MARKET DATA

Ramai-ramai Serbu Israel, Mesin Uangnya Meledak

Redaksi,  CNBC Indonesia
16 December 2025 21:00
Bendera nasional Israel terbakar saat para pengunjuk rasa berdemonstrasi menentang Israel menyusul terbunuhnya pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah dalam serangan udara Israel di Beirut, dekat Konsulat Israel di Istanbul, Turki, 29 September 2024. (REUTERS/Umit Bektas)
Foto: Bendera nasional Israel terbakar saat para pengunjuk rasa berdemonstrasi menentang Israel menyusul terbunuhnya pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah dalam serangan udara Israel di Beirut, dekat Konsulat Israel di Istanbul, Turki, 29 September 2024. (REUTERS/Umit Bektas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah aksi genosida besar-besaran ke Palestina, ternyata industri teknologi Israel masih tumbuh subur. Bahkan, investasi dan kesepakatan mengalir deras ke industri teknologi Israel sepanjang 2025.

Salah satu yang terbesar adalah akuisisi dan IPO yang dipimpin oleh Alphabet (Google) senilai US$32 miliar (Rp533 triliun) untuk membeli perusahaan keamanan siber Israel Wiz, menurut PwC Israel pada Senin (15/12) waktu setempat.

Firma konsultan tersebut mengatakan dalam sebuah laporan bahwa kesepakatan dengan industri teknologi Israel lompat 340% ke hampir US$59 miliar (Rp986 triliun), dibandingkan US$13,4 miliar pada 2024, dikutip dari Reuters, Selasa (16/12/2025).

Ada tujuh IPO yang valuasinya secara total mencapai US$14,6 miliar, naik dari US$781 juta dari total enam IPO yang terdaftar di 2024. Hal ini mendemonstrasikan permintaan investor yang kuat, meski Israel sudah dua tahun terlibat perang.

PwC mencatat penurunan kesepakatan berskala medium antara US$100-500 juta, tetapi lebih banyak kesepakatan berskala kecil dan besar.

Ada enam akuisisi di atas US$1 miliar pada tahun ini, termasuk firma fintech Next Insurance, Melio, Navan, dan eToro.

Mitra dan kepala audit di PwC Israel Yaron Weizenbluth mengatakan, meski banyak pengusaha teknologi yang memindahkan operasi di luar negeri, masih banyak perusahaan yang bergantung pada talenta terbaik di Israel.

"Pasar Israel menunjukkan kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dengan ketimbangan di masa lalu, potensi untuk menciptakan nilai yang tinggi," kata dia.

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kehabisan Tempat Simpan Data, Pemilik WhatsApp Bayar Google Rp 163 T


Most Popular
Features