
Omzet Catering Diet Lesu di Ramadan, Meroket Usai Lebaran
Arina Yulistara, CNBC Indonesia
29 May 2018 09:50

Jakarta, CNBC Indonesia- Banyak pedagang makanan yang mengalami peningkatan penjualan selama Ramadan. Namun sejumlah pebisnis mengakui omzetnya turun saat bulan puasa. Salah satunya dialami oleh Raja Nadhira, pemilik bisnis catering diet sehat 'Clean Cookery'.
Wanita dengan sapaan akrab Nadhira itu mengaku peminat catering diet selama Ramadan tetap ada tapi jumlahnya menurun, tidak seramai bulan biasanya.
"Misalkan biasa 35 (pesanan sehari) saat ini 25, trennya menurun saat Ramadan. Peminatnya tetap ada karena pertama nggak semua pelanggan kami berpuasa dan kedua makanan untuk dinner kami buat bisa tahan lama disimpan di kulkas jadi kalau dihangatkan nanti rasanya masih oke, jadi pilihan berbuka biar nggak repot," ujar Nadhira saat diwawancara secara eksklusif oleh CNBC Indonesia di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
Tidak hanya dialami oleh wanita lulusan Jurusan Psikologi Universitas Indonesia itu, salah seorang pemilik catering diet 3 Skinny Minnies --Tana Suwardhono-- juga mengakui hal tersebut. Ia mengatakan kalau trennya selalu turun selama Ramadan karena banyak orang tidak makan siang.
"Kalau Ramadan biasa mengalami penurunan ya sekitar 20%," kata Tana saat ditemui CNBC Indonesia di rumahnya, kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Untuk menyiasati penurunan agar tidak terlalu drastis, Tana bersama empat pendiri bisnis lainnya termasuk selebriti Dian Sastrowardoyo, Jessica Halim, Putri Hardiman Alamsyah, dan Reina Latif Wardhana itu menyediakan menu catering sehat selama Ramadan. Menu makanan Asia yang menjadi unggulan selama Ramadan.
Tidak hanya itu, bahkan ada menu iftar dan tajil atau paket sahur saja. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 1,6 juta selama lima hari (Senin hingga Jumat). Untuk pengantaran berbeda dari bulan biasanya sebelum jam 12 siang, ketika puasa makanan baru diantar pukul 15.00.
Meroket Usai Lebaran
Meski bisnis catering diet lesu saat bulan puasa namun diakui Nadhira dan Tana, trennya akan meroket usai Lebaran. Oleh karena itu, Nadhira mengatakan bahwa ia tidak memusingkan penurunan tersebut dan lebih fokus bagaimana cara menarik perhatian pasar setelah Idul Fitri.
Nadhira pun menuturkan kalau ia memberikan diskon spesial untuk pemesanan setelah Lebaran. Wanita yang memulai bisnis Clean Cookery sejak 2014 lalu itu menyebut kalau peningkatan penjualan biasa terjadi usai Idul Fitri dan momen tahun baru.
"Habis Idul Fitri naik karena mungkin motivasinya detoks ya kan pas Lebaran banyak makan. Kita juga berikan promo saat Lebaran, kadang diskon 10% sampai 15% atau gratis ongkir. Biasanya kita mulai promo dari Idul Fitri hari pertama. Tahun baru juga meningkat, kalau per harinya biasa 35 pesanan jadi 40 kadang lebih," ujarnya.
Tana juga merasakan hal serupa. Peningkatan yang terjadi bahkan bisa mencapai dua kali lipat. Terkadang pesanan usai Lebaran membuat ia dan teman-temannya kewalahan karena tumpukan pesanan. Tana menyiasatinya dengan membatasi pesanan.
"Setelah liburan orang-orang mau diet. Bisa double sih misalnya biasa pesanan 60 jadi 120, akhirnya kita batasin juga mana kalau habis Lebaran belum lengkap orangnya kan banyak kurir yang pulang," kata wanita 38 tahun itu.
(hps/gus) Next Article Sederet Kesalahan Kelola Keuangan di Usia 20-an
Wanita dengan sapaan akrab Nadhira itu mengaku peminat catering diet selama Ramadan tetap ada tapi jumlahnya menurun, tidak seramai bulan biasanya.
"Misalkan biasa 35 (pesanan sehari) saat ini 25, trennya menurun saat Ramadan. Peminatnya tetap ada karena pertama nggak semua pelanggan kami berpuasa dan kedua makanan untuk dinner kami buat bisa tahan lama disimpan di kulkas jadi kalau dihangatkan nanti rasanya masih oke, jadi pilihan berbuka biar nggak repot," ujar Nadhira saat diwawancara secara eksklusif oleh CNBC Indonesia di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
"Kalau Ramadan biasa mengalami penurunan ya sekitar 20%," kata Tana saat ditemui CNBC Indonesia di rumahnya, kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Untuk menyiasati penurunan agar tidak terlalu drastis, Tana bersama empat pendiri bisnis lainnya termasuk selebriti Dian Sastrowardoyo, Jessica Halim, Putri Hardiman Alamsyah, dan Reina Latif Wardhana itu menyediakan menu catering sehat selama Ramadan. Menu makanan Asia yang menjadi unggulan selama Ramadan.
Tidak hanya itu, bahkan ada menu iftar dan tajil atau paket sahur saja. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 1,6 juta selama lima hari (Senin hingga Jumat). Untuk pengantaran berbeda dari bulan biasanya sebelum jam 12 siang, ketika puasa makanan baru diantar pukul 15.00.
Meroket Usai Lebaran
Meski bisnis catering diet lesu saat bulan puasa namun diakui Nadhira dan Tana, trennya akan meroket usai Lebaran. Oleh karena itu, Nadhira mengatakan bahwa ia tidak memusingkan penurunan tersebut dan lebih fokus bagaimana cara menarik perhatian pasar setelah Idul Fitri.
Nadhira pun menuturkan kalau ia memberikan diskon spesial untuk pemesanan setelah Lebaran. Wanita yang memulai bisnis Clean Cookery sejak 2014 lalu itu menyebut kalau peningkatan penjualan biasa terjadi usai Idul Fitri dan momen tahun baru.
"Habis Idul Fitri naik karena mungkin motivasinya detoks ya kan pas Lebaran banyak makan. Kita juga berikan promo saat Lebaran, kadang diskon 10% sampai 15% atau gratis ongkir. Biasanya kita mulai promo dari Idul Fitri hari pertama. Tahun baru juga meningkat, kalau per harinya biasa 35 pesanan jadi 40 kadang lebih," ujarnya.
Tana juga merasakan hal serupa. Peningkatan yang terjadi bahkan bisa mencapai dua kali lipat. Terkadang pesanan usai Lebaran membuat ia dan teman-temannya kewalahan karena tumpukan pesanan. Tana menyiasatinya dengan membatasi pesanan.
"Setelah liburan orang-orang mau diet. Bisa double sih misalnya biasa pesanan 60 jadi 120, akhirnya kita batasin juga mana kalau habis Lebaran belum lengkap orangnya kan banyak kurir yang pulang," kata wanita 38 tahun itu.
(hps/gus) Next Article Sederet Kesalahan Kelola Keuangan di Usia 20-an
Most Popular