Terungkap! Ini Alasan UMKM Indonesia Sulit Ekspor

Entrepreneur - Yuni Astutik, CNBC Indonesia
21 April 2021 16:13
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Acara Temu Stakeholder Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI) Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Acara Temu Stakeholder Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani mengatakan setidaknya ada 5 penyebab Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia dianggap sulit untuk melakukan ekspor.

Padahal menurutnya, UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian nasional, terutama dalam menyediakan dan menyerap tenaga kerja. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini bahkan mengatakan bahwa UMKM harus menjadi perhatian pemerintah, agar produktivitas mereka meningkat. Pemerintah pun selalu mendorong produk-produk UMKM bisa tersebar di kancah internasional.

"Pemerintah berharap UMKM dapat melakukan penetrasi di pasar global. Melalui berbagai upaya, maka UMKM Indonesia diharapkan memiliki kepercayaan diri, pengetahuan dan siap berkompetisi di pasar-pasar global," jelas Sri Mulyani dalam sebuah webinar, Selasa (20/4/2021).

Adapun kesulitan UMKM dalam melakukan ekspor antara lain pertama adalah masalah legalitas. Minimnya pelaku UMKM terhadap pemahaman legalitas, nomor pokok wajib pajak (NPWP), pentingnya nomor induk berusaha, hak atas kekayaan intelektual (HAKI), izin prosedur ekspor-impor.

Pemerintah pun mengakui ini adalah tanggung jawab pemerintah untuk segera menyederhanakan agar UMKM bisa mendapatkan itu semua. "Ini pekerjaan rumah bagi pemerintah, bagaimana untuk menyederhanakan dan UMKM harus memperhatikan legalitas," tuturnya.

Kedua, adalah akses pembiayaan. Sri Mulyani mengatakan banyak UMKM nasional yang masih sulit mengakses pembiayaan kepada lembaga keuangan atau perbankan nasional.

Rendahnya modal dan agunan, serta tingginya suku bunga juga menjadi penyebab UMKM nasional sulit berkembang. Ketiga, adalah pendampingan. Menurut Sri Mulyani, pendampingan UMKM sangat penting dalam meningkatkan tata kelola perusahaan dan meningkatkan daya saing produk.

Keempat adalah masalah produksi. Minimnya standarisasi produk menjadi penghalang UMKM Indonesia menembus pasar global.

"Pada area produksi, minimnya standar produk sesuai standar global menjadi penghalang bagi UMKM untuk bisa menembus pasar global. Terjadi inkonsistensi dan tidak kontinuitas dari produksi dan kualitas dari produknya," tuturnya.

Terakhir adalah terkait pemasaran. Menurut dia, terbatasnya informasi UMKM terhadap peluang pasar menjadi salah satu penyebab produknya sulit menembus pasar global. Selain itu, minimnya infrastruktur logistik juga membuat daya saing produk UMKM nasional rendah.

UMKM dinilai tidak konsisten dalam memperbaharui produk yang dijual di market place. Menurut Sri Mulyani menjadi salah satu faktor. Selain itu, minimnya infrastruktur logistik juga membuat daya saing produk UMKM nasional rendah.

"Indonesia saat ini terus membangun national logistik ekosistem dan investasi di bidang infrastruktur untuk menciptakan konektivitas agar daya saing untuk distribusi dan logistik bisa menurun," pungkasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Dear Pelaku UMKM RI, Ini Trik Menembus Pasar Internasional


(yun/yun)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading