Jumbo! Erick Bawa 2 BUMN untuk IPO Tahun Ini, Nilai Rp 14,6 T

Monica Wareza, CNBC Indonesia
14 April 2021 10:41
Pelantikan pejabat di Kementerian BUM. (Dok: BUMN)
Foto: Pelantikan pejabat di Kementerian BUM. (Dok: BUMN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mempersiapkan pelaksanaan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dua anak usaha BUMN, yakni PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).

Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury mengatakan ini merupakan bagian dari rencana IPO sebanyak 13-14 BUMN dan anak usahanya hingga empat tahun ke depan.

"Untuk 2021 akan ada 2, salah satunya adalah Mitratel kemudian adalah PGE dan penggabungan dengan geothermal lainnya dengan PLN dan Geo Dipa," kata Pahala dalam wawancara dengan CNBC Indonesia TV, Rabu (14/4/2021).

Dia mengatakan, dalam rangka IPO ini, PGE saat ini tengah berfokus untuk melakukan konsolidasi untuk menggabungkan PGE dengan PT PLN Gas & Geothermal dan PT Geo Dipa Energi (Persero) sebelum IPO dilakukan.

Penggabungan ini nantinya akan termasuk menyatukan aset geothermal baik pengelolaan wilayah kerja geothermal ataupun pembangkit geothermal.

"Dua itu yang menjadi fokus di tahun ini," imbuh dia.

Dia menyebut salah satu dari IPO ini nantinya akan menargetkan dana perolehan mencapai US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14,6 triliun (asumsi kurs Rp 14.600/US$).

Sedangkan menurut kabar yang berkembang, IPO perusahaan pembangkit listrik energi terbarukan ini sebelumnya dikabarkan akan bisa menggalang dana setidaknya mencapai US$ 500 juta atau setara dengan Rp 7 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$).

Pahala menyebutkan dengan IPO untuk perusahaan geothermal ini diharapkan tidak hanya sekedar melakukan aksi korporasi, namun targetnya ke depan sudah harus ditetapkan dengan saat ini perusahaan tersebut telah memiliki kapasitas terbesar nomor dua di dunia. Sehingga targetnya adalah bisa menjadi pembangkit panas bumi dengan kapasitas terpasang terbesar.

Ditambah dengan sudah mulai banyaknya negara di dunia melakukan transisi energi menjadi energi baru dan terbarukan sehingga Indonesia juga bisa mengambil kesempatan tersebut.

Sedangkan untuk IPO Mitratel, dia mengatakan hal in sejalan dengan kebutuhan mobilitas data dan telekomunikasi yang terus meningkat sehingga IPO ini bisa dijadikan batu loncatan untuk mendapatkan dana pengembangan perusahaan.

"Untuk Mitratel misalnya dengan kebutuhan data saat ini dan kebutuhan mobilitas data dan telekomunikasi saat ini harus dikembangkan ke depannya, harus ketemu dua-duanya dan dana yang diperoleh dari IPO ini kita kembangkan untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan ke depannya," kata dia.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular