Jakan Takut Isu Resesi, Ini Tips Investasi dari Bahana

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
16 February 2023 19:32
Suasana BSI Global Islamic Finance Summit 2023 hari ke 2 pada (16/2/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Suasana BSI Global Islamic Finance Summit 2023 hari ke 2 pada (16/2/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia -Chief Economist Bahana TCW, Budi Hikmat mengungkapkan, bahwa isu resesi tidak perlu dikhawatirkan secara berlebih. Karena menurutnya, resesi hanyalah sebuah perlambatan.

"Bukan resesi yang kita khawatirkan, tapi krisis. Jadi kalau resesi memperlambat untuk selamat, persis ngerem. Tapi krisis itu karena menyetir tanpa aturan sehingga terjadi kecelakaan hingga kematian," jelas Budi dalam BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2023, Kamis (16/2/2023).

Oleh sebab itu ia pun menghimbau masyarakat, agar tidak takut dan tetap berinvestasi, meski isu resesi menghantui. Investasi dinilainya sangat penting dilakukan untuk membangun ketahanan (building resiliance) dan mengantisipasi hal-hal mendesak di masa yang akan datang.

Adapun beberapa investasi yang bagus dan berpotensi tumbuh di masa yang akan datang, bisa berupa saham maupun properti.

Bukan cuma itu, Budi juga menyebutkan untuk berinvetasi pada aset-aset yang memiliki resiko rendah, seperti SBN dan Sukuk. Instrumen ini dinilai lebih aman dari risiko kredit, risiko inflasi, dan juga risiko likuiditas."Saham dan obligasi juga baik untuk investasi," rinci Budi.

Di sisi lain, Budi juga mengingatkan agar investor bisa melakukan diversifikasi aset sebagai antisipasi terjadinya penurunan yang sangat dalam terhadap satu portofolio investasi. Selain itu, investor juga dihimbau bisa memiliki acuan dalam berinvestasi.

"Market itu digerakan fearand greed (ketakutan dan kerakusan), oleh karena itu, milikilah acuan demi mencapai cuan. Tahu kapan harus melakukan rebalancing karena lebih baik mengendalikan kerakusan ketimbangan mengikuti kecemasan," pungkas Budi.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penting Siapkan Dana Darurat Saat Resesi, Berapa Jumlahnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular