
Turun 2% di Oktober & Murah, Tak Tertarik Beli Emas Antam?

Jakarta, CNBC Indonesai - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam membukukan penurunan sepanjang bulan Oktober, dan berlanjut pada perdagangan Senin (2/11/2020). Pada pekan lalu, emas Antam bahkan sempat menyentuh level termurah dalam 3 bulan terakhir.
Melansir data dari situs resmi PT Aneka Tambang, logammulia.com, emas batangan satuan 1 gram dibanderol Rp 994.000/batang, turun Rp 2.000 atau 0,2% dibandingkan harga hari Sabtu pekan lalu.
Sepanjang bulan Oktober, kinerja emas Antam juga kurang menggembirakan, turun nyaris 2%. Pada Jumat (30/10/2020), emas Antam satuan 1 gram dibanderol Rp 992.000/batang, yang merupakan harga paling murah sejak 26 Juli lalu.
Sementara itu emas satuan 100 gram yang biasa dijadikan acuan hari ini dibanderol Rp 936.120/batang, turun 0,21%.
Menurunnya harga emas Antam mengikuti pergerakan harga emas dunia yang sedang mengalami tekanan akibat lockdown yang kembali diterapkan di Eropa. Kebijakan tersebut memicu aksi jual di pasar saham, dan turut menyeret harga emas, sama seperti yang terjadi di bulan Maret lalu.
Meski demikian, emas sebenarnya masih menanti hasil pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) yang akan digelar pada 3 November waktu setempat.
Para analis meyakini, setelah pilpres AS selesai, maka harga emas akan kembali menguat. Sebab, stimulus fiskal di AS akan kembali dibahas dan kemungkinan segera dicairkan.
Stimulus fiskal merupakan salah satu "bahan bakar" emas untuk menguat di tahun ini.
Pialang komoditas senior RJO Futures yang berbasis di Chicago, Bob Haberkorn, mengatakan jika aksi jual di pasar saham menjadi lebih buruk, harga emas mungkin akan terus turun dan menguji level US$ 1.850-1.855/troy ons terlebih dahulu dan kemudian turun lagi ke US$ 1.825/troy ons.
"Kita bisa melihat level US$ 1.825 per troy ons jika terjadi lebih banyak lockdown akibat virus corona. Pasar saham bisa semakin ketakutan, yang mungkin akan menarik emas dan perak lebih rendah menjelang pemilihan presiden AS," kata Haberkorn.
Namun Haberkorn menegaskan, setelah pemilihan presiden berakhir, harga emas akan rebound.
Hal senada sebelumnya diungkapkan Andy Hecht partner di bubbatrading.com, Terkait dengan pilpres di AS, siapa pun pemenangnya apakah petahana dari Partai Republik, Donald Trump, atau penantangnya dari Partai Demokrat, Joseph 'Joe' Biden, harga emas dikatakan tetap akan menguat.
Tetapi jika Biden yang memenangi pilpres akan lebih menungtungkan bagi emas, sebab menurut Hetch nilai stimulus yang akan digelontorkan lebih besar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?