MARKET DATA

Kabar Buruk Buat Pecinta Game PC, Siap-siap Makin Boncos

Intan Rakhmayanti Dewi,  CNBC Indonesia
28 November 2025 15:30
Ilustrasi PC Gaming. (Istimewa)
Foto: Ilustrasi PC Gaming. (Istimewa)

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri komponen komputer kembali bergejolak. Kini giliran memori dan penyimpanan yang melambung drastis. Kondisi ini membuat para gamer yang ingin merakit PC baru atau mengganti motherboard lama, harus merogoh kantong lebih dalam.

Dalam beberapa minggu terakhir, harga RAM, baik DDR4 maupun DDR5, serta SSD melonjak tajam akibat kelangkaan chip memori dan flash. Penyebab utamanya adalah ledakan permintaan untuk kebutuhan kecerdasan buatan (AI), diperburuk oleh aksi borong panik dari konsumen hingga produsen perangkat.

Sebelumnya, pasar GPU sempat stabil. Kartu grafis kelas menengah hingga kelas atas seperti AMD Radeon RX 9060 XT, 9070 series, hingga Nvidia RTX 5060, 5070, dan 5080 sudah dapat dibeli dengan harga mendekati harga eceran yang disarankan, sesuatu yang sulit terjadi sepanjang musim semi dan panas lalu. Namun stabilnya GPU kini tertutup oleh kenaikan harga RAM dan SSD yang meroket jauh lebih cepat.

Lonjakan harga ini terjadi hampir di semua segmen kapasitas, dengan RAM berkapasitas besar menjadi yang paling terdampak. Jika Anda sedang berencana upgrade SSD, kenaikannya masih relatif bisa ditoleransi.

Namun untuk RAM, disarankan agar pengguna menahan diri dan mempertahankan perangkat yang ada selama masih berfungsi, demikian dikutip dari Arstechnica, Jumat (28/11/2025).

Masalahnya, kelangkaan memori adalah salah satu yang paling sulit diatasi. Dibutuhkan bertahun-tahun bagi pabrikan untuk meningkatkan kapasitas atau membangun fasilitas baru.

Industri juga harus menyesuaikan keputusan produksi berdasarkan permintaan yang tidak pasti, fenomena yang juga pernah terjadi saat kelangkaan chip global pada 2021-2022.

Produsen pun berhati-hati. Mereka takut jika memproduksi chip terlalu banyak lalu permintaan mendadak anjlok, terlebih jika gelembung AI mereda. Pasalnya, riwayat kelangkaan memori pada 2016-2017 yang kemudian berujung kelebihan pasokan dan kejatuhan harga pada 2018-2019 masih menjadi trauma besar.

Kenaikan harga ini tidak hanya menghantam perakit PC rumahan. Produsen besar seperti Lenovo, Apple, hingga pembuat GPU seperti AMD dan Nvidia juga mulai merasakan tekanan. Bloomberg melaporkan bahwa Lenovo mulai menimbun stok memori dan komponen krusial demi bertahan hingga 2026. Apple disebut lebih siap karena sudah mengamankan stok sejak dini.

Namun tidak semua produsen seberuntung itu. Framework, pabrikan laptop modular, mengaku harga memori dari pemasok naik begitu cepat sehingga kemungkinan harus menyesuaikan harga jual produknya dalam waktu dekat. Mereka bahkan menghentikan penjualan RAM terpisah demi menghindari serbuan calo yang memanfaatkan kelangkaan.

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai-ramai Setor Uang Pelicin Buat Trump, Ini Daftar CEO Antre


Most Popular