Cerita Mahendra Siregar Soal Diplomasi Ekonomi Hingga Vaksin

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
26 October 2020 06:10
RI Akan Jalin Hubungan Dengan Israel? (CNBC indonesia TV)
Foto: Mahendra Siregar dalam program IMPACT With Peter Gontha (Dokumentasi CNBC indonesia TV)

Investasi datang dari negara-negara besar, seperti AS, China, Jepang. Tapi yang sangat mengherankan investasi juga datang dari negara kecil Singapura dan Hong Kong. Ini investasi orang Singapura atau orang Indonesia yang memiliki kekayaan di Singapura?
Bisa dua-duanya, tapi juga ada kemungkinan ketiga adalah investasi dari negara ketiga, apakah investasi dari Eropa atau AS, Jepang atau negara lain yang memiliki cabang atau kantor pusat regional di Singapura atau Hong Kong, yang merupakan financial and trading hub. Mereka mencatatkan di sana dan keluar dananya dari sana, sehingga kemudian tercatatnya sebagai Singapura based.

Banyak orang Indonesia, pengamat, politisi yang tidak sekubu dengan pemerintahan, sering sekali memberikan komentar-komentar negatif soal perdagangan dan ekonomi Indonesia. Tapi kalau kita lihat PM Jepang bukan datang ke AS, tapi ke Indonesia. Apa mereka sedemikian bodoh? Memang tujuan investasi Jepang ke AS dan Indonesia. Apa pendapat anda?
Saya berpandangan bahwa negara-negara mitra investasi kita memiliki kepentingan jangka panjang yang strategik, tapi juga secara berkala ingin meng-update hubungannya dengan Indonesia karena negara ini begitu dinamis, baik dari potensi investasinya. Apa yang ada sekarang, lima tahun lalu belum ada, dan apa yang akan ada lima tahun mendatang, sekarang mungkin belum ada.

Jadi untuk mereka "ketinggalan" atau tidak up to date mengenai potensi investasi kemajuan di Indonesia dan pertumbuhan ekonominya adalah sebuah resiko yang terlalu besar. Jadi bagi mereka, realistis aja. Indonesia terlalu penting untuk dilewatkan atau tidak menjadi prioritas. Saya rasa, saya sebagai pejabat, Indonesia ya merasa senang menjadi prioritas, dan pantas juga.

Negara-negara tersebut sangat mengevaluasi keadaan ekonomi Indonesia?
Dan dari semua sisi, bukan hanya pemerintahannya. Bisnisnya, rating agency-nya, lalu investor portofolionya, mereka akan diketahui ya kalau menganalisis suatu masalah itu 360 derajat ya, tidak dari satu sisi saja. Jadi kalau bicara analisis resiko, saya rasa salah satu yang paling lengkap adalah Jepang terutama.

Jadi menurut Jepang yang konservatif, Indonesia masih layak untuk melakukan hubungan perdagangan?
Ya, lagi-lagi mereka punya kepentingan strategis yang jelas dan di luar kepentingan ekonomi, mereka juga punya kepentingan untuk berhubungan baik dengan Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN, dan kemudian juga menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan ini.

Sedangkan kalau kaitannya dengan pengamat, juga evaluasi yang berbeda dari dalam negeri, saya rasa mungkin kepentingannya yang berbeda, dan juga mungkin alat analisisnya berbeda.

Jepang berada di posisi kedua negara asal investasi, padahal sebelumnya nomor satu. Sekarang China atau Tiongkok mengambil posisi pertama. Apakah ini salah satu natural cost atau karena satu perkembangan yang memang terjadi karena pergeseran ekonomi atau pergeseran kekuatan sebuah negara, atau apakah itu hasil dari diplomasi?
Saya melihat lebih yang beberapa alasan di awal. Jadi memang dinamika perkembangan pembangunan di RRT dalam beberapa tahun terakhir jauh lebih cepat dibandingkan negara manapun di dunia. Dan dari segi kapasitas untuk investasinya, di dalam negeri, maupun di global, saat ini adalah yang terbesar.

Sehingga perkembangan tadi memang refleksi dari apa yang terjadi dalam perekonomian RRT. Terkait dengan Indonesia, ada beberapa sektor, mulai dari yang berkaitan dengan pertambangan, sumber daya mineral, dan juga terkait dengan infrastruktur dan juga beberapa manufaktur yang, saya rasa dengan pengalaman RRT yang begitu cepat tadi, bisa melihatnya sebagai potensi juga sama besarnya, maupun di re-ekspor dari kawasannya.



Kepentingan-kepentingan lain, seperti di Laut China Selatan: China, AS, Jepang sangat mempengaruhi stabilitas keamanan di daerah sini. Apa yang ada lihat 5-10 tahun ke depan?
Memang trennya dapat diperkirakan perkembangan dan persaingan geopolitik ini mungkin akan meninggi dalam beberapa tahun ke depan ini. Karena pergeseran dari posisi kekuatan tadi menimbulkan reaksi dari pihak-pihak lain.

Pertama dari kondisi ekonomi dan kapasitas suatu negara tersendiri hampir tidak terelakan bahwa RRT akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Saya rasa itu yang tidak terelakan, walaupun tidak 100% pasti. Tentu hal tadi mengundang reaksi yang belum tentu semuanya positif dari negara lain. Saya lihat apa yang terjadi sekarang ini adalah pengejawantahan dari dua kondisi aksi dan reaksi.

Nah, tanpa memperpanjang bagian situ, saya justru ingin menyampaikan bagaimana perspektif Indonesia dalam hal itu. Dalam kawasan kita ASEAN, dan juga di dalamnya termasuk negara-negara claimed state dari wilayah di LCS, merupakan upaya bagi kita untuk tidak menjadikan isu yang menjadi potensi konflik yang real.

Ini yang kemudian oleh ASEAN dan RRT membahas dan kemudian diharapkan disetujui code of conduct.

ASEAN masih aktif? Soalnya saya lihat sekarang seperti jalan sendiri-sendiri?
Masih aktif. Memang banyak yang berpandangan karena tidak ada lagi relatif pertikaian di antara negara-negara ASEAN, seakan-akan visi dan tujuan ASEAN itu sudah selesai. Tidak seperti itu karena sekarang ASEAN malah victim of its own success. Ekspektasi kepada ASEAN malah jadi lebih besar pada ASEAN itu sendiri.

Yang terakhir adalah terminologi ASEAN outlook on the Indo-Pacific. Jadi nilai-nilai yang selama ini kita terapkan di ASEAN untuk inklusif mempromosikan stabilitas dan pertumbuhan kesejahteraan, lalu menjaga stabilitas keamanan dan tidak memberikan peluang untuk negara-negara yang ingin melihat persaingan yang tidak sehat untuk berkembang.

Jadi nilai-nilai yang tadinya hanya berupa nilai-nilai ASEAN, kemudian diperluas menjadi negara-negara dialogue ASEAN, jumlahnya juga makin besar. Sekarang kita mau terapkan di seluruh kawasan Indo-Pasifik, yang mencakup 50 negara. Jadi The ASEAN values sekarang sudah memiliki cakupan lebih luas.

Sekarang saya lihat banyak diplomasi timteng, ASEAN kayaknya sekarang terlupakan, apakah kesan yang salah?
Ada kemungkinan kalau hal tadi dilihat dari perspektif news value-nya, karena kalau berita tentang ASEAN tidak begitu seksi. Kalau semuanya lancar dan jalannya mulus, mungkin news valuenya kurang. Jumlah negara maju dan berkembang, yang mendaftarkan diri untuk menjadi mitra dialog ASEAN itu ngantrinya panjang benar. Kalau ASEAN tidak relevan dan penting, atau tidak semakin penting, kok repot banget.

Tapi tidak ada jalan Jokowi di Kamboja, adanya di UAE. Hubungan kita dengan Timteng terlihat lebih berkembang daripada dengan ASEAN. Ini fokus perubahan Indonesia terhadap Timteng tersebut. Selain itu Jepang mau memindahkan industri mereka dari Tiongkok ke Indonesia?

Ini satu berita yang baik. Karena ada isu pengalaman selama pandemi ini ada kesulitan rantai pasok dunia yang terlalu berlebihan tergantung pada 1 atau 2 negara tertentu menjadi sensitif untuk keberlanjutannya dan resikonya.

Politik Indonesia bebas aktif, masih?
Politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif masih tetap relevan. Makin relevan dibuktikan mereka (negara lain) yang datang dan membutuhkan Indonesia karena justru Indonesia menjalankan politik luar negeri yang seperti itu. Dan saya tidak mau mengatakan terlalu berlebihan, dan mungkin menjadi unik dan sangat diperlukan justru dalam konteks geopolitik yang semakin tajam.

(miq/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular