Tajir, Pendapatan 20 Klub Sepakbola Eropa Capai Rp 128,77 T
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 January 2018 12:55
Jakarta, CNBC Indonesia - Deloitte, firma konsultan keuangan ternama dunia, baru merilis laporan terbarunya mengenai pendapatan klub-klub sepakbola Eropa. Laporan tersebut menyampaikan uang yang beredar di industri sepakbola Eropa mencapai angka yang mencengangkan.
Mengutip laporan Football Money League edisi Januari 2018, Selasa (23/1/2018), total pendapatan 20 besar klub Eropa pada akhir musim 2016/2017 mencapai 7,9 miliar euro atau sekitar Rp 128,77 triliun. Ini merupakan rekor terbaru setelah naik 6% dibandingkan musim sebelumnya.
Bila dimasukkan ke konteks Indonesia, total pendapatan dari 20 klub ini melebihi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sumber daya alam yang 2018 ditargetkan Rp 103,7 triliun. Artinya, hasil dari Indonesia memperoleh royalti penjualan minyak, gas batu bara, ikan, dan sumber daya alam lainnya masih kalah dibandingkan apa yang didapat klub-klub sepakbola.
Kembali ke Eropa, kini butuh pendapatan hampir 200 juta euro (Rp 3,26 triliun) bila ingin masuk daftar 20 besar. Jumlah ini naik 16% dibandingkan musim sebelumnya.
Pendapatan klub Eropa kebanyakan disumbangkan oleh hak siar, dengan porsi 45%. Sementara pendapatan dari sisi komersial porsinya 38% dan penonton di stadion 17%.
Hak siar memang mendongkrak pendapatan klub-klub Eropa. Klub liga Inggris mendapat durian runtuh dari hak siar dengan kontrak senilai 5,14 miliar poundsterling (Rp 95,01 triliun) dengan Sky Sport dan BT Sport selama 2016-2019.
Jumlah tersebut sebagian besar didistribukan kepada klub-klub peserta Liga Primer Inggris. Itulah yang membuat klub-klub seperti West Ham United, Southampton, atau Everton masuk di daftar 20 besar.
Ke depan, Deloitte memperkirakan total pendapatan 20 besar klub Eropa akan menembus angka 8 miliar euro (Rp 130,4 triliun). Pendapatan hak siar masih akan mendominasi, meski ini tergantung hasil negosiasi kontrak-kontrak baru seperti di La Liga Spanyol tahun ini.
Klub-klub Liga Inggris masih akan menikmati uang dari hak siar yang cukup besar, setidaknya sampai musim 2018/2019. Selepas itu, akan ada tender baru dan sepertinya nilai kontrak hak siar Liga Primer masih akan fantastis.
(aji/aji) Next Article Raup Rp 11,02 T, MU Jadi Klub Paling Untung
Mengutip laporan Football Money League edisi Januari 2018, Selasa (23/1/2018), total pendapatan 20 besar klub Eropa pada akhir musim 2016/2017 mencapai 7,9 miliar euro atau sekitar Rp 128,77 triliun. Ini merupakan rekor terbaru setelah naik 6% dibandingkan musim sebelumnya.
Bila dimasukkan ke konteks Indonesia, total pendapatan dari 20 klub ini melebihi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sumber daya alam yang 2018 ditargetkan Rp 103,7 triliun. Artinya, hasil dari Indonesia memperoleh royalti penjualan minyak, gas batu bara, ikan, dan sumber daya alam lainnya masih kalah dibandingkan apa yang didapat klub-klub sepakbola.
 Deloitte |
Pendapatan klub Eropa kebanyakan disumbangkan oleh hak siar, dengan porsi 45%. Sementara pendapatan dari sisi komersial porsinya 38% dan penonton di stadion 17%.
Hak siar memang mendongkrak pendapatan klub-klub Eropa. Klub liga Inggris mendapat durian runtuh dari hak siar dengan kontrak senilai 5,14 miliar poundsterling (Rp 95,01 triliun) dengan Sky Sport dan BT Sport selama 2016-2019.
Jumlah tersebut sebagian besar didistribukan kepada klub-klub peserta Liga Primer Inggris. Itulah yang membuat klub-klub seperti West Ham United, Southampton, atau Everton masuk di daftar 20 besar.
 Deloitte |
Ke depan, Deloitte memperkirakan total pendapatan 20 besar klub Eropa akan menembus angka 8 miliar euro (Rp 130,4 triliun). Pendapatan hak siar masih akan mendominasi, meski ini tergantung hasil negosiasi kontrak-kontrak baru seperti di La Liga Spanyol tahun ini.
Klub-klub Liga Inggris masih akan menikmati uang dari hak siar yang cukup besar, setidaknya sampai musim 2018/2019. Selepas itu, akan ada tender baru dan sepertinya nilai kontrak hak siar Liga Primer masih akan fantastis.
(aji/aji) Next Article Raup Rp 11,02 T, MU Jadi Klub Paling Untung
Most Popular