
Internasional
Tak Suka Risiko, Industri Reksa Dana Jepang di Titik Nadir
Roy Franedya, CNBC Indonesia
25 June 2018 18:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri reksa dana Jepang sedang menghadapi masalah. Pangkal masalahnya, usia penduduk yang menua, menyusut, investor yang tidak bersemangat untuk berinvestasi, dan kebiasaan untuk memegang uang tunai.
Jika tidak ditangani, masalah ini akan mengakibatkan perlambatan besar dalam ketersedian modal segar, menurut Japan International Asset Management Center Promotion (JIAM), sebuah organisasi yang bekerja dengan pemerintah Jepang untuk mendorong dan menghidupkan kembali industri reksa dana.
"Kami perlu meningkatkan kemampuan investasi kami di Jepang, jika tidak ... kami tidak dapat mendukung masyarakat kami yang sudah tua," kata wakil direktur JIAM, Keiichi Aritomo seperti dikutip CNBC International, Senin (25/6/2018).
Keiichi Aritomo menunjuk contoh: Pengembalian dari dana pensiun tidak akan cukup untuk mendukung pensiunan Jepang kecuali ada perubahan nyata, katanya.
Tingkat bunga simpanan di perbankan Jepang yang cukup tinggi memperburuk kondisi ini sebab uang bekerja tidak cukup optimal sehingga tingkat pemgembalian rendah. Imbal hasil dana pensiun juga tak berjalan dengan baik karena aset mereka tidak terdiversifikasi, menurut Keiichi Aritomo.
Jika imbal hasil tidak mencukupi, maka para lanjut usia harus didanai melalui pajak. Ini jadi pilihan yang tidak realistis karena akan membebani pekerja muda.
Jika tidak ditangani, masalah ini akan mengakibatkan perlambatan besar dalam ketersedian modal segar, menurut Japan International Asset Management Center Promotion (JIAM), sebuah organisasi yang bekerja dengan pemerintah Jepang untuk mendorong dan menghidupkan kembali industri reksa dana.
"Kami perlu meningkatkan kemampuan investasi kami di Jepang, jika tidak ... kami tidak dapat mendukung masyarakat kami yang sudah tua," kata wakil direktur JIAM, Keiichi Aritomo seperti dikutip CNBC International, Senin (25/6/2018).
Tingkat bunga simpanan di perbankan Jepang yang cukup tinggi memperburuk kondisi ini sebab uang bekerja tidak cukup optimal sehingga tingkat pemgembalian rendah. Imbal hasil dana pensiun juga tak berjalan dengan baik karena aset mereka tidak terdiversifikasi, menurut Keiichi Aritomo.
Jika imbal hasil tidak mencukupi, maka para lanjut usia harus didanai melalui pajak. Ini jadi pilihan yang tidak realistis karena akan membebani pekerja muda.
Next Page
Misi perubahan
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular