi wanita berjiwa, canggih dan feminin, namun dapat dikenakan dari siang hingga malam.
![]() |
Kate Spade musim semi / musim panas 2019 menghadirkan salah satu warna pucat lilac, hot pink, hijau gelap, grafik, motif bunga dan print, dengan sandal bertumit dan sepatu bot setinggi lutut, dan penggunaan simbol sekop secara bebas.
"Rasanya lebih modern, kurang retro, ada lebih mudah dipoles untuk itu dan print, mereka telah berevolusi dengan cara di mana mereka sedikit lebih grafis dengan detail yang tidak terduga," kata Glass kepada AFP.
Beberapa item ikonik yang ditampilkan, seperti gaun, atasan, celana dan rok. Bahkan tak hanya item fesyen, beberapa aksesori juga melengkapi pagelaran itu seperti scraf, kacamata dan dompet.
"Dia wanita yang, menurutku, jatuh cinta pada kehidupan dan memiliki rasa memiliki tujuan. Ini lebih merupakan pola pikir daripada demografi," kata Glass.
Glass sendiri tidak pernah bertemu Spade secara pribadi, tetapi dia menyebut Spade sebagai wanita teladan, wirausahawan dan desainer.
"Saya pikir dia benar-benar mendorong wanita untuk bersenang-senang dengan fashion, dan itu tidak mengintimidasi, bahwa mereka dapat mengekspresikan diri," kata Glass.
Sama seperti produsen tas lainnya, Kate Spade tengah berjuang menghadapi tantangan kompetisi yang berat di pasar. Untuk itu produsen tas, Coach telah mengakuisisi Kate Spade senilai US$ 2,4 miliar atau sekitar Rp 31,9 triliun.
Pada tahun 1999, Spade menyerahkan saham mayoritasnya dan menjual saham terakhirnya pada pertengahan tahun 2000-an m $ 59 juta.
Spade sendiri ditemukan tewas gantung diri di Apartemen Upper East Side, Manhattan, Amerika Serikat, Selasa (5/6/2018). Diketahui wanita 55 tahun itu berjuang untuk masalah depresi nya meskipun memiliki karir yang baik.
(hps) Next Article Kate Spade Ubah Bisnis Tas Kecil-kecilan Jadi Usaha Miliaran
Most Popular