Muncul Raja Chip Baru, Nvidia Beri Komen Tak Terduga

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Rabu, 26/11/2025 19:20 WIB
Foto: Jensen Huang, CEO Nvidia, menghadiri konferensi pers setelah KTT CEO Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, 31 Oktober 2025. (REUTERS/Kim Soo-hyeon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nvidia kedatangan pesaing di pasar chip kecerdasan buatan (AI) setelah muncul Google dengan chip tensor processing unit (TPU). CEO Nvidia, Jensen Huang, lantas mengeluarkan komentar terkait perkembangan Google di sektor chip AI.

Huang menegaskan teknologi mereka masih berada satu generasi di depan industri, meski Wall Street mulai khawatir dominasi Nvidia dapat digeser oleh inovasi Google.


"Kami senang dengan keberhasilan Google, mereka telah membuat kemajuan besar dalam AI dan kami terus memasok ke Google," tulis Nvidia dalam sebuah unggahan di X. "Nvidia adalah satu-satunya platform yang menjalankan semua model AI dan melakukannya di mana pun komputasi berlangsung."

Pernyataan itu muncul setelah saham Nvidia sempat terkoreksi 3% usai laporan yang menyebut Meta-salah satu pelanggan terbesar Nvidia-dipertimbangkan Google untuk menggunakan TPU mereka di pusat data perusahaan.

Dalam pernyataannya, Nvidia menekankan bahwa chip mereka lebih fleksibel dan bertenaga dibandingkan chip ASIC seperti TPU Google yang dirancang untuk fungsi tertentu. Nvidia juga mempromosikan generasi terbaru chipnya, Blackwell, yang disebut lebih unggul dalam performa dan penggunaan luas.

"Nvidia menawarkan kinerja, fleksibilitas, dan fungibilitas yang lebih besar dibandingkan ASIC," tulis perusahaan.

Saat ini, analis memperkirakan Nvidia menguasai lebih dari 90% pasar chip AI berkat GPU yang menjadi standar industri. Namun chip internal Google mulai menarik perhatian sebagai alternatif bagi Blackwell yang terkenal mahal tetapi sangat bertenaga.

Berbeda dengan Nvidia yang menjual chip ke berbagai perusahaan, Google tidak menjual TPU mereka, melainkan menggunakannya untuk kebutuhan internal dan menyewakannya melalui Google Cloud.

Momentum Google makin kuat setelah merilis Gemini 3, model AI terbaru yang mendapat ulasan positif. Menariknya, model tersebut dilatih menggunakan TPU Google, bukan GPU Nvidia.

Google sendiri menyebut permintaan atas TPU mereka meningkat pesat, meskipun permintaan GPU Nvidia tetap tinggi.

"Kami mengalami akselerasi permintaan untuk TPU kustom kami dan GPU Nvidia," kata juru bicara Google. "Kami berkomitmen mendukung keduanya, seperti yang telah kami lakukan selama bertahun-tahun."

CEO Nvidia Jensen Huang sebelumnya sudah menanggapi meningkatnya persaingan TPU dalam laporan keuangan bulanan. Ia menyebut Google tetap menjadi pelanggan penting, dan model seperti Gemini tetap bisa berjalan di atas teknologi Nvidia.

Huang juga mengatakan bahwa ia berkomunikasi dengan CEO Google DeepMind, Demis Hassabis. Menurut Huang, Hassabis menegaskan bahwa teori industri teknologi terkait peningkatan chip dan data yang akan menghasilkan AI lebih kuat, dikenal sebagai scaling laws, masih berlaku.

Nvidia menilai scaling laws itu justru akan memperbesar permintaan terhadap GPU dan sistem mereka di masa depan, bukan menguranginya.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Persiapkan Talenta Digital RI Adopsi Teknologi AI