Sudah Sah, TikTok Dijual ke Orang Dekat Donald Trump

Redaksi,  CNBC Indonesia
19 December 2025 13:35
Presiden AS Donald Trump menyampaikan sambutan tentang infrastruktur AI, di samping salah satu pendiri Oracle Larry Ellison, CEO SoftBank Masayoshi Son, dan CEO OpenAI Sam Altman di ruang Roosevelt di Gedung Putih di Washington, AS, 21 Januari 2025. (REUTERS/Carlos Barria)
Foto: Presiden AS Donald Trump menyampaikan sambutan tentang infrastruktur AI, di samping salah satu pendiri Oracle Larry Ellison, CEO SoftBank Masayoshi Son, dan CEO OpenAI Sam Altman di ruang Roosevelt di Gedung Putih di Washington, AS, 21 Januari 2025.(REUTERS/Carlos Barria)

Jakarta, CNBC Indonesia - ByteDance, perusahaan China pemilik TikTok, menandatangani kesepakatan untuk mendirikan perusahaan baru yang bakal menjadi pemilik baru TikTok di Amerika Serikat. Perusahaan tersebut didirikan bersama Oracle, raksasa cloud milik orang dekat Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Pada September, Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance menyatakan bahwa valuasi perusahaan pengendali TikTok di Amerika Serikat tersebut mencapai US$ 14 miliar. ByteDance bakal menguasai 19,9 persen saham TikTok di AS, sisanya dimiliki oleh investor baru.

Selain Oracle milik Larry Ellison, investor yang terlibat dalam pendirian perusahaan adalah perusahaan investasi Silver Lake dan kendaraan investasi Arab Saudi yang bernama MGX.

Penandatangan kesepakatan ini bakal menjadi akhir dari ketidakpastian soal TikTok di pasar AS. Aplikasi video pendek yang digunakan oleh lebih dari 170 juta pengguna di AS itu terancam diblokir sejak 2020. Pemerintah AS mengharuskan ByteDance menjual TikTok ke pemilik AS atau diblokir.

Namun, Trump berulang kali memperpanjang tenggat waktu pemblokiran TikTok hingga akhirnya muncul kesepakatan antara ByteDance dengan beberapa pemodal AS dan global.

CEO TikTok Shou Zi Chew menyatakan bahwa perusahaan patungan akan beroperasi sebagai entitas independen yang berwenang atas pelindungan data, keamanan algoritma, moderasi konten, dan pemantauan software di AS.

Adapun, entitas TikTok global akan mengelola interoperabilitas produk, sebagian aktivitas komersial termasuk ecommerce, iklan, dan pemasaran secara terpisah dari entitas perusahaan patungan.

Satu hal yang belum jelas adalah kepemilikan atas algoritma TikTok. Rush Doshi, mantan pejabat di era Presiden AS Joe Biden, menyatakan bahwa belum ada kejelasan apakah algoritma akan ditransfer atau tetap dimiliki dan dikendalikan oleh Beijing.

(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS "Jinakkan" Raksasa China, Trump di Ambang Kemenangan Besar


Most Popular
Features