
E-Commerce Zilingo Dapat Dana Segar Rp 3,16 T dari Temasek Cs
tahir saleh, CNBC Indonesia
12 February 2019 09:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Zilingo, marketplace di Asia Tenggara dengan fokus di bidang fesyen dan gaya hidup, berhasil mengumpulkan pendanaan Seri D mencapai US$$ 226 juta atau sekitar Rp 3,16 triliun dari sejumlah investor dan perusahaan investasi (private equity) global.
Para penyokong dana tersebut yakni Sequoia Capital, Temasek, Burda Principal Investments, Sofina, investment fund dari Singapura yakni EDBI, dan beberapa investor yang sudah ada.
Dengan anggaran tambahan ini maka total pendanaan yang berhasil dihimpun oleh Zilingo menjadi US$$ 308 juta atau sekitar Rp 4,31 triliun (asumsi 1$ setara Rp 14.000).
"Kami takjub akan kemampuan tim Zilingo untuk menciptakan visi dan mengeksekusi peta jalan yang ambisius dan kami turut bersemangat untuk mendukung perjalanan Zilingo ke depan," ujar Shailendra Singh, Managing Director Sequoia Capital (India) Singapura, dalam siaran pers Zilingo yang diterima CNBC Indonesia, Selasa (12/2/2019).
Manajemen Zilingo menegaskan kehadiran marketplace ini bertujuan untuk menciptakan nilai tambah bagi para mitra dan memberi mereka akses ke rantai pasokan fesyen paling efisien di dunia.
Namun pelbagai usaha yang dimiliki para penjual tersebut tidak dapat meningkatkan keuntungan mereka atau berkembang lebih jauh karena kurangnya akses ke teknologi dan modal. Di sisi lain, merek internasional besar lainnya terus tumbuh secara agresif.
"Penjual kecil tidak memiliki volume yang cukup untuk memasok bahan baku semurah pengusaha besar serta tidak memiliki pengaruh yang cukup untuk mendapatkan harga terbaik dari penyedia layanan atau gudang," tulis manajemen Zilingo.
Sebab itu, Zilingo memperluas bisnis intinya menjadi lebih dari sekedar marketplace dan segera mengembangkan sistem milik sendiri bagi para penjual fesyen untuk dapat terhubung dengan produsen di seluruh Asia.
Dhruv Kapoor, Co-founder dan CTO Zilingo, mengatakan dengan dana tersebut akan diinvestasikan dalam infrastruktur dan teknologi yang dibutuhkan untuk mengintegrasikan dan mendigitalkan rantai pasokan fesyen.
"Kami berusaha menghubungkan kembali seluruh rantai pasokan dengan produk kami sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi mereka. Zilingo berencana berekspansi di beberapa pasar utama seperti Filipina, Indonesia, serta Australia tahun ini."
Para penyokong dana tersebut yakni Sequoia Capital, Temasek, Burda Principal Investments, Sofina, investment fund dari Singapura yakni EDBI, dan beberapa investor yang sudah ada.
Dengan anggaran tambahan ini maka total pendanaan yang berhasil dihimpun oleh Zilingo menjadi US$$ 308 juta atau sekitar Rp 4,31 triliun (asumsi 1$ setara Rp 14.000).
Manajemen Zilingo menegaskan kehadiran marketplace ini bertujuan untuk menciptakan nilai tambah bagi para mitra dan memberi mereka akses ke rantai pasokan fesyen paling efisien di dunia.
Namun pelbagai usaha yang dimiliki para penjual tersebut tidak dapat meningkatkan keuntungan mereka atau berkembang lebih jauh karena kurangnya akses ke teknologi dan modal. Di sisi lain, merek internasional besar lainnya terus tumbuh secara agresif.
"Penjual kecil tidak memiliki volume yang cukup untuk memasok bahan baku semurah pengusaha besar serta tidak memiliki pengaruh yang cukup untuk mendapatkan harga terbaik dari penyedia layanan atau gudang," tulis manajemen Zilingo.
Sebab itu, Zilingo memperluas bisnis intinya menjadi lebih dari sekedar marketplace dan segera mengembangkan sistem milik sendiri bagi para penjual fesyen untuk dapat terhubung dengan produsen di seluruh Asia.
Dhruv Kapoor, Co-founder dan CTO Zilingo, mengatakan dengan dana tersebut akan diinvestasikan dalam infrastruktur dan teknologi yang dibutuhkan untuk mengintegrasikan dan mendigitalkan rantai pasokan fesyen.
"Kami berusaha menghubungkan kembali seluruh rantai pasokan dengan produk kami sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi mereka. Zilingo berencana berekspansi di beberapa pasar utama seperti Filipina, Indonesia, serta Australia tahun ini."
(hps) Next Article Zilingo Pecat Founder dan CEO Ankiti Bose
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular