Meikarta Terbitkan MTN Mini Lagi Rp 3 M

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
12 December 2018 20:04
Pengelola Kota Meikarta, yaitu PT Mahkota Sentosa Utama, menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) mini lagi, kali ini Rp 3,23 miliar.
Foto: Ilustrasi Pembangunan Proyek Meikarta (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengelola Kota Meikarta milik Grup Lippo, yaitu PT Mahkota Sentosa Utama, menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) mini lagi, kali ini Rp 3,23 miliar.

Penerbitan itu terkait dengan pengumuman perusahaan di situs PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). 

Efek utang bernama MTN Mahkota Sentosa Utama I-2018 seri B itu memberikan kupon bunga 11,3% per tahun dengan waktu jatuh tempo 26 Agustus 2023, sama dengan bunga dan jatuh tempo MTN I-2018/seri A. 

Nilai penerbitan MTN kedua Mahkota Sentosa itu sama kecil dengan MTN I-2018/Seri A yaitu Rp 4,8 miliar yang terbit pada Oktober.  

Jika dibandingkan dengan aset perseroan yang mencapai Rp 7,68 triliun, tentu jumlah kedua MTN tersebut sangat kecil.  

Bertindak sebagai kustodian MTN Mahkota Sentosa Utama adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dan PT Bowsprit Asset Management sebagai manajer investasi penerbitan efek itu. 

Posisi manajer investasi dalam sebuah penerbitan MTN jarang dijumpai, dan Bowsprit sudah terlibat dua kali dalam penerbitan MTN Grup Lippo.

Sebelum terlibat dalam penerbitan MTN pengelola Meikarta ini, Bowsprit juga menjadi penata usaha MTN dari pengembang Sidoarjo Town Square (Sitos) yaitu PT Solid Gold Kencana senilai Rp 65 miliar.

Bowsprit juga terlibat dalam sekuritisasi aset melalui Dana Investasi Ril Estat (DIRE) yang belum diluncurkan, meskipun sudah ditawarkan sejak ditawarkan awal tahun lalu.

Perseroan juga baru mendaftarkan Dana Investasi Infrastruktur (Dinfra) pertama di Indonesia yang prosesnya baru berupa pencatatan efek di KSEI. 

Proyek Raksasa Meikarta 

Meikarta adalah proyek kota terencana milik Grup Lippo di Cikarang. Mahkota Sentosa Utama, sebagai pengembang Meikarta, adalah anak usaha dari PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK).

Kota itu akan dikembangkan di atas lahan 500 hektare dengan 100 bangunan gedung dengan ketinggian 35-45 lantai.

Gedung itu akan dijadikan hunian, strata title, 10 hotel berbintang, pusat belanja, dan area komersial dengan dukungan fasilitas kesehatan, pendidikan, dan tempat ibadah yang nilai pengembangan kotornya (gross development value/GDV) diestimasi mencapai Rp 287 triliun.

Laporan keuangan LPCK per 31 Maret 2018 menunjukkan emiten tersebut menggenggam 100% saham Mahkota Sentosa Utama yang memiliki aset Rp 7,68 triliun per kuartal I-2018 dan Rp 6,63 triliun per akhir 2017.

Sayangnya, Meikarta yang sempat diterpa isu negatif berhentinya pekerjaan konstruksi di lapangan.

Manajemen Grup Lippo langsung membantah isu tersebut dan menyatakan proyek raksasanya berjalan sesuai rencana, dan target 32 menara dapat rampung pada Desember 2018 serta serah terima pada Maret 2019 akan tercapai. 

Grup Lippo juga pernah menyatakan hanya memiliki 50% proyek Meikarta, tidak seluruhnya. Saat ini, kasus dugaan suap izin Meikarta sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menangkap beberapa petinggi Meikarta dan pejabat pemda Kabupaten Bekasi.      

TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/irv) Next Article Gerai Kopi Lippo Terbitkan MTN Lagi, Total Rp 144,57 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular