
Gadai Tupperware Ternyata Dapat Bunga 0% dari Pegadaian
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
09 August 2018 13:41

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pegadaian (Persero) mulai menerapkan program Gadai Prima sejak April lalu, di mana nasabah bisa mendapat pinjaman dengan nilai Rp 50.000 hingga Rp 500.000.
Jaminan pun bukan barang-barang mewah seperti emas, melainkan bisa peralatan rumah tangga misalnya blender, mixer, serta tupperware.
Direktur Utama Pegadaian Sunarso menjelaskan target nasabah dari program itu adalah masyarakat berpenghasilan rendah. Selain mempermudah jaminan barang, dengan Gadai Prima nasabah dapat melakukan pinjaman dengan bunga nol persen.
Namun, masing-masing nasabah hanya dapat menerima fasilitas bunga nol persen. Bila pinjaman telah dibayarkan, barulah nasabah dapat kembali melakukan pinjaman.
"Tenornya untuk itu dua bulan dan bisa diperpanjang 1 kali, jadi maksimal empat bulan," kata Sunarso kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/8/2018).
"Jaminannya itu tidak harus emas atau handphone, makanya kami perluas sampai peralatan tupperware. Bahkan kami kerjasama dengan tupperware agar mereka juga sekalian tahu," tambahnya.
Dia memastikan tidak ada risiko tinggi dengan kehadiran produk tersebut, sebab barang yang dijaminkan pun akan dihitung nilainya. Maka dari itu, barang jaminan bisa berbeda di setiap daerah tergantung nilai barang di setiap daerah.
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo menyebut di Papua, Pegadaian menerima barang seperti tas kulit serat kayu, lalu di Nusa Tenggara Timur jaminan dapat berupa kain tenun serta gading gajah, sedangkan di Jawa bisa keris.
"Di malang yang daerah peternak sapi, kaleng susu untuk perah susu juga menjadi objek jaminan. Jadi memang sangat-sangat lokal. Kami tujuannya membantu mereka yang memang membutuhkan uang hingga Rp 500.000, itu berharga buat mereka," kata Harianto.
Harianto melanjutkan, program ini memang kembali ditingkatkan setelah dulu memang pernah berlaku di Pegadaian. Dia mencontohkan, gudang-gudang Pegadaian di Jawa pernah penuh dengan barang-barang seperti kain batik bahkan petromax.
"Sekarang ini generasi yang membutuhkan akses itu masih ada, karena tidak punya akses ke perbankan. Kalau dulu panci, sekarang tuperware. Kalau dulu dandang, sekarang magic jar," tuturnya.
(dru) Next Article Pegadaian Incar Nasabah Baru Lewat Layanan Digital
Jaminan pun bukan barang-barang mewah seperti emas, melainkan bisa peralatan rumah tangga misalnya blender, mixer, serta tupperware.
Direktur Utama Pegadaian Sunarso menjelaskan target nasabah dari program itu adalah masyarakat berpenghasilan rendah. Selain mempermudah jaminan barang, dengan Gadai Prima nasabah dapat melakukan pinjaman dengan bunga nol persen.
"Tenornya untuk itu dua bulan dan bisa diperpanjang 1 kali, jadi maksimal empat bulan," kata Sunarso kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/8/2018).
"Jaminannya itu tidak harus emas atau handphone, makanya kami perluas sampai peralatan tupperware. Bahkan kami kerjasama dengan tupperware agar mereka juga sekalian tahu," tambahnya.
Dia memastikan tidak ada risiko tinggi dengan kehadiran produk tersebut, sebab barang yang dijaminkan pun akan dihitung nilainya. Maka dari itu, barang jaminan bisa berbeda di setiap daerah tergantung nilai barang di setiap daerah.
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo menyebut di Papua, Pegadaian menerima barang seperti tas kulit serat kayu, lalu di Nusa Tenggara Timur jaminan dapat berupa kain tenun serta gading gajah, sedangkan di Jawa bisa keris.
"Di malang yang daerah peternak sapi, kaleng susu untuk perah susu juga menjadi objek jaminan. Jadi memang sangat-sangat lokal. Kami tujuannya membantu mereka yang memang membutuhkan uang hingga Rp 500.000, itu berharga buat mereka," kata Harianto.
Harianto melanjutkan, program ini memang kembali ditingkatkan setelah dulu memang pernah berlaku di Pegadaian. Dia mencontohkan, gudang-gudang Pegadaian di Jawa pernah penuh dengan barang-barang seperti kain batik bahkan petromax.
"Sekarang ini generasi yang membutuhkan akses itu masih ada, karena tidak punya akses ke perbankan. Kalau dulu panci, sekarang tuperware. Kalau dulu dandang, sekarang magic jar," tuturnya.
(dru) Next Article Pegadaian Incar Nasabah Baru Lewat Layanan Digital
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular