Internasional

Kebijakan Baru Facebook Senangkan Pengguna, Rugikan Pengiklan

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
12 January 2018 15:28
Facebook akan mengubah tampilan laman News Feed dan prioritaskan konten dari teman dan keluarga pengguna
Foto: Reuters
New York, CNBC Indonesia - Facebook mengumumkan akan melakukan perubahan tampilan laman News Feed untuk memprioritaskan konten dari teman-teman, anggota keluarga, dan juga grup penggunanya daripada konten dari penerbit dan pengiklan.

Dilansir dari CNN, Facebook akan menaikkan posisi konten yang menitikberatkan pada percakapan dan interaksi yang intens di antara pengguna dengan teman-temannya sesama pengguna Facebook dan mengurangi tampilan video, berita, dan iklan pebisnis yang dirasa jarang ditanggapi pengguna – baik dari segi pemberian komentar maupun pembagian konten tersebut.

Dalam wawancara eksklusif dengan Laurie Segall dari CNN Tech hari Kamis malam (11/1/2018), Adam Mosseri, wakil presiden Facebook menjelaskan perubahan tersebut adalah ‘penyeimbangan’ algoritma peringkat konten di feed atau laman utama Facebook.

“Kami pikir saat ini kami terlalu berfokus pada berapa lama orang-orang menghabiskan waktu di platform kami dan kurang memperhatikan berapa banyak interaksi yang muncul di antara para pengguna kami,” ujar Mosser, yang bertugas mengawasi News Feed.

Upaya ini disebut-sebut akan mendorong kebahagiaan pengguna namun membebani kesejahteraan pihak penerbit dan pebisnis.

Melalui satu post Facebook, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan perubahan itu didasari oleh penelitian yang menunjukan bahwa “kebahagian” pengguna lebih banyak diperoleh dari interaksi mereka dengan teman dan anggota keluarganya daripada yang diperoleh dengan ‘membaca artikel dan menonton video secara pasif”.

“Karena kami mulai menjalankan perubahan ini, Anda akan melihat lebih sedikit konten publik seperti bisnis, iklan produk, dan berita,” ujar Zuckerberg.

Dengan lebih dari dua miliar pengguna setiap bulannya, perubahan yang dibuat Facebook berpotensi menimbulkan guncangan yang hebat. Perubahan ini, secara khusus, berpotensi menyebabkan kehebohan di antara penerbit dan pengiklan yang tidak terhitung jumlahnya, yang bergabung di jaringan sosial ini  untuk mendistribusikan dan mempromosikan produk melalui post-nya.

Mosseri mengatakan Facebook akan “melanjutkan penilaian atas konten-konten penerbit tersebut.” Namun, hal ini dirasa akan mendorong penerbit dan pengiklan untuk menciptakan konten yang lebih bisa menghasilkan percakapan jika mereka ingin tetap bisa tampil di laman News Feed pengguna.

Namun, tak mengejutkan bila ternyata pebisnis akan tetap bisa lolos dari penerapan langkah ini dengan cara membayar konten yang mereka terbitkan.

Mosseri mengatakan perubahan ini ‘tidak akan memengaruhi iklan secara keseluruhan’ karena dioperasikan di sebuah ‘sistem yang terpisah’.

Pengumuman ini muncul di tengah upaya perubahan besar-besaran yang sedang dilakukan Facebook.

Zuckerberg mengatakan di awal Januari bahwa tujuan pribadinya di 2018 adalah fokus memperbaiki permasalahan terkait hoaks, perdebatan soal pemilu di negara lain, candu media sosial, termasuk memastikan bahwa waktu yang dihabiskan untuk mengakses Facebook adalah waktu yang bermanfaat bagi pengguna.

Ia menekankan kembali sentimen ini melalui post-nya pada Kamis lalu.

News Feed merupakan bagian terpenting jaringan sosial ini. Konten-konten dalam feed ini diperingkat oleh sebuah alogaritma yang memasukkan faktor-faktor, seperti seberapa baru konten itu, seberapa banyak ia disukai, dikomentari, dan lainnya.

Mosseri mengatakan perusahaannya selalu mencoba menguji coba tiap perubahan terhadap sejumlah kecil pengguna sebelum menerapkannya secara luas untuk memastikan perubahan itu berjalan sebagaimana dimaksudkan.
(prm/prm) Next Article Inilah 5 Pasangan Romantis yang Sukses di Bidang Teknologi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular