MARKET DATA

Turis ke Amerika Wajib Tunjukkan Aktivitas Sosmed selama 5 Tahun

Tim Redaksi,  CNBC Indonesia
11 December 2025 14:55
Guest gaze out at Manhattan during the opening celebration of the Statue of Liberty Museum on Liberty Island in New York, U.S., May 15, 2019. REUTERS/Demetrius Freeman
Foto: Perayaan Pembukaan Museum Liberty (REUTERS/Demetrius Freeman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mewajibkan wisatawan yang berkunjung ke Negeri Paman Sam untuk mengungkapkan aktivitas media sosial mereka selama lima tahun terakhir.

Aturan baru ini akan berlaku untuk 42 negara yang warganya saat ini diizinkan masuk ke AS tanpa visa, termasuk sekutu lama AS, yaitu Inggris, Prancis, Australia, Jerman, dan Jepang.

Mengutip laporan The Guardian, dalam pemberitahuan yang diterbitkan pada Selasa, Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) mengatakan bahwa mereka juga akan meminta nomor telepon yang digunakan oleh pengunjung selama periode yang sama, dan alamat email yang digunakan dalam 10 tahun terakhir, serta biometrik wajah, sidik jari, DNA, dan iris. Mereka juga akan meminta nama, alamat, tanggal lahir, dan tempat lahir anggota keluarga, termasuk anak-anak.

CBP mengatakan perubahan baru pada aplikasi Sistem Elektronik untuk Otorisasi Perjalanan (ESTA) diperlukan untuk mematuhi perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh Donald Trump pada hari pertama masa jabatannya yang baru. Dalam perintah tersebut, presiden AS menyerukan pembatasan untuk memastikan orang asing yang masuk ke AS "tidak memiliki sikap bermusuhan terhadap warga negara, budaya, pemerintah, lembaga, atau prinsip-prinsip pendiriannya".

Rencana tersebut diprediksi akan menghambat turis yang akan datang ke AS untuk menonton Piala Dunia, yang akan diselenggarakan oleh AS, Kanada, dan Meksiko tahun depan. FIFA mengatakan pihaknya memperkirakan akan menarik 5 juta penggemar ke stadion, dan jutaan pengunjung lainnya ke AS, Kanada, dan Meksiko.

Pariwisata ke AS telah menurun drastis pada masa jabatan kedua Trump, karena presiden telah mendorong penindakan keras terhadap imigran.

Otoritas pariwisata California memperkirakan penurunan 9% kunjungan asing ke negara bagian tersebut tahun ini, sementara Hollywood Boulevard di Los Angeles melaporkan penurunan 50% jumlah pejalan kaki selama musim panas. Las Vegas juga sangat terpukul oleh penurunan kunjungan, yang diperburuk oleh meningkatnya aplikasi perjudian seluler.

AS telah mulai menekan pariwisata asing dengan cara lain. Mereka mengenakan biaya tambahan US$100 per pengunjung asing per hari untuk mengunjungi taman nasional, seperti Grand Canyon dan Yosemite, di atas biaya masuk reguler. Taman nasional juga tidak akan lagi memberikan tiket masuk gratis pada Hari Martin Luther King Jr. - tetapi akses masuk gratis bagi penduduk AS untuk berkunjung pada hari ulang tahun Trump.

(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Liburan ke Eropa Makin Gampang! 6 Negara Ini Bebas Visa untuk WNI


Most Popular
Features