Emangnya Ada Saham Anti Krisis? Ini Bocorannya

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
21 June 2021 10:50
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi covid-19 menjadi sentimen yang mempengaruhi kinerja semua sektor yang tercatat di bursa saham.

Branch Manager Panin Sekuritas Bandung, Vivi Vimalasari angkat bicara terkait saham-saham anti krisis, yang katanya mampu menunjukkan performa terbaiknya itu.

"Anti krisis tidak ada, saham bergerak sesuai tema. Sekarang saham tertentu bisa melanjutkan penguatan yang berhubungan dengan digital, health care, media juga bisa. Yang berbau-bau teknologi bisa gerak," katanya kepada CNBC Indonesia Jumat (18/6).

"Kita pintar aja pilihnya. Kalau merah gini pilih saja yang hijau, ada buyernya turun sedikit. Itu bisa dipilih," imbuhnya.

Berbicara mengenai sektor teknologi, menurutnya masih ada beberapa yang menguat. Artinya, masih ada pembeli di sektor tersebut. Namun, meski saham sektor ini menjanjikan, namun dia menyarankan jangan lupa untuk memasang jaring pengaman.

"Sebagus apapun saham, pasti ada turunnya. Remnya di pasang. Apalagi pasar sedang seperti ini. Kalau tak ngerti valuasi, risk manajemen di pasang. Kalau sudah naik tinggi, jangan dipasang," tegasnya.

Selanjutnya berbicara mengenai sektor lain yang katanya anti krisis yaitu perbankan, dia memiliki pandangan tersendiri. Menurutnya, dunia usaha saat ini merugi, tren usaha macet ke bank.

"Bukan anti krisis, tapi ada peluang capital gain kalau dapat harga bagus. Cuma kendalanya sekarang karena dunia bisnis, kebanyakan belum ada perbaikan malah penurunan. Cuma beberapa ada perbaikan. Mungkin bisa ke NPL dari perbankan. Terus juga ada rencana bank-bank besar mau right issue," terangnya.

Menurut dia, sektor perbankan masih berat. Belum ada katalis yang bisa mempengaruhi harga saham perbankan untuk naik dalam waktu dekat.

"Dipantau saja. Kalau turunnya sudah mulai berhenti, jangan serok-serok saja. Money management mesti diperhatikan. Beli bertahap kalau mau cicil. Kalau mau trading tunggu turunnya," pungkasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Ini Alasan IHSG Hanya Mondar-mandir Saja

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular