
Jasa Buzzer Jadi Andalan The Body Shop Berbisnis di Indonesia
Arina Yulistara, CNBC Indonesia
14 February 2018 16:48

Jakarta, CNBC Indonesia- Sejumlah merek internasional sudah memutuskan gulung tikar di Indonesia. Namun tidak bagi brand kecantikan berbasis di Inggris, The Body Shop. Tokonya masih terus eksis bahkan akan terus bertambah di tengah kelesuan bisnis impor saat ini.
General Manager of Corporate Affairs & Sustainbility The Body Shop Rika Anggraini, menjelaskan The Body Shop Indonesia berusaha terus menjaga eksistensi dengan meningkatkan kualitas brand. Tidak hanya soal produk tapi juga pelayanan serta membuat berbagai program menarik yang mengajak konsumen berpartisipasi.
Meski demikian, Rika tidak memungkiri kalau munculnya produk kecantikan lokal serta tren penjualan online menambah persaingan yang semakin ketat. "Merek lokal bagus-bagus baik dari secara produk maupun kemasannya. Nah itu salah satu jadi perhatian kita juga agar tetap menjaga trafik The Body Shop," papar Rika saat diwawancara CNBC Indonesia di Mal Senayan City, Jakarta Pusat, Selasa (13/2/2018).
Rika pun menerangkan bagaimana cara The Body Shop menjaga komunitas serta eksistensinya di Indonesia selama 25 tahun berdiri:
1. Pelayanan
Wanita yang sudah bekerja selama sepuluh tahun di The Body Shop Indonesia itu mengatakan kalau pelayanan terhadap konsumen selalu menjadi utama. Mereka selalu melatih semua staf di toko offline untuk mempunyai pengetahuan produk yang luas sehingga bisa menyampaikan dengan baik ke konsumen. Rika menuturkan kalau para staf memiliki berbagai pelatihan khusus demi meningkatkan kualitas pelayanan di gerai The Body Shop.
2. Punya Berbagai Program Lokal
The Body Shop juga mempunyai berbagai program lokal termasuk diskon khusus bagi member. Beberapa program dibuat sengaja dengan mengajak para konsumen berpartisipasi demi mendapat positioning yang baik di benak pelanggan.
"Kita punya program lokal dan member base kita besar sekali. Kita punya member dari usia 15 tahun sampai 65 tahun ada," kata Rika.
3. Menggunakan Buzzer
The Body Shop juga berusaha mengikuti tren bisnis termasuk dengan menggunakan buzzer. Namun buzzer yang dipilih harus memiliki kulit sehat, tidak terlihat 'palsu' seperti sudah botox, serta memang pengguna The Body Shop.
"Kita menggunakan buzzer yang kenal dengan brand. Kita cari yang natural, kulitnya sehat, dan bisa memberikan honest review. Karena wanita sekarang lebih cermat ya dan menyukai sesuatu yang jujur termasuk dalam memilih kosmetik atau skin care," papar Rika.
4. Online
The Body Shop sudah merambah online sejak lima tahun lalu. Rika menuturkan kalau mereka dan tim juga berusaha memasuki era digital dengan membuka toko online. Penjualan dari online pun diakui Rika terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan penjualan pada 2016 ke 2017 melesat hingga 200%.
"Kita juga harus go digital gimana caranya konsumen bisa mendapatkan produk lebih mudah dan cepat. Kita pun berusaha meningkatkan pelayanan online terutama kecepatan respon, kepastian barang sampai, dan adanya pelayanan cash on delivery (CoD). Tantangan juga ya buat kita online ini," pungkasnya.
(gus/gus) Next Article The Body Shop Tawarkan Diskon untuk Produk Edisi Valentine
General Manager of Corporate Affairs & Sustainbility The Body Shop Rika Anggraini, menjelaskan The Body Shop Indonesia berusaha terus menjaga eksistensi dengan meningkatkan kualitas brand. Tidak hanya soal produk tapi juga pelayanan serta membuat berbagai program menarik yang mengajak konsumen berpartisipasi.
Meski demikian, Rika tidak memungkiri kalau munculnya produk kecantikan lokal serta tren penjualan online menambah persaingan yang semakin ketat. "Merek lokal bagus-bagus baik dari secara produk maupun kemasannya. Nah itu salah satu jadi perhatian kita juga agar tetap menjaga trafik The Body Shop," papar Rika saat diwawancara CNBC Indonesia di Mal Senayan City, Jakarta Pusat, Selasa (13/2/2018).
1. Pelayanan
Wanita yang sudah bekerja selama sepuluh tahun di The Body Shop Indonesia itu mengatakan kalau pelayanan terhadap konsumen selalu menjadi utama. Mereka selalu melatih semua staf di toko offline untuk mempunyai pengetahuan produk yang luas sehingga bisa menyampaikan dengan baik ke konsumen. Rika menuturkan kalau para staf memiliki berbagai pelatihan khusus demi meningkatkan kualitas pelayanan di gerai The Body Shop.
2. Punya Berbagai Program Lokal
The Body Shop juga mempunyai berbagai program lokal termasuk diskon khusus bagi member. Beberapa program dibuat sengaja dengan mengajak para konsumen berpartisipasi demi mendapat positioning yang baik di benak pelanggan.
"Kita punya program lokal dan member base kita besar sekali. Kita punya member dari usia 15 tahun sampai 65 tahun ada," kata Rika.
3. Menggunakan Buzzer
The Body Shop juga berusaha mengikuti tren bisnis termasuk dengan menggunakan buzzer. Namun buzzer yang dipilih harus memiliki kulit sehat, tidak terlihat 'palsu' seperti sudah botox, serta memang pengguna The Body Shop.
"Kita menggunakan buzzer yang kenal dengan brand. Kita cari yang natural, kulitnya sehat, dan bisa memberikan honest review. Karena wanita sekarang lebih cermat ya dan menyukai sesuatu yang jujur termasuk dalam memilih kosmetik atau skin care," papar Rika.
4. Online
The Body Shop sudah merambah online sejak lima tahun lalu. Rika menuturkan kalau mereka dan tim juga berusaha memasuki era digital dengan membuka toko online. Penjualan dari online pun diakui Rika terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan penjualan pada 2016 ke 2017 melesat hingga 200%.
"Kita juga harus go digital gimana caranya konsumen bisa mendapatkan produk lebih mudah dan cepat. Kita pun berusaha meningkatkan pelayanan online terutama kecepatan respon, kepastian barang sampai, dan adanya pelayanan cash on delivery (CoD). Tantangan juga ya buat kita online ini," pungkasnya.
(gus/gus) Next Article The Body Shop Tawarkan Diskon untuk Produk Edisi Valentine
Most Popular