Sembelit Sang Ibu Buat Keluarga Ini Kaya Raya
12 January 2018 18:59

Jakarta, CNBC Indonesia- Sebuah bangku kaki plastik sederhana berwarna putih yang biasa ditaruh di bawah toilet duduk telah mengubah nasib satu keluarga di Utah menjadi miliuner.
“Sekarang semua orang itu seakan-akan bilang, Kenapa ide itu tidak pernah terpikirkan?" kata Bobby Edwards, penggagas dan CEO Squatty Potty seperti dikutip oleh CNBC Make It, Jumat (12/1/2018).
Semuanya bermula ketika ibu Bobby mengalami masalah setiap ke toilet. “Seumur hidup saya menderita sembelit,” Judy Edwards, ibu Bobby, mengaku dengan enggan. Usia yang bertambah hanya memperparah masalah. Sampai beberapa tahun yang lalu, seorang tenaga medis profesional menyarankan Judy menggunakan bangku untuk menopang kakinya saat duduk di toilet.
Dia mencoba dan ternyata berhasil. Namun, bangku kaki tersebut tidak sempurna, sehingga Bobby melihatnya sebagai peluang bisnis. “Kami tidak bisa menemukan satupun di pasaran yang sesuai untuk penyelesaian masalah ini. Maka, kami pun membuatnya sendiri.”
Mereka akhirnya membuat bangku pertama yang terbuat dari kayu dan menamakannya Squatty Potty, merujuk pada nama toilet traditional China yang berbentuk lubang di atas tanah. Beberapa nama yang juga dipertimbangkan saat itu adalah “The Health Step”, “The S—Shelf” dan “The Stool Stool”.
Bobby mengatakan berjongkok adalah posisi yang seharusnya dilakukan manusia ketika buang air. Keluarga itu pun mulai memberikan bangku kaki ke teman-teman mereka, yang menganggapnya sebagai hadiah gurauan, sampai mereka mulai menggunakannya. “Saya merasakan hasilnya dan melihat efek yang sama di orang lain. Saya berpikir, ‘Pasti ada sesuatu di balik ini semua,’” kata Bobby.
Kemudian Bobby, saudara laki-laki dan orangtuanya pun menggunakan modal sejumlah $35.000 (Rp 467,000) untuk membuat sebuah website dan memulai produksi bangku. Judi memutuskan bangku tersebut harus terbuat dari plastik agar harganya bisa terjangkau. Lalu, mereka pun melakukan pesanan besar pertama mereka. “Pesanan pertama itu sekitar 2,000 Squatty Potty yang datang dari China dengan kontainer besar yang penuh,” kata Bobby. “Saya pun kaget, ‘Apa? Kita tidak betul-betul menjual ini, kan? Sekarang justru kami menjual banyak bangku dalam sehari.”
(gus/gus)
“Sekarang semua orang itu seakan-akan bilang, Kenapa ide itu tidak pernah terpikirkan?" kata Bobby Edwards, penggagas dan CEO Squatty Potty seperti dikutip oleh CNBC Make It, Jumat (12/1/2018).
Semuanya bermula ketika ibu Bobby mengalami masalah setiap ke toilet. “Seumur hidup saya menderita sembelit,” Judy Edwards, ibu Bobby, mengaku dengan enggan. Usia yang bertambah hanya memperparah masalah. Sampai beberapa tahun yang lalu, seorang tenaga medis profesional menyarankan Judy menggunakan bangku untuk menopang kakinya saat duduk di toilet.
Dia mencoba dan ternyata berhasil. Namun, bangku kaki tersebut tidak sempurna, sehingga Bobby melihatnya sebagai peluang bisnis. “Kami tidak bisa menemukan satupun di pasaran yang sesuai untuk penyelesaian masalah ini. Maka, kami pun membuatnya sendiri.”
Mereka akhirnya membuat bangku pertama yang terbuat dari kayu dan menamakannya Squatty Potty, merujuk pada nama toilet traditional China yang berbentuk lubang di atas tanah. Beberapa nama yang juga dipertimbangkan saat itu adalah “The Health Step”, “The S—Shelf” dan “The Stool Stool”.
Bobby mengatakan berjongkok adalah posisi yang seharusnya dilakukan manusia ketika buang air. Keluarga itu pun mulai memberikan bangku kaki ke teman-teman mereka, yang menganggapnya sebagai hadiah gurauan, sampai mereka mulai menggunakannya. “Saya merasakan hasilnya dan melihat efek yang sama di orang lain. Saya berpikir, ‘Pasti ada sesuatu di balik ini semua,’” kata Bobby.
Kemudian Bobby, saudara laki-laki dan orangtuanya pun menggunakan modal sejumlah $35.000 (Rp 467,000) untuk membuat sebuah website dan memulai produksi bangku. Judi memutuskan bangku tersebut harus terbuat dari plastik agar harganya bisa terjangkau. Lalu, mereka pun melakukan pesanan besar pertama mereka. “Pesanan pertama itu sekitar 2,000 Squatty Potty yang datang dari China dengan kontainer besar yang penuh,” kata Bobby. “Saya pun kaget, ‘Apa? Kita tidak betul-betul menjual ini, kan? Sekarang justru kami menjual banyak bangku dalam sehari.”
Artikel Selanjutnya
Pria 27 Tahun Ini Raup Rp 13,5 M Lewat Bisnis Legal Ganja
(gus/gus)