Libur Panjang Bikin Harga Emas Antam 'Gak Kemana-mana'

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
28 October 2020 10:45
Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam)Tbk. stagnan alias tidak kemana-mana dalam 2 hari terakhir.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam Tbk, logammulia.com, harga emas satuan 1 gram dibanderol Rp 1.007.000/batang, tidak berubah sejak Senin lalu.

Begitu juga satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan dihargai Rp 94.912.000/batang atau Rp 949.210/gram sama dengan harga Selasa dan Senin lalu.

Penguatan rupiah menjadi salah satu penahan laju kenaikan emas Antam, sebab emas dunia dibanderol dengan dolar AS. Ketika Mata Uang Garuda menguat, maka harga emas dunia akan menjadi lebih murah ketika dikonversi ke rupiah. Rupiah sudah menguat dalam 2 hari terakhir, selebelumnya juga sudah sukses membukukan penguatan 4 pekan beruntun. Total penguatan yang dicatat rupiah selama periode tersebut sebesar 1,52%.

Di sisi lain, harga emas dunia justru bolak-balik terus di kisaran US$ 1.900/troy ons. Wajar saja harga emas tidak kemana-mana, sebab dalam tempo 2 pekan ada faktor krusial yang akan menentukan nasib emas. Pertama pada Kamis nanti akan dirilis data data pertumbuhan ekonomi AS kuartal III-2020, yang diprediksi akan tumbuh hingga 32,5% secara kuartalan yang disetahunkan (quarterly annualized) berdasarkan survei Refinitiv.

Kenaikan masif tersebut bisa terjadi akibat low base effect, dimana di kuartal II-2020 lalu pertumbuhan ekonomi AS mengalami kontraksi 31,4%.

Data yang apik, bisa jadi akan menurunkan minat investor terhadap emas yang menyandang status safe haven. Selain itu stimulus fiskal yang akan digelontorkan AS kemungkinan tidak akan besar, seandainya ekonomi AS dinilai menunjukkan kebangkitan yang signifikan.

Kemudian pekan depan akan ada pemilihan presiden AS yang mempertemukan petahana dari Partai Republik, Donald Trump, dengan lawannya dari Partai Demokrat Joseph 'Joe' Biden.

Emas memang belum mampu jauh dari level US$ 1.900/troy ons, namun Andy Hecht partner di bubbatrading.com, mengatakan akan senang jika harga emas dunia menurun, sebab ia bisa membeli lebih banyak emas.

"Saya menyambut penurunan harga emas, saya ingin melihat harga emas turun, itu artinya saya akan membeli lebih banyak emas," kata Hecht sebagaimana dilansir Kirco, Kamis (23/10/2020).

"Saya melihat kita masih di tahap awal supercyle komoditas, itu artinya emas akan melesat tinggi, begitu juga dengan perak," katanya.

Terkait dengan pilpres di AS, siapa pun pemangnya apakah petahana dari Partai Republik, Donald Trump, atau penantangnya dari Partai Demokrat, Joseph 'Joe' Biden, harga emas dikatakan tetap akan menguat.

Tetapi jika Biden yang memenangi pilpres akan lebih menungtungkan bagi emas, sebab menurut Hetch nilai stimulus yang akan digelontorkan lebih besar.

Itu artinya, menurut Hetch ke depannya harga emas dunia akan kembali menguat. Emas Antam kjuga tentunya akan terkerek naik jika prediksi tersebut tepat. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu-ibu, Harga Emas Antam Sudah Drop 13% Lho, Beli?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular