
Sukuk Ritel 11 Laris Rp 21 T, Baby Boomers Pembeli Terbanyak
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
26 March 2019 19:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan Sukuk Ritel Seri SR-011 laku keras mencapai Rp 21,11 triliun, atau 2,11 kali di atas target pemerintah sebesar Rp 10 triliun.
Rilis Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan pada Selasa ini, (26/3/19) menunjukkan generasi baby boomers masih menjadi pembeli terbanyak sukuk ritel tersebut yaitu 12.774 orang dari total pembeli 35.026 orang (36,5%).
Berdasarkan pengelompokan DJPPR, generasi baby boomers didefinisikan sebagai investor yang lahir pada periode tahun 1946-1964 atau dengan usia 55 tahun-73 tahun.
Kelompok usia baby boomers juga mendominasi volume pemesanan yaitu dengan total volume Rp 9,39 triliun (44,5%).
Dengan kupon imbal hasil yang ditawarkan kepada investor efek syariah tersebut 8,05%, rata-rata jumlah pembelian yang dilakukan per investor adalah Rp 603 juta.
Hingga saat ini, pemerintah tercatat sudah menerbitkan tiga surat berharga negara (SBN) ritel senilai Rp 28,25 triliun yang terdiri dari obligasi tabungan ritel atau Saving Bond Retail (SBR) Seri 005, Sukuk Tabungan (ST) Seri 003, dan Sukuk Ritel SR-011.
Sukuk ritel adalah efek utang syariah yang dapat ditransaksikan di pasar sekunder, sehingga aksi jual-beli dapat dilakukan melalui agen penjual tempat masing-masing investor membelinya.
Untuk SR-011 ini, pemerintah menetapkan adanya minimal periode kepemilikan awal (minimum holding period) dua periode pembagian kupon imbal hasil, sehingga investor baru dapat menjual efek syariah ini di pasar sekunder pada 11 Juni 2019.
Dalam penerbitan ini, pemerintah menetapkan agen penjual bank konvensional dengan penjualan terbanyak adalah PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) senilai Rp 2,97 triliun.
Adapun kategori bank syariah yakni PT Bank Syariah Mandiri sebesar Rp 412,89 miliar, dan kategori sekuritas yakni PT Trimegah Sekuritas Tbk (TRIM) Rp 993,52 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article Lebih Cuan Beli Obligasi Langsung atau Reksa Dana Aja?
Rilis Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan pada Selasa ini, (26/3/19) menunjukkan generasi baby boomers masih menjadi pembeli terbanyak sukuk ritel tersebut yaitu 12.774 orang dari total pembeli 35.026 orang (36,5%).
Berdasarkan pengelompokan DJPPR, generasi baby boomers didefinisikan sebagai investor yang lahir pada periode tahun 1946-1964 atau dengan usia 55 tahun-73 tahun.
Dengan kupon imbal hasil yang ditawarkan kepada investor efek syariah tersebut 8,05%, rata-rata jumlah pembelian yang dilakukan per investor adalah Rp 603 juta.
Hingga saat ini, pemerintah tercatat sudah menerbitkan tiga surat berharga negara (SBN) ritel senilai Rp 28,25 triliun yang terdiri dari obligasi tabungan ritel atau Saving Bond Retail (SBR) Seri 005, Sukuk Tabungan (ST) Seri 003, dan Sukuk Ritel SR-011.
Sukuk ritel adalah efek utang syariah yang dapat ditransaksikan di pasar sekunder, sehingga aksi jual-beli dapat dilakukan melalui agen penjual tempat masing-masing investor membelinya.
![]() |
Adapun kategori bank syariah yakni PT Bank Syariah Mandiri sebesar Rp 412,89 miliar, dan kategori sekuritas yakni PT Trimegah Sekuritas Tbk (TRIM) Rp 993,52 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article Lebih Cuan Beli Obligasi Langsung atau Reksa Dana Aja?
Most Popular