
Kebiasaan Ini Menentukan Anda akan Kaya atau Jatuh Miskin
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
26 September 2018 14:45

Jakarta, CNBC Indonesia- Menurut studi Universitas Columbia yang ditulis Renee Goodwin, perokok yang merokok lebih dari 7 kali sehari lebih memungkinkan untuk jadi pengguna ganja ketimbang yang lain.
Mengapa? Inilah yang disebut efek transfer, yakni fenomena dimana bermula dari kebiasaan-kebiasaan kecil dan rutin akan memicu keinginan untuk melakukan yang lebih. Bisa yang sifatnya lebih memperbaiki atau membangun, atau bahkan memperparah dari kondisi saat ini.
Inilah yang juga dinyatakan oleh para peneliti di Indiana University. Dilansir dari CNBC Make It, Rabu (26/9/2018), berikut ulasannya:
Apa pemicu di balik efek transfer? Yakni, jenis kebiasaan unik yang disebut 'kebiasaan keystone'atau kebiasaan kunci.
Kebiasaan keystone adalah perilaku yang bertindak seperti katalis, melahirkan kebiasaan terkait lainnya. Merokok, lalu memakai ganja adalah salah satu contohnya.
Para peneliti Indiana menemukan bahwa mereka yang berolahraga aerobik, berdasarkan efek transfer, pasti akan memiliki kebiasaan makan makanan sehat. Ini memiliki efek meningkatkan kesehatan dan melengkapi olahraga yang mereka lakoni.
Lantas bagaimana dengan kebiasaan yang bikin miskin? Nah, kebiasaan yang bikin miskin itu seperti duduk di sofa dan menonton TV. Ini bisa menjadi hal yang buruk. Bagaimana tidak, hal itu dapat membawa Anda ke kebiasaan buruk lainnya seperti mengonsumsi makanan junk food.
Kebiasaan yang bikin miskin lainnya adalah pengeluaran lebih tinggi ketimbang penghasilan. Ini akan memicu ke kebiasaan buruk lain seperti; menggunakan kartu kredit, meminjam uang dari bank, keluarga, atau teman.
Sementara, untuk kebiasaan yang bikin kaya adalah kebiasaan menyimpan 10 persen atau lebih dari penghasilannya dan ini mengarah pada kebiasaan untuk jadi kaya, seperti menggunakan kupon, membeli pakaian Anda di toko dengan diskon, investasi yang bijaksana, penganggaran, dan sebagainya.
Stress yang terkait dengan perjuangan untuk membayar tagihan Anda juga dapat menyebabkan kebiasaan buruk lainnya seperti makan makanan yang tidak sehat, minum alkohol, atau mengonsumsi obat-obatan untuk meredakan stres.
Kebiasaan 'kaya' untuk mengejar mimpi dapat mengarah pada kebiasaan kaya lainnya seperti membaca buku-buku perbaikan diri, menempa keterampilan baru, mencari mentor dan sebagainya.
Sebaliknya, kebiasaan buruk untuk tetap dalam pekerjaan yang Anda benci untuk tujuan keamanan dapat menyebabkan stres kronis dan menyebabkan Anda melakukan kebiasaan buruk lain yang dimaksudkan untuk meredakan stress, seperti minum atau makan junk food.
Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk membentuk kebiasaan yang baik. Kebiasaan yang baik mengarah pada kebiasaan yang lebih baik. Itulah mengapa sangat penting untuk menghilangkan kebiasaan buruk karena dapat menyebabkan kebiasaan yang lebih buruk.
Kebiasaan adalah sistem transportasi Anda dalam kehidupan. Jika tujuan yang Anda inginkan adalah hidup yang sehat, bahagia, dan sukses, kebiasaan sehari-hari yang baik akan mendorong Anda ke tujuan itu.
Buka mata Anda terhadap kebiasaan Anda, karena kebiasaan yang salah bisa mendorong Anda ke tujuan yang tidak Anda sukai.
(gus) Next Article Modal Rp 2,9 Juta Jadi Rp 14 M, Pria Ini Tajir Lewat Celana!
Mengapa? Inilah yang disebut efek transfer, yakni fenomena dimana bermula dari kebiasaan-kebiasaan kecil dan rutin akan memicu keinginan untuk melakukan yang lebih. Bisa yang sifatnya lebih memperbaiki atau membangun, atau bahkan memperparah dari kondisi saat ini.
Apa pemicu di balik efek transfer? Yakni, jenis kebiasaan unik yang disebut 'kebiasaan keystone'atau kebiasaan kunci.
Kebiasaan keystone adalah perilaku yang bertindak seperti katalis, melahirkan kebiasaan terkait lainnya. Merokok, lalu memakai ganja adalah salah satu contohnya.
Para peneliti Indiana menemukan bahwa mereka yang berolahraga aerobik, berdasarkan efek transfer, pasti akan memiliki kebiasaan makan makanan sehat. Ini memiliki efek meningkatkan kesehatan dan melengkapi olahraga yang mereka lakoni.
Lantas bagaimana dengan kebiasaan yang bikin miskin? Nah, kebiasaan yang bikin miskin itu seperti duduk di sofa dan menonton TV. Ini bisa menjadi hal yang buruk. Bagaimana tidak, hal itu dapat membawa Anda ke kebiasaan buruk lainnya seperti mengonsumsi makanan junk food.
Kebiasaan yang bikin miskin lainnya adalah pengeluaran lebih tinggi ketimbang penghasilan. Ini akan memicu ke kebiasaan buruk lain seperti; menggunakan kartu kredit, meminjam uang dari bank, keluarga, atau teman.
Sementara, untuk kebiasaan yang bikin kaya adalah kebiasaan menyimpan 10 persen atau lebih dari penghasilannya dan ini mengarah pada kebiasaan untuk jadi kaya, seperti menggunakan kupon, membeli pakaian Anda di toko dengan diskon, investasi yang bijaksana, penganggaran, dan sebagainya.
Stress yang terkait dengan perjuangan untuk membayar tagihan Anda juga dapat menyebabkan kebiasaan buruk lainnya seperti makan makanan yang tidak sehat, minum alkohol, atau mengonsumsi obat-obatan untuk meredakan stres.
Kebiasaan 'kaya' untuk mengejar mimpi dapat mengarah pada kebiasaan kaya lainnya seperti membaca buku-buku perbaikan diri, menempa keterampilan baru, mencari mentor dan sebagainya.
Sebaliknya, kebiasaan buruk untuk tetap dalam pekerjaan yang Anda benci untuk tujuan keamanan dapat menyebabkan stres kronis dan menyebabkan Anda melakukan kebiasaan buruk lain yang dimaksudkan untuk meredakan stress, seperti minum atau makan junk food.
Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk membentuk kebiasaan yang baik. Kebiasaan yang baik mengarah pada kebiasaan yang lebih baik. Itulah mengapa sangat penting untuk menghilangkan kebiasaan buruk karena dapat menyebabkan kebiasaan yang lebih buruk.
Kebiasaan adalah sistem transportasi Anda dalam kehidupan. Jika tujuan yang Anda inginkan adalah hidup yang sehat, bahagia, dan sukses, kebiasaan sehari-hari yang baik akan mendorong Anda ke tujuan itu.
Buka mata Anda terhadap kebiasaan Anda, karena kebiasaan yang salah bisa mendorong Anda ke tujuan yang tidak Anda sukai.
(gus) Next Article Modal Rp 2,9 Juta Jadi Rp 14 M, Pria Ini Tajir Lewat Celana!
Most Popular