
Zilingo Pecat Founder dan CEO Ankiti Bose

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sempat diskors, Ankiti Bose sudah tak lagi menjabat sebagai CEO Zilingo. Perusahaan startup fesyen business-to-business (B2B) asal Singapura itu memecatnya karena dugaan penyimpangan keuangan.
"Menyusul penyelidikan yang dipimpin oleh firma forensik independen yang ditugaskan untuk memeriksa keluhan penyimpangan keuangan yang serius, perusahaan memutuskan menghentikan pekerjaan Ankiti Bose dengan alasan, dan berhak melakukan tindakan hukum yang sesuai," kata perusahaan dalam pernyataannya, dikutip dari Economic Times, Jumat (20/5/2022).
Zilingo juga menambahkan merasa sedih serangan informasi yang seolah bocor dan palsu ke dewan, investor dan karyawan. Dengan di saat bersamaan adanya informasi yang diklaim dibayar dan kampanye media yang memfitnah pada saat penyelidikan.
Bose diketahui telah diskors pada 12 April lalu. Dia juga buka suara setelah dipecat dan mengatakan hukumannya itu berdasarkan keluhan pelapor anonim.
Dia mengaku diberitahu bahwa pemecatan ini dilakukan dengan alasan pembangkangan. Selain itu, dia menyatakan bahwa dirinya belum pernah bertemu dengan penyelidik dari Kroll atau Deloitte dan tidak diberi waktu untuk menyediakan dokumen yang diminta.
"Setiap laporan yang keluar setelah pemecatan saya akan dicabut, karena nampaknya diinstruksikan oleh pihak-pihak yang bertikai dan kami akan mengejar hak, sesuai hukum," kata Bose.
Dia juga mengatakan akan segera berbicara secara tertulis dengan perincian lebih lanjut terkait konflik kepentingan dalam perjalanan proses tersebut.
Pada 19 April, Bloomberg melaporkan Zilingo sedang berdiskusi menggantikan Bose yang sedang berada di tengah proses penyelidikan itu.
Dugaan penyimpangan akuntansi ditemukan saat pembicaraan lanjutan dalam upaya menggalang pendanaan US$150-200 juta dalam putaran baru. Pendanaan itu akan mendorong valuasi Zilingo hingga mencapai US$1,2 miliar dan membuka jalan menuju titel unicorn.
(npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tinggal Selangkah jadi Unicorn, Startup Ini Terancam Bangkrut