CNBC Indonesia Economic Update

Blak-blakan Luhut Pandjaitan: Kita Keteteran Juga, Jujurlah..

Entrepreneur - Anisatul Umah, CNBC Indonesia
13 July 2021 14:45
Luhut Pastikan Ketersediaan RS, Oksigen Hingga Vaksin di PPKM Darurat (CNBC Indonesia TV) Foto: Luhut Binsar Pandjaitan (Tangkapan Layar CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus berupaya keras menangani pandemiĀ Covid-19 sekaligus memulihkan perekonomian yang terpukul.

Terbaru, pemerintah memutuskan untuk menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali. Kebijakan itu dikoordinasikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut mengungkapkan sudah ada sejumlah kemajuan sejak kebijakan itu diterapkan 3 Juli 2021. Salah satunya tampak dari mobilitas masyarakat yang menurun. Akan tetapi, masih ada kendala berupa kenaikan kasus beberapa waktu belakangan yang dipicu mutasi virus corona varian delta.

Lalu, apa langkah pemerintah terkait hal tersebut? Bagaimana dengan prospek investasi asing di tengah lonjakan kasus Covid-19?Simak paparan Luhut dalam CNBC Indonesia Economic Update pada, Selasa (13/7/2021).



Bisa diceritakan update dan evaluasi pelaksanaan PPKM Darurat?
Mengenai PPKM Darurat saya sudah bicara banyak juga. Saya kira progresnya oleh teman-teman Polisi, TNI, Satpol PP, pemda saya kira cukup maju karena kita bikin monitoring dengan Facebook, NASA, dan Google. Jadi dengan itu bisa lihat kegiatan aktivitas dari masyarakat dan kita lihat sudah ada penurunan cukup oke 15%. Tapi kita mau 20%-25%.

Dengan 13%-15% rangenya yang sudah bisa menurunkan kegiatan itu, lihat hasilnya sudah agak mengendalikan Covid-19 ini. Kalau dibiarkan bisa melonjak cepat. Tapi ini pun gak cukup. Yang penting sekarang rumah sakit untuk ICU masif kita tambah karena kekurangan cukup besar karena mutasi virus corona varian delta ini berkembang sangat cepat, cepat sekali.

Nggak mudah juga. Kita keteteran juga, jujurlah. Sekarang apa yang apa dilakukan oleh Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN saya kira sinergi yang baik, TNI, Polri, RS ini praktis secara bertahap saya gunakan.

Kedua menyangkut masalah oksigen yang ramai memang naik 4x lipat dan kecepatan juga kita mobilisasi oksigen jujur awal keteteran juga. Sekarang lebih baik karena kita mobilisasi dari mana-mana itu oksigen prioritaskan pada kemanusiaan industri agak kita kalahkan. Oksigen dan konsentrator jadi solusi yang kasus ringan kita berikan konsentrator oksigen. Kita pesan pesan lebih 40.000 dari AS, China, dan Jepang mudah-mudahan bertahap datang dan dari Singapura sudah datang, mungkin 10.000.

Ini kita gunakan di isolasi mandiri dan kita akan berikan ke isoman-isoman dicatat oleh yayasan BUMN dipinjamkan yang 5 liter, apa 10 liter, 5-10 hari. Kalau sembuh dibalikin di share ke yang lain. Ini langkah-langkah masalah oksigen. Jadi sampai lima hari ke depan oksigen penataan harus dilakukan dengan baik-baik kalau distribusi bagus mestinya oke.

Masalah obat saya mau melaporkan nanti tanggal besok paling lambat Kamis kita mau launching 300.000 paket obat vitamin dan untuk ada sebagian satu macam obat Covid-19 yang untuk kasus ringan antiviral. Jadi dengan begitu ini kita bagi tiga paket ringan, sedang, dan sesak napas ini akan dibagikan oleh TNI dengan Kesdam laporan. Klau itu OTG positif dilihat ringan atau bagaimana nanti langsung diberikan.

Jadi tidak ada lagi nanti masalah obat jadi isu. Memang ada obat mahal seperti actemra saya pikir proses sekarang sedang didata. Oksigen, RS, tempat tidur, TNI sudah bangun tenda-tenda darurat mereka di Surabaya, di Bandung, di sentra-sentra itu 350 ICU tempat tidur kita kita kedepankan itu semua.

Saya kira RS Haji juga sudah convert 150 ICU dan sudah isi dari kemarin dan kemudian RS Pertamina bangun 170 ICU. Ini gak boleh begitu terus harus bertahan supaya infeksi bisa 30.000 dan turun tingkat kesembuhan juga kita lakukan. Ini menggembirakan tingkat kesembuhan kemarin 34.000 ya dan ini angka besar, memang angka kematian tinggi 700an harus ditekan. Banyak terlambat dilaporkan, penanganan, masalah oksigen macam-macamlah kalau dibereskan akan baik.

Ujungnya adalah disiplin kita semua. Jangan asal bicara saja. Semua yang kita lakukan kami tanya ahli-ahlinya kok ini benar gak pendapat dan lainnya. Ya mungkin sekali-kali ada kurang sana sini terbuka.

Mengenai vaksinasi, targeted karena jumlah vaksin bulan ini 34 juta, 31 juta kita dapat bantuan jadi 45 juta sekian. Pak Budi (Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin) janjikan supaya dari 14 juta tambahan ini bisa 10 juta diberikan pangdam, kapolda dan gubernur biar mereka melihat mana lagi. Kita sepakat akan masuk ke perkampungan-perkampungan rakyat kita yang marjinal sehingga yang lebih dipinggiran sehingga mereka disuntik di sana cepat.

Akan bantu kita tangani kasus ini dan saya yakin kalau kita bisa 45 juta bulan ini dan 45 juta depan atau lebih dan selanjutnya 50 juta-60 juta karena vaksin cukup, saya harap Jakarta dan Bali herd immunity di bulan Agustus dan lainnya di atas 50% pada waktu itu sehingga bisa tahan ini.

Tapi ada satu masalah yang harus diantisipasi kalau benar, ini berkembang di AS varian delta plus. Jadi jangan pikir kita ribut di Indonesia, tidak. AS sekarang alert karena kasus mereka naik. Dan juga di Inggris dan Belanda dan Israel yang mengklaim sudah imun buka masker sekarang dapat serangan. Jadi ingin saya katakan tidak ada satu negarapun di dunia klaim bisa kontrol Covid-19.

Australia disebut-sebut ramai sekarang kewalahan juga di Sydney sudah lockdown kena juga. Apakah masih ada delta plus delta plus segala macam. Kita lihat skenario paling jelek, kita jaga-jaga impor 40.000 ton oksigen untuk 40 hari tambahan. Dengan adanya akselerator oksigen bisa kita prolong sampai bisa 60 hari. Jadi atur ke depan antisipasi kita.

Bantuan dari negara lain saya kira baik hubungan presiden baik dengan Singapura, Amerika Serikat, Jepang, China, Abu Dhabi, saya kira mereka sekarang datang berbondong-bondong bantu kita. AS kita impor konsentrator oksigen juga, Jepang dan Cina dan juga Abu Dhabi.

Saya bicara dengan Menteri Suhail (Menteri Energi dan Industri Uni Emirat Arab Suhail Mohammed Al Mazrouei) bantu oksigen karena masalah kita iso tan. Dunia juga kita tahu cari iso tank, butuh untuk oksigen.

Ini overall mengenai Covid-19 dan kita harus benar-benar kerja sama tangani Covid-19. Tidak bisa pemerintah saja, harus bersatu tangani.



Anda pernah menyampaikan ekspektasi kasus harian Covid-19 di Indonesia akan flattening pekan depan?
Saya sampaikan kalau mobilitas naikkan 20% hampir pasti flattening. Kalau angka ini main-main apalagi minggu depan hari libur, apakah kita bisa, harus jelas. Penjelasan saya jangan diambil sepotong. Dengan data sekarang bisa konsisten bisa begitu dari angka-angka kemarin.

Apakah ada kemungkinan PPKM Darurat Diperpanjang? Siap dengan skenario terburuk?
Saya lapor presiden dan akan monitor. Saya gak bisa jawab sekarang pada anda bahwa kita lusa selesai gak diperpanjang, gak bisa. Jumat lapor presiden apakah PPKM Darurat diperpanjang apa selesai. Saya berangkat pada data yang didapat.

Pekan depan ada long weekend. Apakah pemerintah akan makin memperketat penyekatan?
Saya juga dengan bu menteri sosial (Tri Rismaharini). Beliau briefing saya bagaimana mengatasi masyarakat Jatim gak libur dulu rame-rame. Kita cari exercise yang paling baik karena kadang-kadang rakyat kita diprovokasi juga gitu. Pemerintah terlalu keras, tapi kalau dilonggarkan kayak Belanda perdana menteri minta maaf karena bolehkan buka masker (kasus) melonjak naik di Belanda. Orang siapa yang bisa klaim paling benar, paling hebat gak ada.

Investasi asing terus masuk ke tanah air
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
1 2

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading