
Raup Rp 11,02 T, MU Jadi Klub Paling Untung
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 January 2018 11:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Deloitte, konsultan keuangan terkemuka dunia, kembali merilis laporan mengenai pendapatan klub-klub sepakbola Eropa. Di daftar terbaru yang dirilis Januari 2018, Manchester United (MU) masih menjadi klub yang menjadi magnet uang paling besar.
Mengutip laporan Football Money League edisi Januari 2018, Selasa (23/1/2018), pendapatan MU pada akhir musim 2016/2017 adalah 676,3 juta euro (Rp 11,02 triliun). Keberhasilan MU mempertahankan posisi puncak tidak lepas dari kesuksesan menjuarai Liga Europa musim lalu.
Real Madrid berada di urutan kedua dengan pendapatan 674,6 juta euro (Rp 10,99 triliun). Naik 8,79% dibandingkan musim sebelumnya yang sebesar 620,1 juta euro (Rp 10,11 triliun).
Selisih pendapatan MU dan Madrid 'hanya' 1,7 juta euro atau sekitar Rp 27,71 miliar. MU berhasil mengamankan tahta karena titel Liga Eropa.
"Titel yang diperoleh MU di Stockholm (Swedia) itu menunjukkan nilai dari kompetisi tingkat dua di Eropa. Hadiah dari menjuarai Europa League senilai 3 juta euro (Rp 48,9 miliar) menjadi penentu selisih MU atas Madrid," tulis Deloitte dalam laporannya.
Madrid sendiri berada posisi runner-up dengan menggusur Barcelona. Pendapatan Madrid berhasil menyalip rival abadinya tersebut setelah menjuarai Liga Champions.
Barcelona menempati peringkat ketiga dengan pendapatan 648,3 juta euro (Rp 10,57 triliun). Pendapatan El Barca naik 5% dibandingkan musim sebelumnya, tetapi belum cukup untuk mempertahankan posisi dari 'kudeta' Madrid.
Permainan Barcelona di lapangan mencerminkan penurunan posisi ini. Di liga domestik, Barcelona finis di urutan dua di bawah Madrid. Sementara di Liga Champions, Barcelona disingkirkan Juventus di perempat final.
Di daftar 10 besar klub berpendapatan tertinggi, aroma Inggris sangat terasa. Negeri Ratu Elizabeth mengirimkan lima wakilnya yaitu MU, Manchester City, Arsenal, Chelsea, dan Liverpool.
"Daftar ini terasa sangat Inggris. Dengan kontrak hak siar baru dan kompetisi Eropa yang diikuti, tidak heran klub-klub Inggris menikmati kenaikan pendapatan signifikan," tulis laporan Deloitte.
(aji/aji) Next Article Tajir, Pendapatan 20 Klub Sepakbola Eropa Capai Rp 128,77 T
Mengutip laporan Football Money League edisi Januari 2018, Selasa (23/1/2018), pendapatan MU pada akhir musim 2016/2017 adalah 676,3 juta euro (Rp 11,02 triliun). Keberhasilan MU mempertahankan posisi puncak tidak lepas dari kesuksesan menjuarai Liga Europa musim lalu.
Real Madrid berada di urutan kedua dengan pendapatan 674,6 juta euro (Rp 10,99 triliun). Naik 8,79% dibandingkan musim sebelumnya yang sebesar 620,1 juta euro (Rp 10,11 triliun).
"Titel yang diperoleh MU di Stockholm (Swedia) itu menunjukkan nilai dari kompetisi tingkat dua di Eropa. Hadiah dari menjuarai Europa League senilai 3 juta euro (Rp 48,9 miliar) menjadi penentu selisih MU atas Madrid," tulis Deloitte dalam laporannya.
Madrid sendiri berada posisi runner-up dengan menggusur Barcelona. Pendapatan Madrid berhasil menyalip rival abadinya tersebut setelah menjuarai Liga Champions.
Barcelona menempati peringkat ketiga dengan pendapatan 648,3 juta euro (Rp 10,57 triliun). Pendapatan El Barca naik 5% dibandingkan musim sebelumnya, tetapi belum cukup untuk mempertahankan posisi dari 'kudeta' Madrid.
Permainan Barcelona di lapangan mencerminkan penurunan posisi ini. Di liga domestik, Barcelona finis di urutan dua di bawah Madrid. Sementara di Liga Champions, Barcelona disingkirkan Juventus di perempat final.
Di daftar 10 besar klub berpendapatan tertinggi, aroma Inggris sangat terasa. Negeri Ratu Elizabeth mengirimkan lima wakilnya yaitu MU, Manchester City, Arsenal, Chelsea, dan Liverpool.
"Daftar ini terasa sangat Inggris. Dengan kontrak hak siar baru dan kompetisi Eropa yang diikuti, tidak heran klub-klub Inggris menikmati kenaikan pendapatan signifikan," tulis laporan Deloitte.
![]() |
(aji/aji) Next Article Tajir, Pendapatan 20 Klub Sepakbola Eropa Capai Rp 128,77 T
Most Popular