MARKET DATA

Trump Menyerah, China Siap Borong Chip Amerika

Redaksi,  CNBC Indonesia
11 December 2025 20:45
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat mengadakan pertemuan bilateral di Bandara Internasional Gimhae, di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), di Busan, Korea Selatan, 30 Oktober 2025. REUTERS/Evelyn Hockstein
Foto: REUTERS/Evelyn Hockstein

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden AS Donald Trump akhirnya menyerah dan berubah pikiran terkait kebijakan pembatasan ekspor chip AI canggih ke China. Pada pekan ini, Trump mengumumkan pencabutan larangan ekspor chip H200 buatan Nvidia ke China.

Sebagai informasi, chip H200 merupakan chip tercanggih kedua buatan Nvidia setelah Blackwell. Sebelum pembatasan ekspor dicabut, hanya chip H20 yang jauh lebih tertinggal yang boleh dijual Nvidia ke China.

Namun, Trump memberikan syarat pungutan 25% dari penjualan chip H200 Nvidia ke China. Terlepas dari itu, pengumuman terbaru Trump menunjukkan sikapnya yang mulai melunak ke Beijing.

Di sisi lain, Beijing sempat mewanti-wanti perusahaan teknologi China agar tidak menggunakan chip buatan asing dan memilh chip lokal, misalnya buatan Huawei. Masalahnya, belum ada chip buatan China yang setara dengan kecanggihan H200 Nvidia.

Terbaru, Reuters melaporkan bawah raksasa teknologi China, ByteDance dan Alibaba, sudah menanyakan ke Nvidia terkait rencana pembelian chip H200, setelah Trump membuka aksesnya, menurut empat sumber yang mengetahui hal ini.

Perusahaan-perusahaan China dilaporkan bersemangat untuk memesan chip canggih Nvidia dalam jumlah besar jika diberi lampu hijau oleh Beijing, menurut dua sumber, dikutip dari Reuters, Kamis (11/12/2025).

Kendati demikian, salah satu sumber mengatakan para raksasa teknologi masih memiliki kekhawatiran soal suplai dan meminta kejelasan dari Nvidia.

Pemerintah China belum memberikan jawaban yang jelas terkait pengumuman Trump yang membuka akses ke chip H200. Dalam beberapa bulan terakhir, China melarang data center yang dibekingi pemerintah untuk menggunakan chip buatan Nvidia.

The Information melaporkan pada Rabu (10/12) waktu setempat bahwa regulator China telah mengumpulkan perwakilan raksasa teknologi seperti Alibaba, ByteDance, dan Tencent Holding. Para perwakilan ditanya tentang penilaian mereka terkait H200.

Regulator mengatakan kepada para raksasa teknologi China bahwa mereka akan dikabarkan terkait keputusan Beijing dalam waktu dekat, menurut laporan The Information berdasarkan beberapa sumber dalam.

Saat ini, produksi H200 dalam jumlah terbatas sedang digencarkan, menurut dua sumber yang familiar dengan rantai pasok Nvidia. Saat ini, Nvidia memang tengah berfokus untuk memproduksi chip Blackwell yang lebih canggih dan lini Rubin yang akan diluncurkan di masa mendatang.

Perusahaan-perusahaan China ingin memanfaatkan chip H200 untuk melatih model AI. Saat ini, belum ada chip domestik yang menyamai kecanggihan H200, menurut beberapa sumber.

Universitas-universitas elit China, perusahaan pusat data, dan entitas yang berafiliasi dengan militer China juga berupaya memperoleh chip H200 melalui jalur pasar gelap, menurut tinjauan Reuters terhadap lebih dari 100 tender dan makalah akademis.

"Pelatihan model AI terkemuka China masih bergantung pada kartu Nvidia," kata Zhang Yuchun, seorang manajer umum di unit solusi dan ekosistem penyedia layanan cloud China, SuperCloud.

"Saya memperkirakan perusahaan teknologi terkemuka China akan banyak membeli meskipun secara diam-diam," tambahnya.

Ditanya tentang H200, Kementerian Luar Negeri China hanya mengatakan bahwa negara tersebut menghargai kerja sama dengan AS.

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Melunak, Giliran China Balas Dendam ke Amerika


Most Popular
Features