Pulau Ini Hanya untuk Perempuan, Pria Dilarang Masuk

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
16 April 2018 19:23
Harapan tersebut ternyata bisa diwujudkan oleh Kristina Roth, yang memiliki pulau prbadi sendiri.
Foto: Courtesy SuperShe Island Via CNN Travel
Jakarta, CNBC Indonesia - Setiap orang pasti pernah membayangkan atau berharap bisa melarikan diri dari rutinitas kerja yang padat dan melelahkan, dan bisa bersantai di pulau pribadi yang tenang.

Harapan tersebut ternyata bisa diwujudkan oleh Kristina Roth, yang memiliki pulau prbadi sendiri. Uniknya, ia membolehkan pulau pribadinya dikunjungi umum tapi hanya oleh wanita. Tidak ada satupun pria yang di izinkan menginjak pulaunya tersebut.

Sebuah Pulau yang Sangat Indah
Pulau pribadi khusus perempuan yang terletak di Laut Baltik, wilayah pantai Finlandia itu diberi nama SuperShe Island. Daratan seluas kira-kira 8,4 acre (sekitar 3,3 hektar) itu memiliki empat kabin yang baru di renovasi dan dapat menampung 10 orang.

Fasilitasnya yang disediakan setara resor bintang lima, dengan sauna Finlandia, juga fasilitas seperti spa dan kamar yang dihias dengan indah. Kegiatan menyehatkan sehari-hari yang bisa dilakukan di pulau ini meliputi yoga, meditasi, makan di rumah, kelas memasak, kelas kebugaran, kegiatan alam, dan banyak lagi.

"Pulaunya cantik... ada kebun bluberry di tengah (pulau) -nya. Jadi, saat anda berjalan-jalan di musim panas, rasanya seperti berjalan di kebun blueberry selamanya... terasa sedikit seperti sebuah mimpi." ujar Roth kepada CNBC Make It.

Pulau Ini Hanya Boleh Dikunjungi Foto: Courtesy SuperShe Island Via CNN Travel


SuperShe? #MeToo
Roth tidak mengawali karirnya dengan bermimpi. "Saya datang dengan membawa dua bagasi ke New York dan tidak mengenal siapapun, dan saya memulai bisnis tanpa investor," ujarnya.

"Saya hanya mengandalkan laptop dan otak saya dan saya berhasil membuat perusahaan memperoleh pendapatan yang tinggi." tambah roth, yang berasal dari Jerman, saat membahas mengenai lembaga konsultasi Matisia, bisnis teknologi informasi yang didirikannya.

Pendapatan perusahaannya mencapai US$65 juta dalam setahun, saat ia menceritakan hal itu kepada CNBC Make It.

Saat mewujudkan keinginannya, ada banyak orang (umumnya laki-laki) yang meremehkannya. "Saya menempuh pendidikan ilmu komputer dan bekerja dengan laki-laki seluruhnya. Jadi, saya sering mendengar ejeken yang mengatakan 'Hei, pirang, apa yang kamu lakukan disini?' setidaknya pada saat menempuh pendidikan dan saya pikir istilah 'melihat isi buku dari sampulnya' sering terjadi di dunia teknologi." Ujar Roth.

Roth menceritakan salah satu pengalaman yang tak terlupakan yaitu saat dirinya mengadakan pertemuan dengan klien baru. Kliennya langsung menyerbu salah seorang pria tertua yang menjadi bawahan Roth dan menyalaminya, menganggap pria itu sebagai CEO perusahaannya.

Setelah itu, dalam meeting tersebut, Roth menjadikan kejadian tersebut sebagai sebuah lelucon yang tak pernah bisa dilupakannya. "Mereka langsung mendatangi dan menyalaminya... dan tentu saja, saya mengolok-olok klien saya sampai pertemuan berakhir. Dan saya tidak pernah melupakannya," ujarnya.

Setelah Roth menjual Matisia Consultants sekitar dua tahun yang lalu (jumlahnya transaksinya dirahasiakan), ia mulai berkeliling dunia dan bertemu dengan banyak perempuan di seluruh dunia.

Kisah kesuksesan Roth sepertinya sangat menginspirasi banyak perempuan lainnya dan kisah sukses perempuan lainnya, baik yang sukses di dunia fesyen, seni, maupun olahraga, diakui roth mulai menginspirasinya.

Idenya mulai Terbentuk
Selama menjajal karirnya ia banyak menghadiri acara networking perempuan dan mengaku tidak ingin membuang waktu dan terus mengembangkan bisnisnya. Ia ingin membuat sesuatu yang lebih baik. Ia membangun kelompok SuperShe.

SuperShe yang merupakan kelompok jaringan merambah menjadi blog lifestyle, menggelar acara dan retret khusus wanita di lokasi mewah seperti Hawaii, Necker Island dan Turks & Caicos. Kelompok in bertujuan menjadikan kelompok jaringan perempuan menjadi sesuatu yang menyenangkan.

Saat ini komunitas SuperShe memiliki sekitar 3.000 anggota, termasuk Roth. Profil Instagramnya yang berwarna merah muda memiliki arti sebagai 'kelompok yang tidak terlalu rahasia, yang sama-sama ingin menjalani kehidupan yang luar biasa dan ingin memiliki hidup sehat'.

"Bagi saya, SuperShe berarti benar-benar berjuang untuk menjadi wanita mandiri. Kadang-kadang, selama siklus hidup kita, kita tidak independen. Jadi berusaha untuk independen dalam hal emosional, finansial dan pada semua tingkatan. Karena tebak apa? Itulah satu-satunya waktu Anda dapat membuat keputusan tentang masa depan Anda sendiri. Jika seseorang membayar tagihan Anda, jika secara emosional Anda bergantung pada hubungan yang buruk, Anda benar-benar tidak dapat menjadi versi terbaik dari diri Anda sendiri," tambah dia.

Pulau khusus perempuan hanya merupakan dukungan tambahan. Selama ia menjelajahi dunia, ide itu telah mengakar. Dia membeli beberapa properti di Turks dan Caicos, dan telah merencanakan untuk mengadakan retret di sana, tetapi kemudian Badai Irma datang, memporak porandakan wilayah itu.

Kemudian Roth mendengar mengenai sebuah pulau yang terletak di Laut Baltik, namun sayangnya kabar tersebut ia dapat dari pacarnya.

"Hal ini itu terpatri di kepalanya, 'Suatu hari saya harap saya dapat melarikan diri ke pulau pribadi'. Kesempatan muncul saat ia berada di Finlandia dan tentunya ia perlu mengambil keputusan secara cepat dan menjadikan mimpinya nyata," turut Roth.

Pulau tersebut memerlukan banyak perombakan karena tidak memiliki listrik, air, maupun jalan. Roth mengaku membutuhkan biaya sangat banyak untuk mengubah pulau tersebut menjadi surga bagi wanita.

Saat itu gerakan gerakan Me Too mulai berkembang. Gerakan tersebut adalah narasi yang tidak mungkin diabaikan dan yang oleh Roth disebut 'menginspirasi'.

Pulau Ini Hanya Boleh Dikunjungi Foto: Courtesy SuperShe Island Via CNN Travel

Cara Menemukan Tempat Di Pulau Tersebut
Apakah SuperShe Island terdengar seperti surga bagi Anda? Sayangnya Anda tidak bisa berkunjung kesana hanya dengan memesan perjalanan karena Roth memilih sendiri pengunjungnya. Proses pengajuannya bahkan termasuk wawancara video.

Pulau itu belum secara resmi dibuka hingga Juli, ia baru berencana menyelenggarakan uji coba pada bulan Juni. Roth mengatakan timnya telah menerima sekitar 3.000 hingga 4.000 aplikasi, dan jumlahnya terus bertambah. Negara-negara dengan jumlah pelamar paling banyak diantaranya berasal dari AS, India, dan Prancis.

Namun, pulau SuperShe tidak bebas dari kritik. Roth mengatakan biaya menginap inklusif seminggu penuh kemungkinan akan mencapai antara US$5.000 hingga US$6.000, yang umumnya terasa mahal bagi kebanyak orang. Plus ada proses pemeriksaan yang unik. Ada yang berpendapat retret ke pulau ini elitis dan rasis, dan tidak menerima penyandang cacat, transgender, maupun laki-laki.

Roth menentang kritik tersebut dan menyebut kelompoknya terbuka bagi siapa saja dan komunitas SuperShe-nya menerima siapa saja yang ingin bergabung.

Ia juga menyebut biaya berkunjung ke pulau tersebut cukup murah karena sudah mencakup biaya transportasi dari bandara dan penyebrangan ke pulau, mendapat fasilitas pijat dan makanan setiap hari, serta program lengkap selama berada di pulau tersebut.

Roth bahkan berencana membuat program wisata ke pulau tersebut dengan harga yang lebih murah untuk perempuan yang bepergian melalui Eropa atau untuk wanita lokal Finlandia. Juga, menyediakan perjalanan gratis bagi yang tidak mampu membayar.
(hps) Next Article Sederet Kesalahan Kelola Keuangan di Usia 20-an

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular