
Clarks Buka Suara Soal Tutup Seluruh Gerai di Indonesia
Arina Yulistara, CNBC Indonesia
31 January 2018 17:57

Jakarta, CNBC Indonesia- Brand sepatu asal Inggris, Clarks, akan menutup semua tokonya di Indonesia. Kabar tersebut dikonfirmasi oleh PT Anglo Distrindo Antara selaku distributor dan pemegang hak merek Clarks di Indonesia.
Rubby Destrison selaku perwakilan dari PT Anglo Distrindo Antara menerangkan bahwa semua gerai Clarks di Indonesia akan tutup secara bertahap. Penutupan toko di beberapa daerah sebenarnya sudah dimulai sejak pertengahan 2017 lalu.
“Di Indonesia, Clarks punya 25 butik. Karena terus mengalami penurunan penjualan, satu per satu gerai mulai tutup sejak pertengahan 2017. Sekarang masih ada sepuluh butik yang eksis tapi juga akan tutup bertahap ada di akhir Februari dan Maret 2018,” jelas Rubby saat dihubungi CNBC Indonesia melalui telepon, Rabu (31/1/2018).
Rubby kembali menekankan kalau penutupan gerai Clarks di seluruh Indonesia memang karena penurunan penjualan yang dimulai sejak awal 2016. Penjualan yang turun membuat pihak Anglo sulit bertahan karena biaya operasional semakin tinggi.
"Penurunan penjualan yang terus-menerus buat kita harus tutup gerai. Krisis ekonomi mungkin dan kembali ke konsumen sendiri melihat sekarang banyak sekali pilihan ya, tapi kita sebenarnya yakin kita sudah punya pasarnya nanti juga balik lagi ke awal. Cuma semua butuh waktu dan proses, sedangkan biaya operasional semakin tinggi kayak sewa tempat di mall kan nggak murah,” kata Rubby.
Di akhir penutupan gerai Clarks, mereka memberikan diskon 50% sampai 80%. Ada pula tambahan diskon 10% untuk pembelian dua pasang sepatu, tambahan 15% jika beli tiga pasang, dan tambahan 20% bagi konsumen yang empat pasang sepatu. Potongan harga ini berlaku di seluruh gerai Clarks yang masih buka.
(gus/gus)
Rubby Destrison selaku perwakilan dari PT Anglo Distrindo Antara menerangkan bahwa semua gerai Clarks di Indonesia akan tutup secara bertahap. Penutupan toko di beberapa daerah sebenarnya sudah dimulai sejak pertengahan 2017 lalu.
Rubby kembali menekankan kalau penutupan gerai Clarks di seluruh Indonesia memang karena penurunan penjualan yang dimulai sejak awal 2016. Penjualan yang turun membuat pihak Anglo sulit bertahan karena biaya operasional semakin tinggi.
"Penurunan penjualan yang terus-menerus buat kita harus tutup gerai. Krisis ekonomi mungkin dan kembali ke konsumen sendiri melihat sekarang banyak sekali pilihan ya, tapi kita sebenarnya yakin kita sudah punya pasarnya nanti juga balik lagi ke awal. Cuma semua butuh waktu dan proses, sedangkan biaya operasional semakin tinggi kayak sewa tempat di mall kan nggak murah,” kata Rubby.
Di akhir penutupan gerai Clarks, mereka memberikan diskon 50% sampai 80%. Ada pula tambahan diskon 10% untuk pembelian dua pasang sepatu, tambahan 15% jika beli tiga pasang, dan tambahan 20% bagi konsumen yang empat pasang sepatu. Potongan harga ini berlaku di seluruh gerai Clarks yang masih buka.
(gus/gus)
Most Popular