
Harga Emas Antam Ambles Rp 10.000, Apa Gegara Rupiah Perkasa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam turun pada hari ini, Selasa (1/9/2020). Padahal harga emas dunia menguat tipis pada perdagangan Senin kemarin.
Melansir data dari situs logammulia.com, emas Antam dengan berat 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.020.000/batang, turun Rp 10.000 atau 0,97%. Sementara emas batangan dengan berat 100 gram yang biasa menjadi acuan dihargai Rp 96.212.000/batang atau Rp 962.120/gram turun 1,03% dibandingkan harga kemarin.
Harga emas dunia Senin kemarin menguat 0,29% ke US$ 1,969,75/troy ons. Meski penguatannya tidak terlalu besar, tetapi harga emas dunia diramal akan bergerak dengan volatilitas tinggi, alias naik tinggi atau turun tajam per harinya.
"Kita telah mengalami volatilitas tinggi selama beberapa minggu terakhir dan itu tidak akan berubah. Banyak hal yang jadi pemicunya - valuasi di pasar ekuitas, komentar Ketua Fed pada hari Kamis, pemilihan pada bulan November," kata direktur perdagangan global Kitco Metals Peter Hug.
"Volatilitas tetap tinggi setidaknya hingga Desember, sehingga trading emas akan akan sangat sulit" katanya pada hari Jumat pekan lalu. "Setiap ada berita yang keluar dapat memicu pergerakan yang tidak stabil."
Hub memberikan saran baik itu untuk investor maupun trader bagaimana menghadapi emas yang bak roller coaster.
Untuk investor, Hug merekomendasikan untuk menghilangkan emosi dan mempertahankan posisi emas sebagai bagian dari portofolio. "ini bukan waktunya untuk panik," kata Hug yang meramal emas akan mencapai US$ 2.000/troy ons di pekan ini.
Sementara untuk trader, Hug menyarankan untuk melihat dari perspektif makro, sebab sulit menempatkan stop loss saat harga bergerak bak roller coaster per harinya.
"Jika anda seorang trader harian, akan sangat sulit melakukan trading karena harga bisa naik atau turun tajam. Pastikan anda tetap memiliki modal yang cukup untuk memenuhi margin call," ujarnya.
Emas dunia menjadi salah satu acuan harga emas batangan di dalam negeri, tetapi ada faktor yang mempengaruhi seperti kurs rupiah, serta supply-demand. Sehingga harga emas Antam tidak selalu mengikuti pergerakan emas dunia.
Rupiah belakangan ini menguat, yang bisa jadi membuat harga emas Antam turun. Sepanjang pekan lalu, Mata Uang Garuda menguat lebih dari 1%, sementara awal pekan kemarin 0,38% di Rp 14.560/US$ yang merupakan level terkuat sejak 6 Agustus lalu.
Kala rupiah menguat melawan dolar AS, harga emas dunia yang dibanderol dengan mata uang Paman Sam tersebut akan lebih murah, sehingga dapat menurunkan harga emas di dalam negeri.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emas Masih Jadi Primadona, Cek ya Ragam Pilihan Investasinya
