Ludes! Dinfra Toll Road Mandiri-01 Habis Terjual Rp 1,1 T

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
10 May 2019 18:28
Pemesanan bagi produk Dana Investasi Infrastruktur (Dinfra) Toll Road Mandiri-01.
Foto: Jasa Marga- Mandiri MI Terbitkan Dinfra Rp 423,5 M (CNBC Indonesia TV)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemesanan bagi produk Dana Investasi Infrastruktur (Dinfra) Toll Road Mandiri-01 yang diterbitkan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dan dikelola oleh PT Mandiri Manajemen Investasi sudah ditutup karena jatah maksimal pemesanan sebesar Rp 1,1 triliun tercapai. 

"Bulan depan [Juni] sudah tutup, karena sekarang yang tercatat sudah Rp 435 miliar dan untuk pemesanan sudah memenuhi total permintaan Rp 1,1 triliun," ujar Endang Astharanti, Direktur Mandiri Manajemen Investasi, dalam wawancara di CNBC TV Indonesia, Jumat ini (10/5/19). 

Kendati ditutup, bagi investor yang masih ingin membeli produk tersebut, dapat menawar untuk membeli atau memasukkan bid (penawaran) melalui mekanisme bursa di pasar saham, layaknya membeli saham atau reksa dana yang dapat ditransaksikan di bursa (exchange traded fund/ETF). 


Melalui mekanisme bursa tersebut, minimal dana yang diinvestasikan sangat terjangkau karena dengan nilai unit penyertaan seharga Rp 1.000 seperti pertama kali ditawarkan, maka nilai pembelian minimal 100 unit berarti minimal pembelian produk tersebut yakni hanya Rp 100.000.

Dinfra, sesuai definisi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), adalah instrumen yang berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK) yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya sebagian besar diinvestasikan pada aset infrastruktur oleh manajer investasi.

Dalam hal ini, manajer investasi yang berwenang mengelola ialah Mandiri Manajemen Investasi, anak usaha tidak langsung dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melalui PT Mandiri Sekuritas.

Menurut Asti, panggilan akrabnya, produk tersebut dapat memberikan potensi keuntungan tahunan sebesar 9% per tahun bagi investor produk dinfra perdana di Indonesia tersebut. 

Skema produk dinfra tersebut, lanjutnya, memiliki keunggulan sebagai produk yang dapat menggabungkan beberapa proyek menjadi satu dan ditawarkan kepada investor serta dapat berinvestasi pada lebih dari satu jenis kelas aset, misalnya surat utang dan ekuitas sekaligus. 

"Tidak seperti produk lain misalnya reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) yang hanya bisa satu jenis kelas aset." 

Awalnya, target dana kelolaan (asset under management/AUM) atas dinfra ini pernah disampaikan sebesar Rp 1,5 triliun tetapi Asti menjelaskan setelah proses review ulang dengan mempertimbangkan kebutuhan pendanaan dan hasil konsultasi dengan calon investor, maka nilai yang dianggap tepat adalah Rp 1,1 triliun. 

Dana investasi produk tersebut akan disalurkan untuk pembiayaan ruas jalan tol Gempol-Pandaan (Pasuruan, Jatim) sepanjang 13,61 kilometer yang dikelola oleh PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT), anak usaha Jasa Marga.

Pembiayaan DinfraToll Road Mandiri-01 dilakukan melalui aset kelas ekuitas, sehingga dana investasi tersebut dibelikan saham JPT dan kemudian dijual kepada investor. Awalnya produk ini dinamai DINFRA Mandiri-JPT001, tapi kemudian diganti.  

Produk Mandiri Investasi tersebut sudah mendapatkan izin dari OJK sejak Oktober tahun lalu dan mulai disosialisasikan pada gelaran IMF-World Bank Meeting di Bali pada bulan yang sama, tapi penerbitannya mundur hingga April dan berhasil dicatatkan di bursa dengan kode XMJM.  

Perseroan menjadi satu dari tiga manajer investasi yang awalnya berniat menerbitkan dinfra lebih dulu sejak aturannya keluar pada Juli 2017, bersama dengan PT Paytren Aset Manajemen dan PT Ayers Asia Asset Management. 

Namun, dinfra pertama yang dicatatkan di KSEI adalah Dinfra Bowsprit Township Development pada September 2018 yang diusung manajer investasi Grup Lippo yaitu PT Bowsprit Asset Management, meskipun mekanismenya tidak dicatatkan di bursa efek.      

TIM RISET CNBC INDONESIA

Simak ulasan penerbitan Dinfra di BEI.
[Gambas:Video CNBC]

(irv/tas) Next Article Danai Tol Pandaan, Dinfra Mandiri Investasi Raup Rp 400 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular