MARKET DATA

BMKG Deteksi Potensi Hujan Lebat di Wilayah Sumatra

Novina Putri Bestari,  CNBC Indonesia
01 December 2025 08:45
Banjir bandang menerjang Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Indonesia, Sabtu (29/11/2025). (REUTERS/Arif Nasution)
Foto: Banjir bandang menerjang Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Indonesia, Sabtu (29/11/2025). (REUTERS/Arif Nasution)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan eks Siklon Tropis Senyar terus melemah. Namun masih ada dampak tidak langsung seperti hujan intensitas sedang hingga lebat serta gelombang laut tinggi.

Sebagai informasi Ex-Siklon Tropis Senyar adalah fase usai siklon tropis dari Siklon Tropis Senyar. Sistem ini telah mengalami penurunan intensitas dan punah.

Pada data 30 November 2025 pukul 07:00 WIB, sistem ex-Siklon Tropis Senyar berada di wilayah Laut China Selatan bagian timur semenanjung Malaysia. Kecepatannya tercatat mencapai 46 km/jam dengan tekanan udara minimum 1006 hPa.

BMKG memprediksi pada pukul 01:00 WIB hari Minggu kemarin, bibit siklon tidak menunjukkan indikasi adanya peningkat intensitas. Termasuk tidak berkembang untuk menjadi siklon tropis.

Namun Ex-TC Senyar masih menyimpan dampak tidak langsung setidaknya hingga Senin hari ini 1 Desember 2025 pukul 07:00 WIB. Salah satunya adalah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Kepulauan Riau.

Dampak lainnya adalah gelombang laut tinggi, sekitar 1,25-2,5 meter atau moderate sea. Ini terjadi di Perairan Kep. Natuna, perairan Kep. Anambas, Perairan Subi-Serasan, dan Laut Natuna Utara.

"Masyarakat di wilayah terdampak diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti informasi cuaca terbaru," kata BMKG, dikutip Senin (1/12/2025).

Sementara itu, BMKG juga mengungkapkan Siklon Tropis Koto telah berkembang dari Bibit Siklon Tropis 92W. Lokasinya berada di Laut China Selatan, dengan pusat sirkulasi berada di sekitar 14.0° LU, 112.0°BT.

BMKG juga mengungkapkan siklon tropis Koto memiliki kecepatan mencapai 75 km/jam dan tekanan udara minimum 996 hPa.

"Siklon Tropis Koto saat ini tidak memberikan dampak terhadap kondisi cuaca ekstrem dan perairan di wilayah Indonesia," jelas BMKG.

Setelah cuaca ekstrem di Sumatra, bencana banjir bandang muncul di beberapa wilayah di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. 

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Kapusdatin BNPB) Abdul Muhari mengungkapkan data terbaru korban tewas hingga sore ini mencapai 441 jiwa. Adapun jumlah korban tewas terbanyak di Sumatra Utara dengan 216 jiwa. Sedangkan di Aceh mencapai 96 jiwa dan Sumatra Barat 129 jiwa.

(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BMKG Warning Hujan Lebat Angin Kencang Hantam RI, Ini Lokasinya


Most Popular