Tips Memenangkan Persaingan Global dari Bos CT Corp

Roy Franedya, CNBC Indonesia
30 November 2018 15:35
Tips Memenangkan Persaingan Global dari Bos CT Corp
Foto: Chairman CT Corp Chairul Tanjung di acara Innocreativation 2018
Yogyakarta, CNBC Indonesia - Chairman Trans Corporation (Corp) Chairul Tanjung menegaskan bahwa teknologi dan inovasi menjadi cara mudah dan pasti untuk memenangkan persaingan global saat ini.

"Melalui era disrupsi saat ini, para pemuda sebagai kaum milenial, mampu memenangkan persaingan global," ujar dia saat memberikan sambutan pada acara Executive Lecture Series bertajuk 'Kepemimpinan Inovasi di Era Disrupsi, di Hotel UC Universitas Gadjah Mada (UGM), di Yogyakarta, Jumat (30/11/2018).

Ia menjelaskan, persaingan ketat saat ini harus diisi dengan kreatifitas dan tekad kuat untuk memenangkan persaingan yang ada. Sebab pemenang pasti memiliki perbedaan dibanding yang bukan pemenang. Artinya, menjadi pemenang berarti berani menghadapi risiko, kesulitan bahkan kebangkrutan yang mungkin terjadi.

Ia mengatakan, era disrupsi kini sudah masuk ke berbagai level kehidupan masyarakat. Dengan perubahan yang terjadi, uang yang diperlukan untuk mengungkit ekonomi lebih kecil sementara power yang dihasilkan jauh lebih besar dari sebelumnya. Hal itu disebabkan oleh cepatnya perubahan yang terjadi dalam persaingan saat ini.

Karena itu, disrupsi saat ini jauh luar biasa dibanding dengan disrupsi yang terjadi sebelumnya pada revolusi industri 1.0 hingga revolusi 3.0.

"Artinya, terjadi sebuah percepatan yang luar biasa dalam era disrupsi saat ini. BMW menghasilkan market cap seperti saat ini membutuhkan waktu sekitar 60 tahun. Disisi lain, UBER hanya membutuhkan 1/10 waktu dari waktu BMW untuk menghasilkan market cap yang sama seperti BMW saat ini. Padahal UBER tidak menghasilkan mobil satu pun," terang Pemilik TransTV ini.

Bekerja Keras

Selain itu, tambah dia, untuk menjadi pemenang, harus berani bekerja keras. Tidak perlu malu jika tidak atau belum bisa bersenang-senang saat ini, namun Anda semangat bekerja. Lebih baik Anda malu kalau bisa bersenang-senang tanpa bisa bekerja keras. Dan para pemenang pasti akan memilih untuk bisa bekerja keras meski tak bisa bersenang-senang.

"Anak muda kita itu bisa jadi pemenang di dalam era persaingan yang berubah ini. Kan persaingan makin lama makin ketat, kita berharap anak-anak muda kita bisa jadi pemenang. Dan pemenang itu cuma satu,"' harap dia.

Karena itu, terang dia, setiap individu harus berani berubah mengikuti perkembangan jamannya. Sebab jika tidak mau berubah, maka individu atau suatu perusahaan akan terlindas jamannya.

"Jadi setiap usaha yang tidak memperbarui diri, dan siapa yang tidak mau berubah mengikuti jamannya, sehebat apapun dia, pasti dia akan dimakan jamannya,"' kata Chairul Tanjung lagi.

Ia melanjutkan, bahwa raksasa bisnis saat ini pun mengalami perubahan. Jika sebelumnya, aset paling berharga dari perusahaan adalah tanah dan bangunan. Namun kini, aset paling berharga bagi individu adalah data.

"Karena itu, bagi yang tidak memiliki data maka dia menjadi individu yang dianggap tidak mengikuti perkembangan jaman, sehingga tidak memiliki the most valuable asset," tutur dia.

Selain itu, kekuatan generasi jaman ini adalah mempunyai relasi yang sangat kuat dan luas, sehingga mampu menjangkau dunia dengan waktu relatif singkat. Sebab kehidupan generasi ini sangat terhubung dengan teknologi.

"Intinya, teknologi mampu meminimalisasi setiap tantangan yang ada. Karena itu, generasi milenial yang kreatif akan mampu mengoptimalkan perannya dalam pembangunan melalui inovasi dan kepemimpinan melalui era disrupsi saat ini. Ini suatu keniscayaan," jelas Chairul Tanjung.

Nah untuk dunia pendidikan pun haruslah mau berubah dan bertransformasi diri. Dari knowledge university ke research university, lalu yang terakhir dari research university ke enterpreneurial university. Untuk menghadapi era disrupsi, transformasi semacam itu harus dilakukan oleh dunia pendidikan tinggi."



Secara terpisah, Ketua Program Studi Magister Doktor Studi Kebijakan (MDSK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Muhadjir Darwin mengatakan, bahwa program MDSK telah berkembang sebagai bagian dari graduate school di UGM yang fokus pada isu lintas displin. Yaitu kepemimpinan dan inovasi kebijakan, yang kajiannya melampaui batas-batas ilmu mono-disiplin. 

Selain itu, jelasnya lagi, program executive forum yang dikembangkan oleh prodi MDSK itu berencana akan menghadirkan secara serial para pemimpin Indonesia dan dunia dalam 3 sektor pemerintahan, yaitu negara, dunia bisnis dan masyarakat sipil. 

"Hari ini kita menampilkan tokoh dari dunia bisnis karena alasan praktis, yaitu pilpres. Di UGM pernah terjadi heboh karena menghadirkan politisi partai, meskipun tidak berbicara politik, dan menolak hadirnya politisi, meskipun karena alasan prosedur, bukan alasan politik," terang Muhadjir Darwin. 

Tapi hari ini, lanjut dia, tokoh yang dihadirkan sebenarnya lebih lengkap, karena selain merupakan salah satu orang terkaya dan pemimpin di dunia bisnis, beliau punya rekam jejak sebagai pemimpin di dunia publik, yaitu Menko Perekonomian, di era pemerintahan SBY. 

"Sekarang beliau netral, tidak mau masuk di hiruk pikuk politik menjelang pilpres ini, karenanya tidak akan terjadi heboh jika hadir di tengah-tengah kita sekarang. Eksekutif forum ini mengambil tema yang steril dari nuansa politik tetapi seksi jika dilihat dari kepentingan pengembangan ilmu dan kemajuan bangsa, yaitu "Kepemimpinan dan Inovasi di Era Disrupsi," sementara tema khususnya, yaitu "Dari Anak Singkong ke Pemimpin Inovatif" pasti sangat inspiratif bagi generasi milenial yang ingin meraih mimpi mereka menjadi pemimpin inovatif di era milenial yang disruptif ini," tandas Guru Besar FISIPOL UGM ini.

Perubahan Dunia Pendidikan

Muhadjir menambahkan, saat ini Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) UGM terus melakukan pembaruan diri menuju arah lebih baik. Kehadiran PSKK sebagai pusat penelitian yang maju ikut memberi warna terhadap perubahan universitas dari knowledge university ke research university. 

"Kemudian perubahan nama prodi yang melekat di PSKK dari nama lama "Studi Kebijakan" menjadi nama baru "Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan" adalah cermin dari pergeseran yang sedang terjadi di UGM dari research university ke entepreneurial university," tutup Prof. Muhadjir.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular